XIAN Berjuang dalam cuaca di bawah 10
derajat Celsius, Indonesia akhirnya harus
mengakui keunggulan tuan rumah China, di
partai keempat kualifikasi Piala Asia Grup C,di
Stadion Jiaodaruisen, Provinsi Shaanxian, malam
ini. China yang tampil mendominasi
pertandingan, mengklaim tiga poin tambahan
berkat gol Wu Lei di penghujung babak pertama.
Meski kalah dalam penguasaan bola, pasukan
Merah-Putih, yang mengandalkan Titus Bonai
dan Boaz Solossa di lini depan sempat
mengejutkan pertahanan tuan rumah di menit-
menit awal, saat Ahmad Bustomi mencoba
melakukan tendangan jarak jauh pada menit 13
namun sayang usahanya belum membuahkan
hasil.
Sementara China yang tampil di bawah
dukungan ribuan suporternya memainkan
serangan-serangan dengan kombinasi umpan
pendek dan terobosan. Gaya permainan The
Dragon, julukan China, cukup membuat
pertahanan Indonesia kerepotan. Sampai babak
ke- 19 China sudah melakukan tiga kali
serangan.
Kerasnya upaya pemain Indonesia menghalau
serangan China membuat Hasim Kipuw harus
menerima hadiah kartu kuning. Dan pertahanan
Indonesia akhirnya jebol di penghujung babak,
melalui sebuah skema umpan silang.
Wu Lei yang berdiri di depan gawang Made
Wirawan, dengan sigap menyambut umpan dari
sisi pertahanan Indonesia, dengan sundulan,
membuat kiper Persib Bandung itu tak berdaya.
Sehingga skor pun berakhir 1-0 untuk China
pada babak pertama.
Memasuki babak kedua, lagi-lagi The Dragaon
memberikan tekanan bertubi-tubi ke pertahanan
Indonesia. Derasnya serangan tim tuan rumah
memaksa Ahmad Jufriyanto melakukan
pelanggaran terhadap Zhao Xuri sehingga
berbuah kartu kuning kedua untuk Indonesia.
Pada menit 53, China mengemas peluang dari
tendangan bebas namun kuatnya pagar
pertahanan pasukan Garuda berhasil
menggagalkan peluang China. Para punggawa
Indonesia mencoba bangkit dan melakukan
serangan balik lewat tendangan Rafael Maitimo
pada menit 53, namun sayang upayanya masih
belum bisa menjebol gawang kiper Zeng Cheng.
Sampai pertengahan babak kedua timnas
Indonesia hanya dihadiahi satu kali tendangan
sudut namun tendangan yang dilesakkan hanya
sampai pelukan kiper The Dragon.
Pada menit ke 67 tendangan bebas China
melewati gawang Made Wirawan. Ancaman ini
dibalas serangan balik Indonesia melalui Titus
Bonai. Tapi tendangan Tibo masih melebar.
Pelatih Jacksen Tiago melakukan pergantian
dengan memasukan Zulham Zamrun, Syamsul
Arif, menarik Ahmad Bustomi dan Ahmad
Jufriyanto. Benny Wahyudi juga dimasukan
menggantikan Hasyim Kipuw. Di paruh akhir
babak kedua, Indonesia sebenarnya lebih
bermain keluar. Peluang pun sempat didapat
Boaz Solossa, sayang belum akurat.
China seperti menunggu kelengahan pemain
belakang Indonesia untuk mencuri gol. Terhitung
dua kali peluang emas diraih anak asuh Fu Bo,
dan yang paling nyaris berbuah gol saat
sundulan pemain China menerpa gawang Made
Wirawan. Beruntung China masih belum mampu
menambah skor. Sampai akhir pertandingan,
keunggulan China 1-0 tetap bertahan.
Dengan hasil ini, Indonesia tetap bercokol di
posisi juru kunci dengan poin satu, sementara,
China kokoh di peringkat dua dengan poin tujuh.
Meski kalah, hasil ini belum menutup peluang
Indonesia menembus kualifikasi untuk berlaga di
putaran final, Piala Asia 2015 di Australia.
Indonesia masih bisa keluar sebagai runner-up
dengan syarat di dua pertandingan tersisa, tiga
rival Indonesia, Irak dan China tak menambah
poin, dan Indonesia selalu menang dan unggul
selisih gol dengan China.
Di Grup C, pertandingan lain akan digelar antara
Arab Saudi menghadapi Irak. Arab Saudi saat ini
masih memimpin klasemen dengan sembilan
poin. Sementara Irak bertengger di posisi tiga
dengan poin tiga.
derajat Celsius, Indonesia akhirnya harus
mengakui keunggulan tuan rumah China, di
partai keempat kualifikasi Piala Asia Grup C,di
Stadion Jiaodaruisen, Provinsi Shaanxian, malam
ini. China yang tampil mendominasi
pertandingan, mengklaim tiga poin tambahan
berkat gol Wu Lei di penghujung babak pertama.
Meski kalah dalam penguasaan bola, pasukan
Merah-Putih, yang mengandalkan Titus Bonai
dan Boaz Solossa di lini depan sempat
mengejutkan pertahanan tuan rumah di menit-
menit awal, saat Ahmad Bustomi mencoba
melakukan tendangan jarak jauh pada menit 13
namun sayang usahanya belum membuahkan
hasil.
Sementara China yang tampil di bawah
dukungan ribuan suporternya memainkan
serangan-serangan dengan kombinasi umpan
pendek dan terobosan. Gaya permainan The
Dragon, julukan China, cukup membuat
pertahanan Indonesia kerepotan. Sampai babak
ke- 19 China sudah melakukan tiga kali
serangan.
Kerasnya upaya pemain Indonesia menghalau
serangan China membuat Hasim Kipuw harus
menerima hadiah kartu kuning. Dan pertahanan
Indonesia akhirnya jebol di penghujung babak,
melalui sebuah skema umpan silang.
Wu Lei yang berdiri di depan gawang Made
Wirawan, dengan sigap menyambut umpan dari
sisi pertahanan Indonesia, dengan sundulan,
membuat kiper Persib Bandung itu tak berdaya.
Sehingga skor pun berakhir 1-0 untuk China
pada babak pertama.
Memasuki babak kedua, lagi-lagi The Dragaon
memberikan tekanan bertubi-tubi ke pertahanan
Indonesia. Derasnya serangan tim tuan rumah
memaksa Ahmad Jufriyanto melakukan
pelanggaran terhadap Zhao Xuri sehingga
berbuah kartu kuning kedua untuk Indonesia.
Pada menit 53, China mengemas peluang dari
tendangan bebas namun kuatnya pagar
pertahanan pasukan Garuda berhasil
menggagalkan peluang China. Para punggawa
Indonesia mencoba bangkit dan melakukan
serangan balik lewat tendangan Rafael Maitimo
pada menit 53, namun sayang upayanya masih
belum bisa menjebol gawang kiper Zeng Cheng.
Sampai pertengahan babak kedua timnas
Indonesia hanya dihadiahi satu kali tendangan
sudut namun tendangan yang dilesakkan hanya
sampai pelukan kiper The Dragon.
Pada menit ke 67 tendangan bebas China
melewati gawang Made Wirawan. Ancaman ini
dibalas serangan balik Indonesia melalui Titus
Bonai. Tapi tendangan Tibo masih melebar.
Pelatih Jacksen Tiago melakukan pergantian
dengan memasukan Zulham Zamrun, Syamsul
Arif, menarik Ahmad Bustomi dan Ahmad
Jufriyanto. Benny Wahyudi juga dimasukan
menggantikan Hasyim Kipuw. Di paruh akhir
babak kedua, Indonesia sebenarnya lebih
bermain keluar. Peluang pun sempat didapat
Boaz Solossa, sayang belum akurat.
China seperti menunggu kelengahan pemain
belakang Indonesia untuk mencuri gol. Terhitung
dua kali peluang emas diraih anak asuh Fu Bo,
dan yang paling nyaris berbuah gol saat
sundulan pemain China menerpa gawang Made
Wirawan. Beruntung China masih belum mampu
menambah skor. Sampai akhir pertandingan,
keunggulan China 1-0 tetap bertahan.
Dengan hasil ini, Indonesia tetap bercokol di
posisi juru kunci dengan poin satu, sementara,
China kokoh di peringkat dua dengan poin tujuh.
Meski kalah, hasil ini belum menutup peluang
Indonesia menembus kualifikasi untuk berlaga di
putaran final, Piala Asia 2015 di Australia.
Indonesia masih bisa keluar sebagai runner-up
dengan syarat di dua pertandingan tersisa, tiga
rival Indonesia, Irak dan China tak menambah
poin, dan Indonesia selalu menang dan unggul
selisih gol dengan China.
Di Grup C, pertandingan lain akan digelar antara
Arab Saudi menghadapi Irak. Arab Saudi saat ini
masih memimpin klasemen dengan sembilan
poin. Sementara Irak bertengger di posisi tiga
dengan poin tiga.