Indonesia Perlu Penguatan Pertahanan Non Militer
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan Indonesia perlu melakukan penguatan non militer atau masyarakat sipil untuk mencegah konflik horizontal yang kerap terjadi di sejumlah daerah.
Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro
(FOTO ANTARA/Zabur Karuru/12)
"Salah satu upaya itu adalah membangkitkan rasa cinta terhadap tanah air atau Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di masyarakat," kata Purnomodi Desa Sidoharjo, Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan, Sabtu malam.
Pada acara bhakti sosial dalam Peringatan Hari Bela Negara 2012 itu, Kementerian Pertahanan bersama Panitia Natal Nasional 2012 memberikan bantuan 2.000 sak semen, sembako, pakaian dan alat tulis kepada warga Desa Balinuraga dan Sidoreno Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan.
Ia mengatakan, untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air itu perlu penguatan nilai-nilai kebangsaan di kalangan masyarakat yang diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hingga tercipta kehidupan yang rukun dan damai tanpa adanya konflik horizontal.
Menurut dia, untuk masalah-masalah militer membutuhkan penguatan militer sedangkan seperti konflik horizontal membutuhkan penguatan non militer atau masyarakat sipil.
"Dengan proses bertahap Direktorat Jenderal Pertahanan Kemenhan akan menjalankan suatu program yang mampu untuk membangun kekuatan non militer itu," kata Purnomo.
Namun, hal itu perlu dilakukan secara bertahap dengan melakukan tiga aspek mendasar penguatan itu yakni berupa pendekatan pendidikan, pekerjaan dan pemukiman.
Bhakti sosial oleh Kementerian Pertahanan bersama Panitian Natal Nasional sekaligus Peringatan Hari Bela Negara itu, memberikan bantuan berupa 2.000 sak semen, satu ton gula, 10 ton beras, 500 dus mie instant, 500 set alat tulis dan 40 bal pakaian layak pakai untuk para korban kerusuhan di Desa Balinuraga dan Sidoreno Kecamatan Waypanji Lampung Selatan.
Dalam acara tersebut, hadir pula Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Budi Susilo Soepandji, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo, Wakil Gubernur Lampung Djoko Umar Said dan Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza SZP.
Rombongan Kementerian Pertahanan dan Panitia Natal Nasional itu tiba sekitar pukul 18.00 WIB di lokasi acara Bhakti Sosial di Desa Sidoharjo Kecamatan Waypanji yang kemudian kembali sekitar pukul 19.00 WIB.
SUmber : Antara
You might also like:
Pemuda Harus Jadi Agen Perubahan Bangsa
Bila Ingin Damai, Bersiaplah untuk Perang
Mahasiswa Wajib Kawal Keutuhan NKRI
Demokrasi di Indonesia Makin Jauh dari Pancasila
Empat Pilar Kebangsaan yang Patut Dijaga
LinkWithin
Diposkan oleh Itep Otenz di 17:52
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke twit**ter
Berbagi ke Facebook
Label: Nasionalisme, Patriotisme
1 komentar:
sugianto harisantoso11 Desember 2012 17:05
Pak Kemhan buatkan kapal pariwisata NKRI yg bagus, kaloborasi dg Pak Dahlan iskan agar pariwisata maju dg pesat dan memberikan kekuatan masyarakat krn memberikan kesejahteraan. Jayalah NKRI...agar terwujut kapal pariwisata NKRI
Balas
Muat yang lain...
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan Indonesia perlu melakukan penguatan non militer atau masyarakat sipil untuk mencegah konflik horizontal yang kerap terjadi di sejumlah daerah.
Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro
(FOTO ANTARA/Zabur Karuru/12)
"Salah satu upaya itu adalah membangkitkan rasa cinta terhadap tanah air atau Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di masyarakat," kata Purnomodi Desa Sidoharjo, Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan, Sabtu malam.
Pada acara bhakti sosial dalam Peringatan Hari Bela Negara 2012 itu, Kementerian Pertahanan bersama Panitia Natal Nasional 2012 memberikan bantuan 2.000 sak semen, sembako, pakaian dan alat tulis kepada warga Desa Balinuraga dan Sidoreno Kecamatan Waypanji, Lampung Selatan.
Ia mengatakan, untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap tanah air itu perlu penguatan nilai-nilai kebangsaan di kalangan masyarakat yang diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hingga tercipta kehidupan yang rukun dan damai tanpa adanya konflik horizontal.
Menurut dia, untuk masalah-masalah militer membutuhkan penguatan militer sedangkan seperti konflik horizontal membutuhkan penguatan non militer atau masyarakat sipil.
"Dengan proses bertahap Direktorat Jenderal Pertahanan Kemenhan akan menjalankan suatu program yang mampu untuk membangun kekuatan non militer itu," kata Purnomo.
Namun, hal itu perlu dilakukan secara bertahap dengan melakukan tiga aspek mendasar penguatan itu yakni berupa pendekatan pendidikan, pekerjaan dan pemukiman.
Bhakti sosial oleh Kementerian Pertahanan bersama Panitian Natal Nasional sekaligus Peringatan Hari Bela Negara itu, memberikan bantuan berupa 2.000 sak semen, satu ton gula, 10 ton beras, 500 dus mie instant, 500 set alat tulis dan 40 bal pakaian layak pakai untuk para korban kerusuhan di Desa Balinuraga dan Sidoreno Kecamatan Waypanji Lampung Selatan.
Dalam acara tersebut, hadir pula Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Budi Susilo Soepandji, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo, Wakil Gubernur Lampung Djoko Umar Said dan Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza SZP.
Rombongan Kementerian Pertahanan dan Panitia Natal Nasional itu tiba sekitar pukul 18.00 WIB di lokasi acara Bhakti Sosial di Desa Sidoharjo Kecamatan Waypanji yang kemudian kembali sekitar pukul 19.00 WIB.
SUmber : Antara
You might also like:
Pemuda Harus Jadi Agen Perubahan Bangsa
Bila Ingin Damai, Bersiaplah untuk Perang
Mahasiswa Wajib Kawal Keutuhan NKRI
Demokrasi di Indonesia Makin Jauh dari Pancasila
Empat Pilar Kebangsaan yang Patut Dijaga
LinkWithin
Diposkan oleh Itep Otenz di 17:52
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Berbagi ke twit**ter
Berbagi ke Facebook
Label: Nasionalisme, Patriotisme
1 komentar:
sugianto harisantoso11 Desember 2012 17:05
Pak Kemhan buatkan kapal pariwisata NKRI yg bagus, kaloborasi dg Pak Dahlan iskan agar pariwisata maju dg pesat dan memberikan kekuatan masyarakat krn memberikan kesejahteraan. Jayalah NKRI...agar terwujut kapal pariwisata NKRI
Balas
Muat yang lain...