cumi_call
Guru Semprot
- Daftar
- 8 Aug 2016
- Post
- 599
- Like diterima
- 899
Tak ada yg menginginkan perceraian. Demikian juga tmn saya. Hanya karena ego, dalam waktu singkat kata cerai pun terlontar dr keduanya. Pernikahan dengan buah cinta 3 orang anak harus kandas. Kasihan anak-anaknya walaupun sudah bukan balita lagi. Karena masih butuh kasih sayang dan bimbingan orang tua.
saya mendengar jelas pertengkaran mereka krn mereka tetangga saya. bahkan semua warga satu gang tempat saya dan mereka tinggal mendengar pertengkaran mereka. Harta gono gini telah terbagi adil. tapi bagaimana anak? Haruskah mereka di bagi seperti membelah daun pisang? Inilah yg membuat suasana jd histeris dan kacau. Teriakan pertengkaran mereka saja sudah memekakkan dan menyesakkan apa lagi ditambah dengan kepiluan anak-anak.
Akhirnya dengan tenang sang ayah yg adalah teman saya memanggil anak pertamanya yg perempuan dan bertanya: kakak, ikut papa atau mama? Anaknya yg pertama diam, berusaha tenang dan menjawab: kakak ikut mama, papa! Kemudian bertanya kepada anak kedua yg jg perempuan. Kalau kakak ikut siapa? Ikut mama, papa! Kemudian bertanya lagi kepada anak ketiga yg laki-laki. Kalau abang ikut papa, kan? Dan sibungsu menjawab: ikut mama, pa! Teman saya ini pun tertunduk, diam menahan emosi. Berpikir keras kenapa anak-anaknya tak satupun ikut dengannya. Akhirnya ia pun menegakkan kepala dan berkata: Baiklah! Kalau kalian memilih ikut mama, tidak apa-apa. Dan papa sudah memutuskan! Papa akan ikut mama juga! Akhirnya mereka bersatu kembali dan pembaca pun tertawa.
saya mendengar jelas pertengkaran mereka krn mereka tetangga saya. bahkan semua warga satu gang tempat saya dan mereka tinggal mendengar pertengkaran mereka. Harta gono gini telah terbagi adil. tapi bagaimana anak? Haruskah mereka di bagi seperti membelah daun pisang? Inilah yg membuat suasana jd histeris dan kacau. Teriakan pertengkaran mereka saja sudah memekakkan dan menyesakkan apa lagi ditambah dengan kepiluan anak-anak.
Akhirnya dengan tenang sang ayah yg adalah teman saya memanggil anak pertamanya yg perempuan dan bertanya: kakak, ikut papa atau mama? Anaknya yg pertama diam, berusaha tenang dan menjawab: kakak ikut mama, papa! Kemudian bertanya kepada anak kedua yg jg perempuan. Kalau kakak ikut siapa? Ikut mama, papa! Kemudian bertanya lagi kepada anak ketiga yg laki-laki. Kalau abang ikut papa, kan? Dan sibungsu menjawab: ikut mama, pa! Teman saya ini pun tertunduk, diam menahan emosi. Berpikir keras kenapa anak-anaknya tak satupun ikut dengannya. Akhirnya ia pun menegakkan kepala dan berkata: Baiklah! Kalau kalian memilih ikut mama, tidak apa-apa. Dan papa sudah memutuskan! Papa akan ikut mama juga! Akhirnya mereka bersatu kembali dan pembaca pun tertawa.