Dodol baru saja mendapat warisan tak terkira banyaknya dari ayahnya yang telah meninggal. Pikir punya pikir, makin pusing jadinya, entah harus ditaruh di mana uang sebanyak itu.
Mau ditaruh di bank, akhir-akhir ini lagi banyak kasus bank.
Mau ditaruh di bawah bantal, nanti pas maling masuk tetap aja nggak aman.
Mau ditaruh di kulkas, lebih nggak masuk di akal lagi.
Akhirnya, setelah merenung sesaat, dia pun mendapatkan ide untuk mengubur uang itu di belakang rumah. Selesai menguburnya, ia menaruh papan bertuliskan
TIDAK ADA UANG DI SINI,
lalu meninggalkan tempat itu dengan perasaan puas.
Jono, sang tetangga, ternyata diam-diam melihat apa yang dilakukan Dodol. Dalam hatinya mengolok-olok dan berkata,
Bodoh banget si Dodol, masa taruh tulisan begitu. Orang kan malah curiga!
Saat tengah malam tiba, Jono pun mengendap-endap menuju tempat penguburan uang milik Dodol tadi, menggali tanahnya kembali untuk mengambil uang itu.
Setelah mendapatkan uang tersebut, Jono mengganti tulisan papan milik Dodol tadi dengan tulisan lain yang berbunyi:
BUKAN JONO YANG NGAMBIL
Mau ditaruh di bank, akhir-akhir ini lagi banyak kasus bank.
Mau ditaruh di bawah bantal, nanti pas maling masuk tetap aja nggak aman.
Mau ditaruh di kulkas, lebih nggak masuk di akal lagi.
Akhirnya, setelah merenung sesaat, dia pun mendapatkan ide untuk mengubur uang itu di belakang rumah. Selesai menguburnya, ia menaruh papan bertuliskan
TIDAK ADA UANG DI SINI,
lalu meninggalkan tempat itu dengan perasaan puas.
Jono, sang tetangga, ternyata diam-diam melihat apa yang dilakukan Dodol. Dalam hatinya mengolok-olok dan berkata,
Bodoh banget si Dodol, masa taruh tulisan begitu. Orang kan malah curiga!
Saat tengah malam tiba, Jono pun mengendap-endap menuju tempat penguburan uang milik Dodol tadi, menggali tanahnya kembali untuk mengambil uang itu.
Setelah mendapatkan uang tersebut, Jono mengganti tulisan papan milik Dodol tadi dengan tulisan lain yang berbunyi:
BUKAN JONO YANG NGAMBIL