Dehidrasi biasanya disebabkan karena
seseorang kurang minum air. Gejala paling khas ditandai
dengan rasa haus dan tubuh yang lemas. Tak hanya
sebatas itu, lebih parah tubuh yang kekurangan cairan
juga bisa memicu timbulnya gangguan jantung.
"Dehidrasi bisa memicu gangguan jantung. Jadi
kelebihan air bisa menyebabkan gangguan jantung,
kekurangan juga bisa memicu gangguan jantung," jelas
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS, SpGK, dokter spesialis
gizi klinik dari RSCM, dalam acara Seminar Media 'Air
Bisa Cegah Dehidrasi (ABCD) harus dimulai dari bangku
sekolah' di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis
(28/2/2013).
Dr Luci menjelaskan, ketika tubuh kekurangan cairan,
darah akan menjadi lebih kental. Padahal, darah harus
dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Nah, bila cairan
di darah tidak cukup akibatnya jantung akan bekerja
ekstra, yang artinya membebani kerja jantung.
Kondisi ini akan menjadi lebih parah pada orang-orang
yang jantungnya sudah mengalami banyak sumbatan
atau pada orang lanjut usia yang fungsi jantungnya
sudah mulai menurun.
Selain harus bekerja memompa darah, lanjut Dr Luci, si
jantung juga butuh bekerja untuk dirinya sendiri. Kalau
organ ini bekerja terlampau kuat, akhirnya akan lelah dan
pembuluh darah menyempit.
"Jantungnya jadi ngambek. Kalau orang sudah punya
sakit jantung akan jadi lebih parah," imbuh wanita
kelahiran Yogyakartam 6 November 1965 ini.
Tak hanya karena kurang minum air, pada orang-orang
tertentu kebanyakan minum air juga dapat mengganggu
kerja jantung, terutama pada orang dengan penyakit
ginjal dan jantung
"Kelebihan air bahaya untuk orang dengan penyakit ginjal
dan jantung. Kalau ginjalnya sudah tidak berfungsi
dengan baik, urine yang keluar menjadi lebih sedikit.
Kalau dia minum banyak air, akibatnya air akan
menumpuk di dalam tubuh dan bisa membebani kerja
jantung," tutur Dr Luci.
seseorang kurang minum air. Gejala paling khas ditandai
dengan rasa haus dan tubuh yang lemas. Tak hanya
sebatas itu, lebih parah tubuh yang kekurangan cairan
juga bisa memicu timbulnya gangguan jantung.
"Dehidrasi bisa memicu gangguan jantung. Jadi
kelebihan air bisa menyebabkan gangguan jantung,
kekurangan juga bisa memicu gangguan jantung," jelas
Dr. dr. Luciana B Sutanto, MS, SpGK, dokter spesialis
gizi klinik dari RSCM, dalam acara Seminar Media 'Air
Bisa Cegah Dehidrasi (ABCD) harus dimulai dari bangku
sekolah' di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Kamis
(28/2/2013).
Dr Luci menjelaskan, ketika tubuh kekurangan cairan,
darah akan menjadi lebih kental. Padahal, darah harus
dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh. Nah, bila cairan
di darah tidak cukup akibatnya jantung akan bekerja
ekstra, yang artinya membebani kerja jantung.
Kondisi ini akan menjadi lebih parah pada orang-orang
yang jantungnya sudah mengalami banyak sumbatan
atau pada orang lanjut usia yang fungsi jantungnya
sudah mulai menurun.
Selain harus bekerja memompa darah, lanjut Dr Luci, si
jantung juga butuh bekerja untuk dirinya sendiri. Kalau
organ ini bekerja terlampau kuat, akhirnya akan lelah dan
pembuluh darah menyempit.
"Jantungnya jadi ngambek. Kalau orang sudah punya
sakit jantung akan jadi lebih parah," imbuh wanita
kelahiran Yogyakartam 6 November 1965 ini.
Tak hanya karena kurang minum air, pada orang-orang
tertentu kebanyakan minum air juga dapat mengganggu
kerja jantung, terutama pada orang dengan penyakit
ginjal dan jantung
"Kelebihan air bahaya untuk orang dengan penyakit ginjal
dan jantung. Kalau ginjalnya sudah tidak berfungsi
dengan baik, urine yang keluar menjadi lebih sedikit.
Kalau dia minum banyak air, akibatnya air akan
menumpuk di dalam tubuh dan bisa membebani kerja
jantung," tutur Dr Luci.