Pak Anu salah satu matanya terbuat dari beling. Tiap malam matanya dilepas, direndam di gelas, lalu paginya air bekas rendaman diminum. Begitu terus, sampai suatu ketika ... Malamnya pak Anu kondangan sampai hampir pagi. Namun kebiasaannya merendam mata tak dilupakan.
Esoknya ia terlambat bangun, dan segera menyambar gelas untuk diminum. Ia lupa, biji matanya belum diambil. Ya... tertelan, deh. Dalam beberapa hari, tak ada masalah. Cuma satu, jika biasanya ia tiap pagi 'be-ol', maka sudah dua pekan ini hajat tersebut tidak tertunaikan.
Pak Anu segera pergi ke dokter. Setelah bercerita mengenai kasusnya, maka pak Anu diminta dokter masuk ke kamar periksa. 'Coba nungging', kata dokter. Maka pak Anu pun lalu menyingkap sarungnya, sambil mempertontonka pantatnya.
Dokter melihat, dan... kaget setengah mati. Dokter terduduk sambil berkeringat dingin.
'Kenapa dokter', tanya pak Anu
'Saya sudah tigapuluh tahun jadi dokter. Baru sekarang saya dipelototin pantat!'
Esoknya ia terlambat bangun, dan segera menyambar gelas untuk diminum. Ia lupa, biji matanya belum diambil. Ya... tertelan, deh. Dalam beberapa hari, tak ada masalah. Cuma satu, jika biasanya ia tiap pagi 'be-ol', maka sudah dua pekan ini hajat tersebut tidak tertunaikan.
Pak Anu segera pergi ke dokter. Setelah bercerita mengenai kasusnya, maka pak Anu diminta dokter masuk ke kamar periksa. 'Coba nungging', kata dokter. Maka pak Anu pun lalu menyingkap sarungnya, sambil mempertontonka pantatnya.
Dokter melihat, dan... kaget setengah mati. Dokter terduduk sambil berkeringat dingin.
'Kenapa dokter', tanya pak Anu
'Saya sudah tigapuluh tahun jadi dokter. Baru sekarang saya dipelototin pantat!'