rock_n_roll
Semprot Holic
Salah satu penunjang kesehatan tubuh adalah
makanan yang bersih higienis dan bergizi
seimbang. Pastikan ibu menjaga kebersihan
sebelum, ketika dan setelah memasak. Mencuci Daging Sebelum Diolah USDA (United State Department of Agriculture)
menyarankan untuk tidak mencuci ulang daging
dan organ mentah hewan ternak seperti sapi,
kambing, domba atau unggas sebelum diolah di
dapur.
Menurut USDA tindakan pencucian justru
akan menyebarkan bakteri dan kotoran
yang menempel di daging dan cairannya
ke bahan makanan yang lain, peralatan
memasak, peralatan makan minum,
tempat cucian dan semua permukaan dapur yang terpercik air bekas cucian
daging. Ini disebut kontaminasi silang.
Konsumen merasa bakteri pada daging akan
hilang ketika dicuci padahal banyak bakteri yang
tetap melekat erat pada daging meskipun telah
dicuci bersih. Masalahnya ada banyak tipe bakteri
(dari percikan air cucian daging) yang akan sulit
dibersihkan ketika sudah menempel di permukaan dapur. Bakteri ini berisiko
mengakibatkan penyakit pencernaan. Merendam, mencuci dan membilas daging juga
tidak mempengaruhi kadar garam pada daging. Memasak daging pada suhu yang tepat akan
membunuh bakteri di daging sehingga mencuci
daging sebenarnya bukan hal yang penting.
Masak daging hingga suhu dalam minimum 145 ºC
untuk membunuh bakteri dan kuman berbahaya.
Idealnya gunakan termometer untuk mengukur suhu proses pemasakan. Diamkan daging 3 menit
setelah dimasak supaya aman dan baik
kualitasnya. Nah, ini saran dari USDA di Amerika dimana air
mereka termasuk air yang terjamin termasuk
negara dengan air yang bersih di dunia (termasuk
air di pasar dan supermarket). Terkadang mereka
juga menjual bahan makanan yang sudah pre-
wash and pre-cut sehingga dijamin sudah bersih ketika akan dimasak.
Poin dari USDA adalah kontaminasi silang
air percikan cucian daging ke permukaan
dapur, alat masak, alat makan dan bahan
makanan lain.
Daging supermarket mungkin bisa yaa
diperlakukan demikian, langsung dimasak karena
sudah bersih. Nah, masalahnya jika beli daging
dan organ hewan ternak di pasar tradisional
sering mendapatkan daging masih kotor dengan
tempelan benda-benda seperti daun, serpihan cangkang, kotoran hewan bahkan tanah yang
kotor.
Jika beli daging yang kotor (tampak kotoran kasat
mata), saya tetap mencucinya hingga kotoran
yang menempel di daging hilang, namun
usahakan mencuci daging di tempat lain yang
terpisah dari peralatan makan, peralatan masak,
kitchen sink serta bahan makanan lain. Pastikan air percikan dan bekas cucian
daging juga terbuang dengan aman. Bagaimana jika mencuci daging dengan air
garam? Mencuci daging dengan air garam hanya sebagai
kebiasaan yang disukai beberapa orang.
USDA
menyatakan tidak ada pengaruhnya terhadap
keamanan bahan pangan. Artinya mau dicuci
dengan air garam atau tidak tetap sama saja,
sehingga pengolahannya tetap harus diperlakukan sama. Pastikan cuci tangan dengan sabun serta air
mengalir hingga bersih setelah memegang
daging, ikan dan produk hewani lainnya. Jika
perlu gunakan cairan pembersih antiseptik (bisa
dibuat dengan mengencerkan 1 sendok makan
klorin dalam 1 galon air) untuk membilas tangan, atau beli saja yang sudah tersedia di toko.
makanan yang bersih higienis dan bergizi
seimbang. Pastikan ibu menjaga kebersihan
sebelum, ketika dan setelah memasak. Mencuci Daging Sebelum Diolah USDA (United State Department of Agriculture)
menyarankan untuk tidak mencuci ulang daging
dan organ mentah hewan ternak seperti sapi,
kambing, domba atau unggas sebelum diolah di
dapur.
Menurut USDA tindakan pencucian justru
akan menyebarkan bakteri dan kotoran
yang menempel di daging dan cairannya
ke bahan makanan yang lain, peralatan
memasak, peralatan makan minum,
tempat cucian dan semua permukaan dapur yang terpercik air bekas cucian
daging. Ini disebut kontaminasi silang.
Konsumen merasa bakteri pada daging akan
hilang ketika dicuci padahal banyak bakteri yang
tetap melekat erat pada daging meskipun telah
dicuci bersih. Masalahnya ada banyak tipe bakteri
(dari percikan air cucian daging) yang akan sulit
dibersihkan ketika sudah menempel di permukaan dapur. Bakteri ini berisiko
mengakibatkan penyakit pencernaan. Merendam, mencuci dan membilas daging juga
tidak mempengaruhi kadar garam pada daging. Memasak daging pada suhu yang tepat akan
membunuh bakteri di daging sehingga mencuci
daging sebenarnya bukan hal yang penting.
Masak daging hingga suhu dalam minimum 145 ºC
untuk membunuh bakteri dan kuman berbahaya.
Idealnya gunakan termometer untuk mengukur suhu proses pemasakan. Diamkan daging 3 menit
setelah dimasak supaya aman dan baik
kualitasnya. Nah, ini saran dari USDA di Amerika dimana air
mereka termasuk air yang terjamin termasuk
negara dengan air yang bersih di dunia (termasuk
air di pasar dan supermarket). Terkadang mereka
juga menjual bahan makanan yang sudah pre-
wash and pre-cut sehingga dijamin sudah bersih ketika akan dimasak.
Poin dari USDA adalah kontaminasi silang
air percikan cucian daging ke permukaan
dapur, alat masak, alat makan dan bahan
makanan lain.
Daging supermarket mungkin bisa yaa
diperlakukan demikian, langsung dimasak karena
sudah bersih. Nah, masalahnya jika beli daging
dan organ hewan ternak di pasar tradisional
sering mendapatkan daging masih kotor dengan
tempelan benda-benda seperti daun, serpihan cangkang, kotoran hewan bahkan tanah yang
kotor.
Jika beli daging yang kotor (tampak kotoran kasat
mata), saya tetap mencucinya hingga kotoran
yang menempel di daging hilang, namun
usahakan mencuci daging di tempat lain yang
terpisah dari peralatan makan, peralatan masak,
kitchen sink serta bahan makanan lain. Pastikan air percikan dan bekas cucian
daging juga terbuang dengan aman. Bagaimana jika mencuci daging dengan air
garam? Mencuci daging dengan air garam hanya sebagai
kebiasaan yang disukai beberapa orang.
USDA
menyatakan tidak ada pengaruhnya terhadap
keamanan bahan pangan. Artinya mau dicuci
dengan air garam atau tidak tetap sama saja,
sehingga pengolahannya tetap harus diperlakukan sama. Pastikan cuci tangan dengan sabun serta air
mengalir hingga bersih setelah memegang
daging, ikan dan produk hewani lainnya. Jika
perlu gunakan cairan pembersih antiseptik (bisa
dibuat dengan mengencerkan 1 sendok makan
klorin dalam 1 galon air) untuk membilas tangan, atau beli saja yang sudah tersedia di toko.