Dalam Bahasa sunyi yang nestapa.
Kupungut beberapa kata.
Merakit nya dalam bait rasa
Menjadikan nya indah pada sastra.
Ketika aku duduk memangku kesunyian.
Kala aku berdiri dipeluk mesra oleh kepalsuan.
Saat kaki mulai melangkah tersandung batu kemunafikan.
Lewat diksi retrorika sederhana...
Engkau adalah untaian yang aku tulis saban hari.
Sedangkan aku hanya aksara lusuh yang tak pernah kau baca.
Memang benar.
Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Memang benar.
Tangis memang tak jauh dari lukanya.
Malam, peluk aku dengan hening.
Aku ingin hanyut dalam setiap detik.
Jujur, aku luka dan...
AKU TAK PERNAH MENGIRA KITA BERJALAN SEJAUH INI.
KITA LALUI BEGITU BANYAK BADAI HINGGA BASAH KUYUB BERSAMA.
SEMUA TERIK JUGA KITA LEWATI,BERDUA DENGAN SENYUM YANG SAMA2 MEREKAH.
LALU KITA SAMPAI DI SEBUAH PERSIMPANGAN.
KITA SALING BERTATAP PANDANG KULIHAT PARASMU MEMELAS UNTUK TAK AKU...
Oh kekasihku..
Senja mulai menyepi.
Kumpulan burung camar menyuarakan suaranya..
Tahukah kamu kekasih?
Lewat suara camar, aku menitipkan hembusan rinduku..
Suatu saat akan sampai..
Akan sampai untuk menggores kanvas hatimu..
Meskipun pilu tak menentu..