Pragaash ikut kontes band di
Srinagar pada bulan Desember
lalu.
Band remaja perempuan di
kawasan Kashmir yang dikuasai
India memutuskan untuk
membubarkan diri setelah ulama
setempat menyebut band itu tidak
Islami.
Pragaash -band beranggotakan tiga
remaja yang masih duduk di kelas
menengah itu- menjadi sasaran
kebencian di internet sejak
menang dalam kontes band bulan
Desember lalu.
Mufti Jammu dan Kashmir,
Bashirudddin Ahmad menyebut
mereka "tidak senonoh" dan
mengeluarkan fatwa agar mereka
berhenti.
Seorang anggota band rock itu
mengatakan kepada BBC mereka
membubarkan diri setelah muncul
fatwa dari mufti.
Namun mereka menyanggah
tuduhan bahwa Pragaash tidak
Islami.
Polisi mulai melakukan
penyelidikan terkait ancaman yang
mereka terima di internet. Tetapi
band ini banyak mendapat
dukungan di seluruh India.
Srinagar pada bulan Desember
lalu.
Band remaja perempuan di
kawasan Kashmir yang dikuasai
India memutuskan untuk
membubarkan diri setelah ulama
setempat menyebut band itu tidak
Islami.
Pragaash -band beranggotakan tiga
remaja yang masih duduk di kelas
menengah itu- menjadi sasaran
kebencian di internet sejak
menang dalam kontes band bulan
Desember lalu.
Mufti Jammu dan Kashmir,
Bashirudddin Ahmad menyebut
mereka "tidak senonoh" dan
mengeluarkan fatwa agar mereka
berhenti.
Seorang anggota band rock itu
mengatakan kepada BBC mereka
membubarkan diri setelah muncul
fatwa dari mufti.
Namun mereka menyanggah
tuduhan bahwa Pragaash tidak
Islami.
Polisi mulai melakukan
penyelidikan terkait ancaman yang
mereka terima di internet. Tetapi
band ini banyak mendapat
dukungan di seluruh India.