rastamansuganja
Senpai Semprot
Ini trit perdana Nubi di Forum Militer, semoga bermanfaat dan tidak di bata rame-rame
Nubi baru saja selesai membaca beberapa buku tentang perkembangan militer Indonesia dan Nubi cukup tertarik untuk membahas secara ilmiah dalam hal ini dengan berdasar fakta tentang kecakapan tempur Jenderal - Jenderal di Indonesia secara faktual dan bukan berdasar gosip
Nubi akan coba mulai dengan Letnan Jenderal Agus Wirahadikusima dan semoga Nubi bisa membahasa satu persatu Jenderal - Jenderal yang lain
Agus Wirahadikusuma lahir 17 Oktober 1951, wafat 30 Agustus 2001 jabatan terakhir yang di emban adalah Komandan Kostrad, dan dia ini adalah rival berat Jenderal Wiranto, Jenderal Yudhoyono, Jenderal Ryamizard bahkan Letnan Jenderal Prabowo Subianto. Lulusan AKABRI 1973 dan menyelesaikan S3 di salah satu sekolah hukum paling ternama sejagad JFK School of Government di Universitas Harvard belum-belum udah menarik bukan? Wiranto ga pernah punya pendidikan lanjutan selepas AKMIL DARAT, Yudhoyono S3 di IPB, Prabowo berkutat dengan sekolah tempur komando, Ryamizard juga sepertinya tidak melanjutkan pendidikan.
Sekarang yuk kita periksa kualitas kepemimpinan Jenderal Agus WK
Dari Informasi yang Nubi kumpulkan, Jederal Agus WK dua kali menjabat Wakil Komandan Bataliyon di kesatuan Yonif yang paling legendaris di Indonesia: Linud 328 Para-komando Kostrad dan Yonif Linud 305/Kostrad, yang di sebut pertama ini adalah satuan lintas yang terlibat di banyak palagan di seluruh indonesia termasuk Operasi Penangkapan Kartosuwirjo di Pegunungan Geber Rukatak. Jenderal Agus dua kali menjabat Komandan Batalyon di Yonif Linud 330/Kostrad dan Yonif Linud 305/Kostrad yang keduanya berkualifikasi "Air Assault" alias serbu tempur dan masuk Komando pemukul utama, sedangkan Jenderal Wiranto dan Yudhoyono sepanjang yang tercatat hanya pernah memimpin bataliyon infanteri teritorial. Sedangkan Prabowo berkutat di kesatuan komando inter tempur Kopasandha.
Nah sekarang nubi mau bahas kecakapan tempur Jenderal Agus WK
Kecakapan tempur seorang anggota militer dapat di lihat pada lengan kanan seragam militer seseorang. Jenderal Agus WK memiliki tiga macam lencana yang menunjukkan kualifikasi perseorangan Agus WK sebagai prajurit infanteri yaitu:
Ranger
Ini menandakan Jenderal Agus memiliki kemampuan bertempur untuk merebut fasilitas strategis lawan seperti Bandar Udara, Intai Tempur, Combat Search and Rescue dan Wanteror (contra terrorism)
Brevet kedua adalah Airborne
Yang menandakan Agus WK berkualifikasi melakukan terjun tempur atau combat jump jauh di belakang garis pertahanan lawan dan bertempur dengan logistik yang minim
Pathfinder
Patch ini sekali lagi menunjukkan kualitas tempur Agus WK, dimana dengan menyandang path ini Agus WK memiliki kualitas untuk di terjunkan di garis belakang musuh untuk menyiapkan "drop zone" atau zona masuk pertempuran, zona penjemputan bila pasukan harus mundur yang biasanya berbentuk lapangan kecil untuk pendaratan halicopter
ketiga patch itu di dapat Agus WK pada pendidikan kecakapan tempur di Amerika Serikat.
Wah sayangnya agus udah mangkat ya, saya bangga juga ternyata ada jenderal di militer Indonesia dengan kecakapan tempur yang mumpuni
Nubi baru saja selesai membaca beberapa buku tentang perkembangan militer Indonesia dan Nubi cukup tertarik untuk membahas secara ilmiah dalam hal ini dengan berdasar fakta tentang kecakapan tempur Jenderal - Jenderal di Indonesia secara faktual dan bukan berdasar gosip
Nubi akan coba mulai dengan Letnan Jenderal Agus Wirahadikusima dan semoga Nubi bisa membahasa satu persatu Jenderal - Jenderal yang lain
Agus Wirahadikusuma lahir 17 Oktober 1951, wafat 30 Agustus 2001 jabatan terakhir yang di emban adalah Komandan Kostrad, dan dia ini adalah rival berat Jenderal Wiranto, Jenderal Yudhoyono, Jenderal Ryamizard bahkan Letnan Jenderal Prabowo Subianto. Lulusan AKABRI 1973 dan menyelesaikan S3 di salah satu sekolah hukum paling ternama sejagad JFK School of Government di Universitas Harvard belum-belum udah menarik bukan? Wiranto ga pernah punya pendidikan lanjutan selepas AKMIL DARAT, Yudhoyono S3 di IPB, Prabowo berkutat dengan sekolah tempur komando, Ryamizard juga sepertinya tidak melanjutkan pendidikan.
Sekarang yuk kita periksa kualitas kepemimpinan Jenderal Agus WK
Dari Informasi yang Nubi kumpulkan, Jederal Agus WK dua kali menjabat Wakil Komandan Bataliyon di kesatuan Yonif yang paling legendaris di Indonesia: Linud 328 Para-komando Kostrad dan Yonif Linud 305/Kostrad, yang di sebut pertama ini adalah satuan lintas yang terlibat di banyak palagan di seluruh indonesia termasuk Operasi Penangkapan Kartosuwirjo di Pegunungan Geber Rukatak. Jenderal Agus dua kali menjabat Komandan Batalyon di Yonif Linud 330/Kostrad dan Yonif Linud 305/Kostrad yang keduanya berkualifikasi "Air Assault" alias serbu tempur dan masuk Komando pemukul utama, sedangkan Jenderal Wiranto dan Yudhoyono sepanjang yang tercatat hanya pernah memimpin bataliyon infanteri teritorial. Sedangkan Prabowo berkutat di kesatuan komando inter tempur Kopasandha.
Nah sekarang nubi mau bahas kecakapan tempur Jenderal Agus WK
Kecakapan tempur seorang anggota militer dapat di lihat pada lengan kanan seragam militer seseorang. Jenderal Agus WK memiliki tiga macam lencana yang menunjukkan kualifikasi perseorangan Agus WK sebagai prajurit infanteri yaitu:
Ranger
Ini menandakan Jenderal Agus memiliki kemampuan bertempur untuk merebut fasilitas strategis lawan seperti Bandar Udara, Intai Tempur, Combat Search and Rescue dan Wanteror (contra terrorism)
Brevet kedua adalah Airborne
Yang menandakan Agus WK berkualifikasi melakukan terjun tempur atau combat jump jauh di belakang garis pertahanan lawan dan bertempur dengan logistik yang minim
Pathfinder
Patch ini sekali lagi menunjukkan kualitas tempur Agus WK, dimana dengan menyandang path ini Agus WK memiliki kualitas untuk di terjunkan di garis belakang musuh untuk menyiapkan "drop zone" atau zona masuk pertempuran, zona penjemputan bila pasukan harus mundur yang biasanya berbentuk lapangan kecil untuk pendaratan halicopter
ketiga patch itu di dapat Agus WK pada pendidikan kecakapan tempur di Amerika Serikat.
Wah sayangnya agus udah mangkat ya, saya bangga juga ternyata ada jenderal di militer Indonesia dengan kecakapan tempur yang mumpuni