Tersebut ada seorang kaya, sebut saja namanya Badrun- mempunyai seekor beo yang selalu ngomong porno. Pada suatu hari si Badrun ingin
melakukan sex dengan istrinya dan dia memberitahu ke Beonya supaya kalau ada tamu yang datang, tolong diterima dulu.
Tidak lama berselang datang Ustad Mi'un bertamu ke rumah Badrun dan bertanya kepada sang Beo.
Ustad : "Beo, si Badrun mana?
Beo : "Sedang ngent**,
Mendengar jawaban si Beo, Ustad marah dan kesal, dalam hati si ustad berkata: "ini beonya si Badrun kok ngomongnya porno?", dan dengan sabar si Ustad bertanya lagi,
Ustad : "Beo, Badrun mana?
Beo : "Ngent**"
Mendengar jawaban si Beo yg lagi-lagi berkata porno, marahlah si Ustad dan mengambil sebilah pisau, kemudian dipotong moncongnya beo, sehingga si beo tidak bisa bicara lagi. Kemudian si Ustad kembali bertanya,
Ustad : "Beooo, (dengan lembut, karna yakin si Beo tidak akan berkata porno lagi) Badrunnya mana?
"
Beo : (Karena beo tidak bisa bicara lagi, dia menggerakkan pantatnya maju mundur seperti orang ngent**)
Ustad : Arghhh.....@#*»@;#*~
melakukan sex dengan istrinya dan dia memberitahu ke Beonya supaya kalau ada tamu yang datang, tolong diterima dulu.
Tidak lama berselang datang Ustad Mi'un bertamu ke rumah Badrun dan bertanya kepada sang Beo.
Ustad : "Beo, si Badrun mana?
Beo : "Sedang ngent**,
Mendengar jawaban si Beo, Ustad marah dan kesal, dalam hati si ustad berkata: "ini beonya si Badrun kok ngomongnya porno?", dan dengan sabar si Ustad bertanya lagi,
Ustad : "Beo, Badrun mana?
Beo : "Ngent**"
Mendengar jawaban si Beo yg lagi-lagi berkata porno, marahlah si Ustad dan mengambil sebilah pisau, kemudian dipotong moncongnya beo, sehingga si beo tidak bisa bicara lagi. Kemudian si Ustad kembali bertanya,
Ustad : "Beooo, (dengan lembut, karna yakin si Beo tidak akan berkata porno lagi) Badrunnya mana?
"
Beo : (Karena beo tidak bisa bicara lagi, dia menggerakkan pantatnya maju mundur seperti orang ngent**)
Ustad : Arghhh.....@#*»@;#*~