DJ_Cat_of_Universe
Tukang Semprot
- Daftar
- 20 Oct 2015
- Post
- 1.360
- Like diterima
- 241
Banyak orang yang menganggap mata minus adalah hal biasa. Pakai kacamata, selesai sudah.
Padahal, bisa jadi mata minus merupakan awal dari gangguan matayang lebih berbahaya, bahkan dapat berujung pada kebutaan. Karena itulah, sejak awal terindikasi mata minus, harus dilakukan penanganan sesegera mungkin agar mata minus tersebut tidak bertambah parah.
Mata minus sendiri merupakan salah satu penyakit mata yang dikategorikan sebagai kondisi umum yang banyak diderita oleh hampir kalangan masyarakat. Ada dua jenis mata minus. Pertama, mata minus tinggi, dengan kriteria di atas dioptre -6.00. Apabila anak kecil dibawah umur 12 tahun sudah mencapai -3.00 telah dianggap parah. Kedua, mata minus rendah, masih di bawah -6.00 dioptre atau pada anak di bawah usia 12 tahun, kurang dari -3.00 dioptre.
Perbedaan antara mata minus tingkat tinggi dan rendah tidak hanya sebatas perbedaan tebal tipisnya kacamata. Mata minus terjadi akibat bola mata yang terlalu panjang, sehingga cahaya yang harusnya jauh tepat diretina justru berada didepan retina.
Karena anak dibawah umur 18 tahun sedang masa pertumbuhan, semakin tinggi mata minus seorang anak, bentuk bola matanya bertumbuh semakin melonjong seperti telur dan tidak bulat seperti mata normal. Bila mata minus terlalu tinggi, empat bahaya ini mengancam:
1. Retina mata lepas, terjadi ketika retina mata terpisah dari bagian belakang mata. Bila tidak ditangani dengan segera akan mengakibatkan buta sebagian atau buta total.
2. Beresiko terkena glaukoma dan kebutaan permanen. Glaukoma menyebabkan berkurangnya atau penyempitan jarak pandang. minus semakin bertambah, bola mata bertumbuh semakin melonjong sehingga penderita rabun jauh memiliki tekanan bola mata relatif lebih tinggi dibandingkan dengan mata normal. Penderita miopi dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur.
3. Floaters, yakni bila penglihatan dibayangi oleh garis atau bercak bening atau hitam tidak beraturan yang melayang-layang, terutama bila dalam kondisi cahaya yang terang lebih kelihatan.
4. Perubahan patologi lainnya, seperti katarak prematur, degenerasi makula, retina robek, dan lainnya.
Kabar baiknya adalah, sekarang mata minus terutama pada anak dapat dipulihkan melalui pelatihan fisik mata. Pelatihan tersebut berupa stimulasi titik akupuntur dengan teknologi berbasis magnet. Melalui stimulasi, otot mata akan dirilekskan, menghilangkan kelelahan, meningkatkan sirkulasi darah sekaligus memperbaiki fungsi & koordinasi otot mata.
Padahal, bisa jadi mata minus merupakan awal dari gangguan matayang lebih berbahaya, bahkan dapat berujung pada kebutaan. Karena itulah, sejak awal terindikasi mata minus, harus dilakukan penanganan sesegera mungkin agar mata minus tersebut tidak bertambah parah.
Mata minus sendiri merupakan salah satu penyakit mata yang dikategorikan sebagai kondisi umum yang banyak diderita oleh hampir kalangan masyarakat. Ada dua jenis mata minus. Pertama, mata minus tinggi, dengan kriteria di atas dioptre -6.00. Apabila anak kecil dibawah umur 12 tahun sudah mencapai -3.00 telah dianggap parah. Kedua, mata minus rendah, masih di bawah -6.00 dioptre atau pada anak di bawah usia 12 tahun, kurang dari -3.00 dioptre.
Perbedaan antara mata minus tingkat tinggi dan rendah tidak hanya sebatas perbedaan tebal tipisnya kacamata. Mata minus terjadi akibat bola mata yang terlalu panjang, sehingga cahaya yang harusnya jauh tepat diretina justru berada didepan retina.
Karena anak dibawah umur 18 tahun sedang masa pertumbuhan, semakin tinggi mata minus seorang anak, bentuk bola matanya bertumbuh semakin melonjong seperti telur dan tidak bulat seperti mata normal. Bila mata minus terlalu tinggi, empat bahaya ini mengancam:
1. Retina mata lepas, terjadi ketika retina mata terpisah dari bagian belakang mata. Bila tidak ditangani dengan segera akan mengakibatkan buta sebagian atau buta total.
2. Beresiko terkena glaukoma dan kebutaan permanen. Glaukoma menyebabkan berkurangnya atau penyempitan jarak pandang. minus semakin bertambah, bola mata bertumbuh semakin melonjong sehingga penderita rabun jauh memiliki tekanan bola mata relatif lebih tinggi dibandingkan dengan mata normal. Penderita miopi dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan mata secara teratur.
3. Floaters, yakni bila penglihatan dibayangi oleh garis atau bercak bening atau hitam tidak beraturan yang melayang-layang, terutama bila dalam kondisi cahaya yang terang lebih kelihatan.
4. Perubahan patologi lainnya, seperti katarak prematur, degenerasi makula, retina robek, dan lainnya.
Kabar baiknya adalah, sekarang mata minus terutama pada anak dapat dipulihkan melalui pelatihan fisik mata. Pelatihan tersebut berupa stimulasi titik akupuntur dengan teknologi berbasis magnet. Melalui stimulasi, otot mata akan dirilekskan, menghilangkan kelelahan, meningkatkan sirkulasi darah sekaligus memperbaiki fungsi & koordinasi otot mata.