tetehhod
Senpai Semprot
Jenis Racun yang Mematikan
Salah satu jenis alat pembunuhan terpopuler selain pisau adalah Racun. Menjadikan racun sebagai alat favorit untuk membunuh disebabkan oleh mudah diperolehnya racun tersebut karena diantaranya dijual bebas di pasaran. Oleh karena itu di dunia detective memerlukan pengetahuan tentang berbagai macam jenis racun.
Berikut ini Jenis-jenis racun yang biasa digunakan untuk membunuh manusia..
Salah satu jenis alat pembunuhan terpopuler selain pisau adalah Racun. Menjadikan racun sebagai alat favorit untuk membunuh disebabkan oleh mudah diperolehnya racun tersebut karena diantaranya dijual bebas di pasaran. Oleh karena itu di dunia detective memerlukan pengetahuan tentang berbagai macam jenis racun.
Berikut ini Jenis-jenis racun yang biasa digunakan untuk membunuh manusia..
Sianida (Cyanide)
Dari sekian banyak jenis racun, inilah jenis racun yang menurut saya paling populer sebagai alat pembunuh. Selain pernah di bahas didalam novel Agatha Cristie dan sering muncul di film-film spionase (dimana para mata-mata akan membunuh dirinya dengan menelan sianida sebagai pilihan terakhir jika tertangkap untuk menghindari penyiksaan), juga konon pernah digunakan oleh tokoh kontroversial Nazi, Hitler yang diduga minum kapsul sianida sebelum menembak kepalanya. Selain itu sianida juga pernah digunakan Nazi pada perang dunia II untuk membunuh yahudi dan hukuman mati di amerika.
Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung kelompok siano C=N, dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen. Kelompok CN dapat ditemukan dalam banyak senyawa. Beberapa adalah gas, dan lainnya adalah padat atau cair. Beberapa seperti garam, beberapa kovalen. Beberapa molekular, beberapa ionik, dan banyak juga polimerik. Senyawa yang dapat melepas ion sianida CN− sangat beracun.
Jenis racun sianida ini terdapat 2 macam:
1. Potassium Sianida
Racun ini sangat mematikan, dengan waktu reaksi antara 3-4 jam lalu dapat menyebabkan kematian. Racun ini menyerang pembuluh darah jantung, menutup aliran darah sehingga korban kolaps dan mati. Racun ini bisa didapatkan dari peracun ikan (potas), dan pupuk Urea. Untuk takaran, beri 5 ml pada berat badan antara 50-60 kg.
2. Sodium Sianida
Racun ini diklaim lebih mematikan dari potassium sianida. Sodium sianida adalah turunan dari potassium sianida yang mempunyai efek sama tetapi lebih cepat, yaitu membunuh kurang dari 3 jam dengan dosis yang sama. Zat ini dapat anda peroleh dari kawan/saudara anda yg bekerja di pabrik pupuk dan pengolahan limbah kimia.
Racun sianida secara alami terdapat pada buah apel, pir, aprikot, cherry, biji almond, singkong, dll. Pada buah apel, racun ini terkandung dalam bijinya. Namun butuh banyak biji apel untuk dosis yang dapat membunuh manusia. Oleh karena itu tidak perlu khawatir dalam mengkonsumsi apel. Racun sianida pada tanaman biasanya lebih kuat dan sebagai suatu perlindungan diri dari para herbivora. Sianida juga digunakan untuk bidang pertambangan yaitu dalam mengekstraksi emas dan perak. Tentunya akan mengancam keselamatan para penambang jika ada kebocoran gas. Bayangkan saja kekuatan racun ini yang dapat mengektrasi emas dan perak jika digunakan pada tubuh manusia.
Sianida merupakan salah satu racun yang sangat mematikan, karena zat ini mengacaukan sel dalam menerima oksigen didalam tubuh. Racun sianida ini dapat berbentuk gas seperti hidrogen sianida atau dalam bentuk kristal seperti potasium sianida atau sodium sianida.
Secara Ilmiah, racun sianida dapat memasuki tubuh kita melalui sistem pernapasan (terutama paru-paru) dan pencernaan sehingga didistribusikan ke seluruh bagian tubuh. Jika zat ini masuk ke dalam tubuh bisa menghambat kinerja sel dalam tubuh, mengganggu penggunaan oksigen oleh sel dan dapat menyebabkan kematian sel. Pada dosis tertentu, zat ini dapat menyebabkan kematian dalam waktu 15 menit saja akibat kekurangan oksigen.
Racun sianida dalam kasus pembunuhan biasanya dioleskan pada pinggir gelas, botol minum atau disuntikkan ke dalam batu es. Sianida hanya bereaksi sebagai hidrogen sianida bebas, oleh karena itu garam-garam yang ditelan harus bertemu dengan air atau asam lambung sebelum membebaskan asam hidro-sianida, proses ini hanya butuh waktu beberapa detik.
Sebagai detective, cara untuk mengenali racun ini dengan menggunakan indera penciuman dimana racun sianida memiliki bau seperti khas almond dan apel.
ARSENIK
Tidak kalah dengan Sianida, racun ini juga sangat populer dan favorit sebagai alat pembunuh dan juga sering di ilustrasikan dalam dunia perfilman dan cerita-cerita yang mengandung misteri.
Kata arsenik dipinjam dari bahasa Persia زرنيخ Zarnik yang berarti orpimen kuning. Zarnik sendiri dipinjam dalam bahasa Yunani sebagai arsenikon. Arsen (As) adalah suatu unsur kimia metaloid (semilogam) golongan VA, berwujud bubuk putih, tanpa warna dan bau (karena itulah arsen sangat dikenal dalam urusan racun-meracun makanan).
Arsenik Sehari-hari
Arsenik dikenal dan digunakan di Persia dan di banyak tempat lainnya sejak zaman dahulu. Arsenik dalam kehidupan sehari-hari (di luar racun-meracun) digunakan untuk bahan pestisida di buah-buahan. Galium arsenid dapat dipakai sebagai bahan semikonduktor rangkaian listrik. Dalam pengobatan, arsen juga mendapat tempat khusus. Di zaman dahulu arsenik pernah digunakan sebagai obat sifilis, yaitu Salvarsan. Sampai sekarang arsenik masih menjadi salah satu alternatif pengobatan tripanosomiasis Afrika (dalam bentuk melarsoprol). Arsenik juga dipakai dalam industri pewarna dan cat. Senyawa arsenik sebenarnya juga terdapat di semua jaringan manusia normal, dan arsenik adalah salah satu dari 20 elemen yang paling sering ditemui.
Arsenik di air minum
Dalam kehidupan sehari-hari, makanan kita pun mungkin mengandung arsenik dalam jumlah kecil. Konsentrasi arsenik yang dianggap tidak berbahaya dalam air minum oleh WHO adalah kurang dari 10 ppb (part per billion). Selain karena arsenik menjadi bahan pestisida yang dipakai untuk menyemprot sayur dan buah, arsenik juga berpotensi mencemari perairan. Hal ini pernah menjadi masalah serius di Cina dan Bangladesh, dan sekitarnya pada tahun 2005. Arsenik yang ditemukan di air adalah arsenik bentuk arsenat V (HAsO42-) dan arsenit III (H3AsO3). Di alam bebas arsenat dan arsenit dapat mengalami reaksi redoks bolak balik. Konsentrasi yang ditemukan dapat mencapai 200-4400 ppb, atau 0.2-4.4 ppm (part per million).
Arsenik sebagai racun
Di Inggris, arsenik tersedia sebagai Racun yang bebas dibeli di apotek untuk membantu penanganan hama tikus. Di Indonesia sendiri, tepatnya di daerah Zimbabwe, racun arsenik pernah digunakan untuk membunuh puluhan gajah dalam kasus perbuan liar.
Bentuk arsenik yang terkenal adalah As2O3, alias arsen trioksida atau warangan. Warangan ini bentuknya berupa bubuk berwarna putih yang larut dalam air. Bentuk lainnya adalah bubuk kuning As2S3 dan bubuk merah realgar As4S4. Keduanya sempat populer sebagai bahan cat, namun karena toksik akhirnya mereka tidak dipakai lagi. Adapun bentuk gasnya, yang juga beracun adalah arsin (As2H3).
Mengapa arsenik beracun? Arsenik mampu menghambat produksi ATP, sumber energi bagi sel-sel hidup, melalui berbagai mekanisme. Di siklus Krebs arsenik menghambat enzim piruvat dehidrogenase, sehingga sintesis ATP menjadi berkurang dan malah meningkatkan produksi hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida ini merupakan oksidator yang sangat reaktif terhadap sel hidup, maka justru sel hidup itulah yang diserang. Sel yang diserang arsenik akan mengalami nekrosis dan kematian dengan segera.
Keracunan arsenik dapat terjadi dalam 2 cara, yaitu akut dan kronik. Akut berarti arsenik diberikan dalam satu dosis tunggal yang sangat besar dan langsung mematikan. Dosis ini kira-kira sebesar 120-200 mg pada orang dewasa atau 2 mg/kgBB pada orang dengan berat badan kurang dari 60 kg. Untuk urusan peracunan, biasanya pelaku mencampurkan arsenik dalam makanan dalam dosis beberapa kali lipat, untuk mengantisipasi korbannya muntah-muntah akibat keracunan akut ini. Gejala keracunan akut terdiri atas mual muntah hebat yang disertai sakit perut. Napas penderita berbau seperti bawang putih. Kadang ia langsung kejang-kejang dan koma. Tekanan darah korban langsung turun dan ia tampak seperti orang dehidrasi berat.
Sedangkan cara kronik merupakan cara yang cocok dilakukan oleh koki atau juru masak yang punya urusan atau dendam pribadi dengan majikannya. Di sini si pelaku memasukkan arsenik dalam jumlah nonletal berkali-kali dalam makanan korbannya, untuk membuatnya sakit-sakitan. Suatu saat si korban diberi arsenik dalam jumlah sangat besar. Penderita keracunan kronik mula-mula mengalami gejala keracunan seperti keracunan akut, tapi lama-kelamaan datang gejala tambahannya. Ia akan mengalami perubahan warna kulit menjadi kelabu atau kehitaman, gangguan fungsi hati, fungsi jantung, fungsi paru-paru, dan fungsi ginjal. Fungsi saraf tepi juga terganggu secara simetris. Tapi yang paling jelas adalah kukunya, di mana terlihat garis-garis horizontal bersusun-susun. Garis ini disebut Mees lines. Garis ini berguna dalam penyelidikan ahli forensik karena dengan mengukur panjang kuku dan jarak antara garis, ahli dapat menentukan berapa lama sekali si korban diracun arsenik.
Mengatasi keracunan arsenik
Cara mengatasi keracunan arsenik berbeda antara keracunan akut dan kronik. Untuk keracunan akut yang belum berlangsung 4 jam, korban diberi ipekak untuk merangsangnya muntah. Dapat juga dilakukan bilas lambung apabila ia tidak dapat minum. Pemberian katartik atau karboaktif dapat bermanfaat. Sedangkan untuk keracunan yang sudah berlangsung lebih lama daripada itu (termasuk juga keracunan kronik), sebaiknya diberi antidotumnya, yaitu suntikan intramuskuler dimerkaprol 3-5 mg/kgBB 4-6 kali sehari selama 2 hari. Pengobatan dilanjutkan 2-3 kali sehari selama 8 hari.
Striknin (Strychnine)
Penggemar Novel Agatha Christie pasti juga mengenal satu jenis racun ini, yang juga sangat populer pada awal abad kedua puluh-an. Bahkan di salah satu karyanya yang berjudul The mysterious Affair at Styles, strychnine menjadi senjata pembunuhan dalam cerita novel beliau.
Strychnine adalah zat alkaloid yang digunakan sebagai pestisida, terutama untuk membasmi tikus. Racun ini sebagian besar terdapat di biji pohon Strychnos nux-vomica yang berasal dari India dan Asia Tenggara. Racun ini pertama kali diambil dari tanaman pada tahun 1818 oleh dua ahli kimia Perancis, Pierre-Joseph Pelletier dan Joseph-Bienaimé Caventou.
Kematian yang disebabkan oleh racun ini sangat menyakitkan, cara kerja racun ini adalah dengan menyerang sistem saraf pusat yang menyebabkan refleks reaksi yang berlebihan pada korbannya, biasanya mengalami kejang karena otot berkontraksi melawan kehendaknya. Jika dosis yang digunakan tepat maka korban yang terkontaminasi racun jenis ini dapat meninggal hanya dalam waktu sepuluh hingga dua puluh menit saja.
Penggunaan Striknin yang fenomenal :
1. Seorang komandan Nazi saat Perang Dunia II, pemimpin terkenal dari SS Sturmbrigade Dirlewanger bernama Oskar Dirlewanger, diketahui telah membunuh beberapa tahanan dan wanita Yahudi dengan membuat mereka telanjang dan menyuntik mereka dengan strychnine dan menontonnya sebagai huburan.
2. Margot Begeman, teman masa kecil Vincent van Gogh, mencoba bunuh diri dengan menelan strychnine pada tahun 1884.
3. Pada akhir abad ke-19, pembunuh berantai Thomas Neill Cream menggunakan strychnine untuk membunuh beberapa pelacur di jalanan London.
Botulinum Toxin
Botulinum Toxin, atau biasa dikenal dengan Botox, yaitu racun yang diproduksi oleh sejenis bakteri clostridium botulinum (Botulinum Toxin Tipe A). Racun ini ditemukan tahun 1827. Di dalam dunia medis, zat ini sering digunakan sebagai salah satu obat kosmetik. Zat ini dipercaya ampuh menghilangkan kerutan wajah seperti di kening dan garis tawa.
Toksin (racun) ini merupakan salah satu yang paling berbahaya di dunia. Pada tahun 1950, peneliti menemukan bahwa dengan menyuntikkan toksin botulinum ternyata dapat mengurangi kerja otot yang menyebabkan otot tidak mampu berkontraksi dalam waktu 4 6 bulan. Awalnya, Alan Scott untuk pertama kalinya menggunakan toksin ini untuk mengatasi juling dan keluhan mata mengedip diluar kontrol kita (blepharospasme).
Toksin bakteri Botulinum sering ada pada makanan yang kadaluarsa yang bisa menyebabkan kelumpuhan otot perut dan pernafasan dan bisa sebagai penyebab keracunan makanan masal. Dosis yang berlebihan dalam penggunaan sebagai obat kosmetik juga dapat menyebabkan kepala pusing dan kelumpuhan syaraf.
Tetapi, di sisi lain bahaya yang di timbulkan, botox yang sudah dikenal sejak lebih dari satu abad lalu ini berpotensi mengatasi berbagai penyakit, dan juga di yakini aman untuk obat kosmetik atau terapi, karena dosisnya hanya 1% dari dosis yang bisa menyebabkan gejala keracunan. Di Amerika Serikat, botox kini secara resmi diizinkan menjadi salah satu terapi migren.
Berikut sejumlah kegunaan lain Botox disamping sebagai obat kecantikan, yaitu :
1. Sakit kepala kronik
2. Nyeri otot kronik
3. Kaku leher
4. Blepharospasme
5. Keringat yang berlebihan
6. Inkontinensia (ketidakmampuan menahan buang air) pada anak-anak
7. Kekakuan yang diakibatkan oleh penyakit lain seperti stroke, Parkinson, dan Cerebral Palsy
8. Gangguan sendi rahang
9. Penyembuhan luka
10. Air liur yang berlebihan
11. Depresi
12. Meningkatkan kecepatan pengosongan lambung
Namun, obat ini juga mempunyai efek samping, antara lain :
1. Kelumpuhan
2. Reaksi alergi
3. Memar (lebih diakibatkan oleh cara penyuntikannya)
4. Gangguan di wajah (senyum yang tidak simetris, kehilangan kemampuan menutup mata, kelopak mata yang turun)
5. Kehilangan kemampuan mengunyah makanan yang keras