Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

filosofi Semar

Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.

mandra_glowor

Semprot Kecil
Daftar
26 Aug 2012
Post
64
Like diterima
4
Semar dalam bahasa Jawa (filosofi
Jawa) disebut Badranaya
Bebadra = Membangun sarana dari
dasar
Naya = Nayaka = Utusan mangrasul
Artinya : Mengemban sifat
membangun dan melaksanakan
perintah Allah demi kesejahteraan
manusia
Javanologi : Semar = Haseming
samar-samar
Harafiah : Sang Penuntun Makna
Kehidupan
Semar tidak lelaki dan bukan
perempuan, tangan kanannya
keatas dan tangan kirinya
kebelakang. Maknanya : "Sebagai
pribadi tokoh semar hendak
mengatakan simbul Sang Maha
Tunggal". Sedang tangan kirinya
bermakna "berserah total dan
mutlak serta sekaligus simbol
keilmuan yang netral namun
simpatik".
Domisili semar adalah sebagai lurah
karangdempel / (karang = gersang)
dempel = keteguhan jiwa.
Rambut semar
"kuncung" (jarwadasa/pribahasa
jawa kuno) maknanya hendak
mengatakan : akuning sang
kuncung = sebagai kepribadian
pelayan. Semar sebagai pelayan
mengejawantah melayani umat,
tanpa pamrih, untuk melaksanakan
ibadah amaliah sesuai dengan
sabda Ilahi.
Semar barjalan menghadap keatas
maknanya : "dalam perjalanan anak
manusia perwujudannya ia
memberikan teladan agar selalu
memandang keatas (sang Khaliq )
yang maha pengasih serta
penyayang umat".
Kain semar Parangkusumorojo:
perwujudan Dewonggowantah
(untuk menuntun manusia) agar
memayuhayuning bawono :
menegakan keadilan dan kebenaran
di bumi.
Ciri sosok semar adalah
- Semar berkuncung seperti kanak
kanak,namun juga berwajah sangat
tua
- Semar tertawannya selalu diakhiri
nada tangisan
- Semar berwajah mata menangis
namun mulutnya tertawa
- Semar berprofil berdiri sekaligus
jongkok
- Semar tak pernah menyuruh
namun memberikan konsekwensi
atas nasehatnya
Kebudayaan Jawa telah melahirkan
religi dalam wujud kepercayaan
terhadap Tuhan yang Maha Esa,
yaitu adanya wujud tokoh wayang
Semar, jauh sebelum masuknya
kebudayaan Hindu, Budha dan
Islam di tanah Jawa.
Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh
wayang Semar ternyata dipandang
bukan sebagai fakta historis, tetapi
lebih bersifat mitologi dan symbolis
tentang KeEsa-an, yaitu: Suatu
lambang dari pengejawantahan
expresi, persepsi dan pengertian
tentang Illahi yang menunjukkan
pada konsepsi spiritual. Pengertian
ini tidak lain hanyalah suatu bukti
yang kuat bahwa orang Jawa sejak
jaman prasejarah adalah Relegius
dan ber keTuhan-an yang Maha
Esa.
Dari tokoh Semar wayang ini akan
dapat dikupas ,dimengerti dan
dihayati sampai dimana wujud
religi yang telah dilahirkan oleh
kebudayaan Jawa .
Semar (pralambang ngelmu gaib) -
kasampurnaning pati.
Gambar kaligrafi jawa tersebut
bermakna :
Bojo sira arsa mardi kamardikan,
ajwa samar sumingkiring dur-
kamurkan Mardika artinya
"merdekanya jiwa dan sukma",
maksudnya dalam keadaan tidak
dijajah oleh hawa nafsu dan
keduniawian, agar dalam menuju
kematian sempurna tak ternodai
oleh dosa. Manusia jawa yang sejati
dalam membersihkan jiwa (ora
kebanda ing kadonyan, ora samar
marang bisane sirna durka
murkamu) artinya : "dalam menguji
budi pekerti secara sungguh-
sungguh akan dapat mengendalikan
dan mengarahkan hawa nafsu
menjadi suatu kekuatan menuju
kesempurnaan hidup".
( kopi paste dari detik dot com)
 
walaupun copas cukup menarik, tapi rapihkan lagi dong bro, bingung bacanya gitu
 
Semar dalam bahasa Jawa (filosofi
Jawa) disebut Badranaya
Bebadra = Membangun sarana dari
dasar
Naya = Nayaka = Utusan mangrasul
Artinya : Mengemban sifat
membangun dan melaksanakan
perintah Allah demi kesejahteraan
manusia
Javanologi : Semar = Haseming
samar-samar
Harafiah : Sang Penuntun Makna
Kehidupan
Semar tidak lelaki dan bukan
perempuan, tangan kanannya
keatas dan tangan kirinya
kebelakang. Maknanya : "Sebagai
pribadi tokoh semar hendak
mengatakan simbul Sang Maha
Tunggal". Sedang tangan kirinya
bermakna "berserah total dan
mutlak serta sekaligus simbol
keilmuan yang netral namun
simpatik".
Domisili semar adalah sebagai lurah
karangdempel / (karang = gersang)
dempel = keteguhan jiwa.
Rambut semar
"kuncung" (jarwadasa/pribahasa
jawa kuno) maknanya hendak
mengatakan : akuning sang
kuncung = sebagai kepribadian
pelayan. Semar sebagai pelayan
mengejawantah melayani umat,
tanpa pamrih, untuk melaksanakan
ibadah amaliah sesuai dengan
sabda Ilahi.
Semar barjalan menghadap keatas
maknanya : "dalam perjalanan anak
manusia perwujudannya ia
memberikan teladan agar selalu
memandang keatas (sang Khaliq )
yang maha pengasih serta
penyayang umat".
Kain semar Parangkusumorojo:
perwujudan Dewonggowantah
(untuk menuntun manusia) agar
memayuhayuning bawono :
menegakan keadilan dan kebenaran
di bumi.
Ciri sosok semar adalah
- Semar berkuncung seperti kanak
kanak,namun juga berwajah sangat
tua
- Semar tertawannya selalu diakhiri
nada tangisan
- Semar berwajah mata menangis
namun mulutnya tertawa
- Semar berprofil berdiri sekaligus
jongkok
- Semar tak pernah menyuruh
namun memberikan konsekwensi
atas nasehatnya
Kebudayaan Jawa telah melahirkan
religi dalam wujud kepercayaan
terhadap Tuhan yang Maha Esa,
yaitu adanya wujud tokoh wayang
Semar, jauh sebelum masuknya
kebudayaan Hindu, Budha dan
Islam di tanah Jawa.
Dikalangan spiritual Jawa ,Tokoh
wayang Semar ternyata dipandang
bukan sebagai fakta historis, tetapi
lebih bersifat mitologi dan symbolis
tentang KeEsa-an, yaitu: Suatu
lambang dari pengejawantahan
expresi, persepsi dan pengertian
tentang Illahi yang menunjukkan
pada konsepsi spiritual. Pengertian
ini tidak lain hanyalah suatu bukti
yang kuat bahwa orang Jawa sejak
jaman prasejarah adalah Relegius
dan ber keTuhan-an yang Maha
Esa.
Dari tokoh Semar wayang ini akan
dapat dikupas ,dimengerti dan
dihayati sampai dimana wujud
religi yang telah dilahirkan oleh
kebudayaan Jawa .
Semar (pralambang ngelmu gaib) -
kasampurnaning pati.
Gambar kaligrafi jawa tersebut
bermakna :
Bojo sira arsa mardi kamardikan,
ajwa samar sumingkiring dur-
kamurkan Mardika artinya
"merdekanya jiwa dan sukma",
maksudnya dalam keadaan tidak
dijajah oleh hawa nafsu dan
keduniawian, agar dalam menuju
kematian sempurna tak ternodai
oleh dosa. Manusia jawa yang sejati
dalam membersihkan jiwa (ora
kebanda ing kadonyan, ora samar
marang bisane sirna durka
murkamu) artinya : "dalam menguji
budi pekerti secara sungguh-
sungguh akan dapat mengendalikan
dan mengarahkan hawa nafsu
menjadi suatu kekuatan menuju
kesempurnaan hidup".
( kopi paste dari detik dot com)

membaca ini ane keingat kisah mencari nama tuhan yg satu.diantara nama tuhan yg 99...
 
kok bisa gtu knp om gadogadotulen??

menurut kabar diantara nama tuhan yg 99 ada nama yg 1 jarang orang yg tau nama yg satu ini..mungkin agan tau nama yg satu itu.ane ke inget saat baca post agan ini..mirip pengajaran sufi/tasawuf...
 
Status
Thread ini sudah dikunci moderator, dan tidak bisa dibalas lagi.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd