Reza347
Semprot Lover
Gunung tersebut merupakan gunung yang paling tinggi di bumi Sumedang, menyimpan mitos yang belum terungkap. Kisah yang telah diwariskan secara turun temurun menuturkan Gunung tersebut ratusan tahun dipandang sebagai tempat kekuatan gaib. Orang pertama yang menginjakan kaki di gunung tersebut adalah Prabu Sokawayana (putra Prabu Guru Haji Adji Putih) yang kedua, atau adik kandung Prabu Tadjimalela. Beliau mengadakan perjalanan keliling ke daratan tinggi tersebut atas perintah ayahnya agar memperluas wilayah pemukiman di sekitar kaki gunung tersebut. Kemudian mendirikan Medang Kahiyangan artinya tempat ngahiyang atau tilem. Dalam perkembangannya tempat tersebut disucikan menjadi tempat keramat yang memiliki kekuatan gaib. Bagi seseorang yang menyempurnakan ilmu disitu akan mampu ngahiyang atau hilang tanpa bekas. Memasuki abad ke-XVIII, gunung tersebut akan meletus bahkan penduduk di sekitarnya diguncang gempa. Pangeran Sumedang datang ke gunung tersebut untuk melakukan deteksi kebatinan, dengan menancapkan keris pusaka Kujang Emas ditengah-tengah puncaknya. Kemudian setelah itu dari perut gunung mengeluarkan aip panas yang mengalir ke kawasan Conggeang dan sekitarnya.Sejak itu pula gunung tersebut dikenal dengan Gunung Tampomas, diambil dari perkataan tanpa kujang emas) akan meletus.
Semula gunung Tampomas bernama gunung Gede dan sebelumnya bernama gunung Geulis. Namun orang Indramayu yang mengkeramatkan gunung tersebut menyebutnya dengan Gunung Tampomas. Tampomas berasal dari kata Tampo Emas yang berarti yang menerima emas (berupa senjata pustaka yang terbuat dari logam mas yang disebut dengan Pendok Mas yang disimpan di Puncak gunung dengan cara supranatural agar gunung itu tidak meletus maka alhasih Conggeang sebagai buangan gas dan air panas dari dalam perut gunung). Menurut sejarah gunung Tampomas dulunya sering meletus dan berakibat masyarakat sekitar gunung menderita.
Semula gunung Tampomas bernama gunung Gede dan sebelumnya bernama gunung Geulis. Namun orang Indramayu yang mengkeramatkan gunung tersebut menyebutnya dengan Gunung Tampomas. Tampomas berasal dari kata Tampo Emas yang berarti yang menerima emas (berupa senjata pustaka yang terbuat dari logam mas yang disebut dengan Pendok Mas yang disimpan di Puncak gunung dengan cara supranatural agar gunung itu tidak meletus maka alhasih Conggeang sebagai buangan gas dan air panas dari dalam perut gunung). Menurut sejarah gunung Tampomas dulunya sering meletus dan berakibat masyarakat sekitar gunung menderita.