- Daftar
- 16 Nov 2013
- Post
- 2.965
- Like diterima
- 112
Bunga kamboja ditemukan oleh seorang botanis berkebangsaan Perancis yang bernama Charles Plumier, karena itulah bunga kamboja mempunyai nama Latin Plumeria. Bunga kamboja dulu hanya kita jumpai di tempat-tempat yang berbau religi seperti pemakaman dan tempat-tempat lain, namun kini hal itu sudah berubah.Bunga ini tidak mempunyai hubungan sama sekali dengan negara Kamboja sebab bunga ini ternyata berasal dari Amerika Tengah yang meliputi Equador, Colombia, Cuba, Venezuela, dan Mexico.
Sejak kapan keberadaannya di Indonesia sampai sekarang belum diketahui tepatnya.Namun, bunga kamboja diperkirakan pertama kali dibawa ke Indonesia oleh bangsa Portugis dan Belanda yang mana keduanya merupakan bangsa yang peduli terhadap lingkungan dan sangat menyukai alam tropis.Diperkirakan kamboja asli Indonesia adalah bunga kamboja yang berwarna putih dengan bagian dalam berwarna kuning di mana kuntumnya tidak terbuka penuh serta berukuran kecil. Bunga kamboja tumbuh subur di dataran rendah sampai pada ketinggian 700 meter, namun secara umum tanaman ini bisa tumbuh subur di semua tempat.
Jenis-Jenis
Bunga kamboja tidak hanya terdiri dari satu jenis saja melainkan bermacam-macam, diantaranya Plumeria Bali-Whirl. Bunga kamboja ini memiliki mahkota yang bertumpuk, sedang cara memperbanyak serta melestarikannya adalah dengan penyetekkan.Ada juga Plumeria Acuminata, bentuk mahkotanya membulat serta bagian ujungnya menggulung.Yang ketiga yakni Plumeria Acutifolia, bau bunganya harum dan berkhasiat untuk obat kencing nanah, bengkak serta bisul.Bunga kamboja jenis ini sering digunakan untuk upacara keagamaan oleh orang Bali.
Selanjutnya adalah Plumeria Cendana, meskipun berbau harum tetapi getahnya mengandung racun yang mana racun tersebut dapat menimbulkan rasa gatal.Plumeria Kok Putih, bunga kamboja ini sekalipun sudah mekar tetap terlihat agak kuncup.Ada juga Adenium Obesum, biasanya orang-orang menyebutnya dengan bunga kamboja Jepang.Bunga ini bukan berasal dari negeri sakura melainkan dari Benua Afrika, tepatnya Tanzania, Kenya, dan Uganda.Tanaman ini juga terkenal dengan sebutan the rose of desert (mawar padang pasir), hal ini disebabkan karena dia mampu bertahan hidup meskipun tumbuh di padang pasir
Obat
Bunga kamboja mempunyai sejumlah senyawa yang berkhasiat sebagai obat, yakni triterprenoid amirin, lupeol, dan fulvoplumierin.
Zat-zat tersebut bersifat antipiretik (menurunkan demam), antiinflarnatif (mengatasi radang), dan analgesik (meredakan rasa sakit).Karena kandungan-kandungan inilah, bunga kamboja berguna untuk mengurangi nyeri haid dan mencegah pingsan akibat udara panas atau terkena sinar matahari (heat stroke).
Selain itu, bunga kamboja juga banyak mempunyai khasiat yang lain, yakni sebagai obat luar maupun dalam. Sebagai contoh pengobatan terhadap gigi berlubang, caranya adalah dengan melumaskan getah kamboja pada kapas yang mana kapas ini nanti digunakan untu menutupi gigi yang berlubang, namun jangan sampai terkena gigi yang sehat. Kemudian sebagai obat dalam, contohnya digunakan sebagai obat oleh orang yang terkana penyakit disentri. Langkah-langkahnya adalah dengan cara memasukkan 12-24 gram bunga kamboja kering lalu direbus dengan air 400cc dan menyisakan airnya sampai 200 cc
Sejak kapan keberadaannya di Indonesia sampai sekarang belum diketahui tepatnya.Namun, bunga kamboja diperkirakan pertama kali dibawa ke Indonesia oleh bangsa Portugis dan Belanda yang mana keduanya merupakan bangsa yang peduli terhadap lingkungan dan sangat menyukai alam tropis.Diperkirakan kamboja asli Indonesia adalah bunga kamboja yang berwarna putih dengan bagian dalam berwarna kuning di mana kuntumnya tidak terbuka penuh serta berukuran kecil. Bunga kamboja tumbuh subur di dataran rendah sampai pada ketinggian 700 meter, namun secara umum tanaman ini bisa tumbuh subur di semua tempat.
Jenis-Jenis
Bunga kamboja tidak hanya terdiri dari satu jenis saja melainkan bermacam-macam, diantaranya Plumeria Bali-Whirl. Bunga kamboja ini memiliki mahkota yang bertumpuk, sedang cara memperbanyak serta melestarikannya adalah dengan penyetekkan.Ada juga Plumeria Acuminata, bentuk mahkotanya membulat serta bagian ujungnya menggulung.Yang ketiga yakni Plumeria Acutifolia, bau bunganya harum dan berkhasiat untuk obat kencing nanah, bengkak serta bisul.Bunga kamboja jenis ini sering digunakan untuk upacara keagamaan oleh orang Bali.
Selanjutnya adalah Plumeria Cendana, meskipun berbau harum tetapi getahnya mengandung racun yang mana racun tersebut dapat menimbulkan rasa gatal.Plumeria Kok Putih, bunga kamboja ini sekalipun sudah mekar tetap terlihat agak kuncup.Ada juga Adenium Obesum, biasanya orang-orang menyebutnya dengan bunga kamboja Jepang.Bunga ini bukan berasal dari negeri sakura melainkan dari Benua Afrika, tepatnya Tanzania, Kenya, dan Uganda.Tanaman ini juga terkenal dengan sebutan the rose of desert (mawar padang pasir), hal ini disebabkan karena dia mampu bertahan hidup meskipun tumbuh di padang pasir
Obat
Bunga kamboja mempunyai sejumlah senyawa yang berkhasiat sebagai obat, yakni triterprenoid amirin, lupeol, dan fulvoplumierin.
Zat-zat tersebut bersifat antipiretik (menurunkan demam), antiinflarnatif (mengatasi radang), dan analgesik (meredakan rasa sakit).Karena kandungan-kandungan inilah, bunga kamboja berguna untuk mengurangi nyeri haid dan mencegah pingsan akibat udara panas atau terkena sinar matahari (heat stroke).
Selain itu, bunga kamboja juga banyak mempunyai khasiat yang lain, yakni sebagai obat luar maupun dalam. Sebagai contoh pengobatan terhadap gigi berlubang, caranya adalah dengan melumaskan getah kamboja pada kapas yang mana kapas ini nanti digunakan untu menutupi gigi yang berlubang, namun jangan sampai terkena gigi yang sehat. Kemudian sebagai obat dalam, contohnya digunakan sebagai obat oleh orang yang terkana penyakit disentri. Langkah-langkahnya adalah dengan cara memasukkan 12-24 gram bunga kamboja kering lalu direbus dengan air 400cc dan menyisakan airnya sampai 200 cc