needlenbitch
Guru Semprot
- Daftar
- 5 Nov 2014
- Post
- 531
- Like diterima
- 307
Alkisah ada seorang gadis cantik
yang hendak diperkosa oleh pemuda
begajulan. Si gadis cuma sendirian
di desa yang sepi lagi gelap itu.
Karena itu dengan mudah si pemuda
melucuti pakaian si gadis sampai
telanjang bulat. Tentu saja yang
korban meronta-ronta. Emang enak
diperkosa? Dan pada saat-saat yang
paling kritis, mendadak si gadis
punya kekuatan luar biasa.
Ia memberontak, dan lepaslah
cekalan si pemuda. Tak melewatkan
kesempatan, si gadis langsung lari
sekuat-kuatnya. Ia terus lari, lari,
dan lari (masih dalam keadaan
telanjang). Sampai akhirnya ia
berada di tepi hutan. Karena jarak
yang ia tempuh teramat jauh, tak
pelak, si gadis pun pingsan.
Nah, pada saat itu ada dua kodok
sedang jalan-jalan. Sebut saja
namanya Sarwan dan Sarwin. Begitu
sampai di dekat gadis pingsan itu,
Sarwan berkata pada sohibnya, si
Sarwin.
"Win, kebetulan nih, aku udah capek
jalan. Nih ada 'gua', kayaknya enak
buat berteduh."
"Bener juga, Wan. Tapi kita kan
nggak tahu, ada bahaya nggak di
dalam."
"Justru karena itu, aku masuk
duluan, kau berjaga-jaga di luar.
Kalau ada apa-apa, teriakin aku, ya!"
Maka masuklah Sarwan ke dalam
'gua' tersebut, sementara Sarwin
berjaga di luar. Tapi tak lama
kemudian, mendadak muncul
pemuda begajulan tadi. Tahu
korbannya sudah tak berdaya, ia pun
langsung main tancap. Lima menit,
usailah. Si pemuda pun ngeloyor
pergi setelah melaksanakan hasrat
jahatnya.
Begitu si pemuda pergi, Sarwan yang
terjebak di dalam 'gua' pun nongol.
Celingak-celinguk sebentar, ia dapati
Sarwin tengah ketakutan.
"Sialan lu, Win. Kenapa lu tadi nggak
teriak waktu ada ular masuk. Untung
dia nggak ngegigit, cuma ngeludah
doang!"
yang hendak diperkosa oleh pemuda
begajulan. Si gadis cuma sendirian
di desa yang sepi lagi gelap itu.
Karena itu dengan mudah si pemuda
melucuti pakaian si gadis sampai
telanjang bulat. Tentu saja yang
korban meronta-ronta. Emang enak
diperkosa? Dan pada saat-saat yang
paling kritis, mendadak si gadis
punya kekuatan luar biasa.
Ia memberontak, dan lepaslah
cekalan si pemuda. Tak melewatkan
kesempatan, si gadis langsung lari
sekuat-kuatnya. Ia terus lari, lari,
dan lari (masih dalam keadaan
telanjang). Sampai akhirnya ia
berada di tepi hutan. Karena jarak
yang ia tempuh teramat jauh, tak
pelak, si gadis pun pingsan.
Nah, pada saat itu ada dua kodok
sedang jalan-jalan. Sebut saja
namanya Sarwan dan Sarwin. Begitu
sampai di dekat gadis pingsan itu,
Sarwan berkata pada sohibnya, si
Sarwin.
"Win, kebetulan nih, aku udah capek
jalan. Nih ada 'gua', kayaknya enak
buat berteduh."
"Bener juga, Wan. Tapi kita kan
nggak tahu, ada bahaya nggak di
dalam."
"Justru karena itu, aku masuk
duluan, kau berjaga-jaga di luar.
Kalau ada apa-apa, teriakin aku, ya!"
Maka masuklah Sarwan ke dalam
'gua' tersebut, sementara Sarwin
berjaga di luar. Tapi tak lama
kemudian, mendadak muncul
pemuda begajulan tadi. Tahu
korbannya sudah tak berdaya, ia pun
langsung main tancap. Lima menit,
usailah. Si pemuda pun ngeloyor
pergi setelah melaksanakan hasrat
jahatnya.
Begitu si pemuda pergi, Sarwan yang
terjebak di dalam 'gua' pun nongol.
Celingak-celinguk sebentar, ia dapati
Sarwin tengah ketakutan.
"Sialan lu, Win. Kenapa lu tadi nggak
teriak waktu ada ular masuk. Untung
dia nggak ngegigit, cuma ngeludah
doang!"