Alkisah berlokasi di markas besar PBB di NewYork, tepat jam 12 tengah malam, para drakula se-dunia berkumpul untuk mngadakan pertemuan tahunan di tingkat paling atas dari gedung PBB.
Seperti biasa, pada setiap rapat dan perkumpulan, ada seorang pelayan yang bertugas untuk menyediakan minum bagi para drakula yg hadir.
Berhubung pada saat itu persedian darah manusia sangat terbatas, maka disediakan darah alternatif, seperti darah babi, darah sapi dan darah hewan yg lain.
Pertama-tama pelayan mendatangi drakula yg berasal dari Amerika, sebagai yg tuan rumah,
untuk menanyakan minuman apa yg ia inginkan.
Drakula dari US tsb. berkata, "saya minta darah babi saja yg segar ..."
Pelayan mecatat permintaan tuannya.
Kemudian dia mendatangi drakula yg berasal dari Jepang, sambil menanyakan hal yg saam seperti kepada drakula yg berasal dari US.
Drakula dari Jepang berkata, "saya minta darah sapi yg segar saja ..." Pelayan mencatatnya.
Setelah semua drakula tamu di catat pesanan minumannya, akhirnya pelayan mendatangi drakula yg berasal dari Indonesia.
"Tuan mau minum apa ?", tanya pelayan tsb. kepada drakula berasal dari Indonesia.
"Saya cuma minta air putih saja ...", jawab drakula dari Indonesia santai.
Pelayan tsb. tampak kebingungan untuk beberapa saat, lalu kembali ia menanyakan kebenaran jawaban.
"Maaf tuan ... apa saya nggak salah dengar ... ?!?", tanya pelayan meyakinkan.
"Sudahlah ... ambilkan saja saya air putih hangat ...", kata drakula dari Indonesia menegaskan jawabannya kembali.
Lalu pelayan segera menyediakan minuman yg sesuai dgn permintaan para drakula yg berasal dari berbagai negara.
Dan terakhir pelayan menyerahkan segelas air putih hangat pada drakula dari Indonesia, sambil memperhatikan apa yg akan dilakukan oleh tamunya. Tak beberapa lama kemudian, tampak drakula yg berasal dari Indonesia merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kantong putih, yg sepintas tampak seperti teh celup. Kemudian ia-pun melakukan hal yg sama seperti halnya membuat teh celup.
Bungkusan putih tsb. dicelupkannya ke dalam air hangat ... dan tak beberapa lama kemudian ... alhasil air hangat di dalam gelas tsb. berwarna merah semua bak darah!
Ternyata usut punya usut, kantong berwarna putih tsb. rupanya pembalut bekas pakai.
"Ahhhh ... lumayan ... darah celup ...", gumam drakula dari Indonesia sambil dgn santainya menikmati ... darah celupnya ...
Seperti biasa, pada setiap rapat dan perkumpulan, ada seorang pelayan yang bertugas untuk menyediakan minum bagi para drakula yg hadir.
Berhubung pada saat itu persedian darah manusia sangat terbatas, maka disediakan darah alternatif, seperti darah babi, darah sapi dan darah hewan yg lain.
Pertama-tama pelayan mendatangi drakula yg berasal dari Amerika, sebagai yg tuan rumah,
untuk menanyakan minuman apa yg ia inginkan.
Drakula dari US tsb. berkata, "saya minta darah babi saja yg segar ..."
Pelayan mecatat permintaan tuannya.
Kemudian dia mendatangi drakula yg berasal dari Jepang, sambil menanyakan hal yg saam seperti kepada drakula yg berasal dari US.
Drakula dari Jepang berkata, "saya minta darah sapi yg segar saja ..." Pelayan mencatatnya.
Setelah semua drakula tamu di catat pesanan minumannya, akhirnya pelayan mendatangi drakula yg berasal dari Indonesia.
"Tuan mau minum apa ?", tanya pelayan tsb. kepada drakula berasal dari Indonesia.
"Saya cuma minta air putih saja ...", jawab drakula dari Indonesia santai.
Pelayan tsb. tampak kebingungan untuk beberapa saat, lalu kembali ia menanyakan kebenaran jawaban.
"Maaf tuan ... apa saya nggak salah dengar ... ?!?", tanya pelayan meyakinkan.
"Sudahlah ... ambilkan saja saya air putih hangat ...", kata drakula dari Indonesia menegaskan jawabannya kembali.
Lalu pelayan segera menyediakan minuman yg sesuai dgn permintaan para drakula yg berasal dari berbagai negara.
Dan terakhir pelayan menyerahkan segelas air putih hangat pada drakula dari Indonesia, sambil memperhatikan apa yg akan dilakukan oleh tamunya. Tak beberapa lama kemudian, tampak drakula yg berasal dari Indonesia merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kantong putih, yg sepintas tampak seperti teh celup. Kemudian ia-pun melakukan hal yg sama seperti halnya membuat teh celup.
Bungkusan putih tsb. dicelupkannya ke dalam air hangat ... dan tak beberapa lama kemudian ... alhasil air hangat di dalam gelas tsb. berwarna merah semua bak darah!
Ternyata usut punya usut, kantong berwarna putih tsb. rupanya pembalut bekas pakai.
"Ahhhh ... lumayan ... darah celup ...", gumam drakula dari Indonesia sambil dgn santainya menikmati ... darah celupnya ...