Karena gencarnya berita di semua media massa dunia mengenai kebakaran hutan di Indonesia dan dampaknya terhadap lingkungan, maka PBB mengutus seorang pejabatnya untuk meninjau on-the-spot akibat kebakaran hutan tersebut.
Utusan PBB itu kemudian mengunjungi negara-negara Asia Tenggara. Di Malaysia, ia mendengar keluhan banyak penduduk yang sakit karena ASAP TEBAL.
Di Singapura, ada keluhan bahwa frekuensi penerbangan di bandara Changi merosot drastis karena ASAP TEBAL.
Di Brunei, sekolah dan kantor ditutup karena ASAP TEBAL.
Di Thailand, hidupan malam praktis mati karena semua orang memakai masker untuk menghindari ASAP TEBAL.
Sekembalinya di Mabes PBB, dengan dikerumuni ribuan wartawan surat kabar, radio, televisi bahkan paparazzi, pejabat PBB tersebut menyatakan: "Lu semua jangan omong macam-macam, saya sudah meninjau ke semua negara Asia Tenggara, dan semuanya mengatakan ACCEPTABLE!!!"
Utusan PBB itu kemudian mengunjungi negara-negara Asia Tenggara. Di Malaysia, ia mendengar keluhan banyak penduduk yang sakit karena ASAP TEBAL.
Di Singapura, ada keluhan bahwa frekuensi penerbangan di bandara Changi merosot drastis karena ASAP TEBAL.
Di Brunei, sekolah dan kantor ditutup karena ASAP TEBAL.
Di Thailand, hidupan malam praktis mati karena semua orang memakai masker untuk menghindari ASAP TEBAL.
Sekembalinya di Mabes PBB, dengan dikerumuni ribuan wartawan surat kabar, radio, televisi bahkan paparazzi, pejabat PBB tersebut menyatakan: "Lu semua jangan omong macam-macam, saya sudah meninjau ke semua negara Asia Tenggara, dan semuanya mengatakan ACCEPTABLE!!!"