***
Yang menarik dari dirimu, Num
Adalah ketika bulan di atas laut
Dan seluruh yang biru
Berebut mendiami matamu
Kau seperti kembang
Mekar bersama matahari
Angin mengirim wangimu
Hingga jauh ke bukit-bukit
Menjangkau tingginya langit
Kau pernah melihat, Num?
Seorang pria yang jatuh cinta
Yang selalu merindukanmu
Di sisa waktu detak jantungnya
Ditulisnya tentang kelopak bakung
Bersama kau di beranda
Dan secangkir teh dengan harum melati
Kemudian disisipkannya kecupan
Di tebing puisinya yang rindu
Di dekat keningmu
Setiap malam sebelum kau terpejam
Pria itu mungkin gila, Num
Dia melukismu sepanjang iklim
Sepanjang musim yang beku di bibirmu
Sebagai pilu dan perih masa lalu
Tapi pria itu kekasihmu, sebenarnya
Yang 'tak kau kenali di tahun kedua
Meski ingatanmu telah terbawa hilang
Cintanya padamu yang 'tak pernah padam
Yang menarik dari dirimu, Num
Adalah ketika bulan di atas laut
Dan seluruh yang biru
Berebut mendiami matamu
Kau seperti kembang
Mekar bersama matahari
Angin mengirim wangimu
Hingga jauh ke bukit-bukit
Menjangkau tingginya langit
Kau pernah melihat, Num?
Seorang pria yang jatuh cinta
Yang selalu merindukanmu
Di sisa waktu detak jantungnya
Ditulisnya tentang kelopak bakung
Bersama kau di beranda
Dan secangkir teh dengan harum melati
Kemudian disisipkannya kecupan
Di tebing puisinya yang rindu
Di dekat keningmu
Setiap malam sebelum kau terpejam
Pria itu mungkin gila, Num
Dia melukismu sepanjang iklim
Sepanjang musim yang beku di bibirmu
Sebagai pilu dan perih masa lalu
Tapi pria itu kekasihmu, sebenarnya
Yang 'tak kau kenali di tahun kedua
Meski ingatanmu telah terbawa hilang
Cintanya padamu yang 'tak pernah padam