Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Koin Penyok (trit adem)

pasturbasi

Pendekar Semprot
UG-FR+
Daftar
20 Dec 2011
Post
1.917
Like diterima
128
Lokasi
indonesia
Semangat pagi..

📓KOIN PENYOK 📒Semangat pagi..

📓KOIN PENYOK 📒

Seorang lelaki berjalan tak tentu arah dengan rasa putus asa. Kondisi finansial keluarganya morat-marit. Saat menyusuri jalanan sepi, kakinya terantuk sesuatu.

Ia membungkuk dan menggerutu kecewa. "Uh, hanya sebuah koin kuno yang sudah penyok"

Meskipun begitu ia membawa koin itu ke bank. "Sebaiknya koin in dibawa ke kolektor uang kuno", kata teller itu memberi saran. Lelaki itu membawa koinnya ke kolektor. Beruntung sekali, koinnya dihargai 30 dirham

Lelaki itu begitu senang. Saat lewat toko perkakas, dilihatnya beberapa lembar kayu obral. Dia pun membeli kayu seharga 30 dirham untuk membuat rak buat istrinya. Dia memanggul kayu tersebut dan beranjak pulang.

Di tengah perjalanan dia melewati bengkel pembuat mebel. Mata pemilik bengkel sudah terlatih melihat kayu bermutu yang dipanggul lelaki itu. Dia menawarkan lemari 100 dirham untuk menukar kayu itu. Setelah setuju, dia meminjam gerobak untuk membawa pulang lemari itu.

Dalam perjalanan dia melewati perumahan. Seorang wanita melihat lemari yang indah itu dan menawarnya 200 dirham. Lelaki itu ragu-ragu. Si wanita menaikkan tawarannya menjadi 250 dirham. Lelaki itupun setuju.

Saat sampai di pintu desa, dia ingin memastikan uangnya. Ia merogoh sakunya dan menghitung lembaran bernilai 250 dirham.

Tiba-tiba seorang perampok datang, mengacungkan belati, merampas uang itu, lalu kabur.

Istrinya kebetulan melihat dan berlari mendekati suaminya dan bertanya,

"Apa yang terjadi?
Engkau baik-baik saja kan?
Apa yang diambil perampok tadi?"

Lelaki itu mengangkat bahunya dan berkata, "Oh, bukan apa-apa. Hanya sebuah koin penyok yang kutemukan tadi pagi".

Bila kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan?

Sebaliknya, sepatutnya kita bersyukur atas segala yang telah kita miliki karena ketika datang dan pergi kita tidak membawa apa-apa.

Menderita karena melekat. Bahagia karena melepas.

Karena demikianlah hakikat sejatinya kehidupan, apa yang sebenarnya yang kita punya dalam hidup ini?

Tidak ada, karena bahkan napas kita saja bukan kepunyaan kita dan tidak bisa kita genggam selamanya.

Hidup itu perubahan dan pasti akan berubah.

Saat kehilangan sesuatu kembalilah ingat bahwa sesungguhnya kita tidak punya apa-apa jadi "kehilangan" itu tidaklah nyata dan tidak akan pernah menyakitkan. Kehilangan hanya sebuah tipuan pikiran yang penuh dengan ke"aku"an. Ke"aku"an lah yang membuat kita menderita.

Rumahku, hartaku, istriku, anakku. Lahir tidak membawa apa-apa, meninggal pun sendiri, tidak ajak apa-apa dan siapa-siapa.

Pada waktunya "let it go", siapapun yang bisa melepas, tidak melekat, tidak menggenggam erat maka dia akan bahagia.

....
:beer:
 
super sekali suhu...

Persetan dengan kepalsuan...
Persetan dengan kemurnian...
Kusadari semua... didalam hidup ini...
Kau hanya dapatkan apa yang akan kau berikan...

:jempol:
 
super sekali suhu...

Persetan dengan kepalsuan...
Persetan dengan kemurnian...
Kusadari semua... didalam hidup ini...
Kau hanya dapatkan apa yang akan kau berikan...

:jempol:

Wwaahh.., pasti fans SID nichh.., :p
 
Wahh, simbah emg mantap.
Tapi I.M.O
Inti dari cerita ini adalah "IKHLAS"
hanya saja simbah menempatkan intisarinya jauh lebih dalam dan lebih dalam lagi sehingga mencapai titik "Keakuan".

Sifak "Keakuan" pada dasarnya adalah sifat dasar manusia.
Sifat ingin memiliki.
Manusiawi banget itu mbah.

Tapi kenapa, kita justru diminta melepasakan sifat dasar tersebut.
Yang mana notabene itu adalah pondasi dasar kehidupan agar kehidupan manusia berjalan seimbang.
Sekarang coba bayangkan, ketika kita tidak punya uang, kita langsung comot saja uang di laci warung bakpia mbak tumini yang bokongnya semlohai itu.
Langsung ambil saja.
Kira2 apa reaksi mbak tumini dan orang-orang disekitarnya??
Apakah mbak tumini akan bahagia?
Apakah orang disekitarnya akan bahagia?
Apakah kita, aku, sampeyan, njenengan, koe, siro, ente akan bahagia???

Memang sih ketika kita datang kita tidak membawa apapun.
Begitu juga mati.
Tapi ingat ada sesuatu antara lahir dan mati.
Yaitu KEHIDUPAN.

Lantas, apakah masuk akal jika kita hanya membicarakan pokok LAHIR-MATI tanpa melihat KEHIDUPAN?

Dalam kehidupan ada usaha, ada ikhtiar, ada keringat, ada kegagalan dan yang lainnya.
Apakah kita tidak diperkenankam "Meng-AKU-kan" itu?
Jika tidak diperkenankan kenapa Sang Pencipta memberikan "RASA" dihati kita.

Sekali.lagi ane ngelantur mbah..
Salam nguokkkk dulu biar ga edan.

Jangan lupa bahagia mbah.
:mabuk:
 
ini mulai asik nih...

dalam perjalanan, menemukan kain yang membungkus kain itu juga asik, lho...

ah, tentang koin.

bagaimana jika koin yang dilihat itu tidak diambil, apakah akan ada kejadian selama dalam perjalanan ke rumah?
walaupun sama sama sampai rumah tidak membawa apa apa, tapi ada yang berbeda dalam perjalanannya.

perumpaan batto tentang tumini, misalnya.

jika tumini marah, dia tidak bahagia, duit tetep pindah tangan.
orang yang melihat akan marah, akan mengambil paksa duit dari tangan pengambil, kemudian diserahkan kembali ke tumini.
apakah tumini bahagia?

ah...
coba kalau kita berada di atas semua itu.
kita berada di atas melihat semua pergerakan orang orang di bawah. mereka melakukan aktifitas,bersinggungan dengan kepentingan orang lain. ada yang bahagia dengan singgungan itu, ada yang sedikit bahagia, ada yang tidak bahagia. dan kita bisa melihat semuanya. kita bisa belajar dari yang kita lihat, apa yang membuat orang bahagia ketika bersinggungan kepentingan, mana yang sebaliknya.

berada di ketinggian itulah makna spiritual.
bukan ketinggian dalam arti hirarki, akan tetapi ketinggian dalam bingkai.
memilih berada di sana, sebagaimana orang lain juga bisa memilih berada di ketinggian yang lain.

semakin bisa melihat ke hal yang lebih luas, semakin enak dan nyaman hati karena mengetahui lebih banyak. semakin tinggi, semakin banyak pengetahuan kita.

begitu seterusnya dan demikian sehingga pengetahuan itu membuat orang semakin bijaksana. kebijaksanaan lahir dari pengetahuan.

semakin berpengetahuan semakin bijaksana tentunya.
jika tidak bijaksana, boleh disebut pengetahuannya harus ditambah....

ikhlas adalah berpengetahuan.

:rose:
 
mas batto.. ahim
asu ente

Koment ente terlalu bagus & bijaksana.

:D
:beer:
 
Jane ngene ki do golek opo?

Ikhlas e laku bijaksana ne pikir ben ayem ati ne opo piye ya?

Coba lek ngono tujuan akhire opo ya? Berharga buuanget paling yaa , Uuuangel lho soale blajare.
Pripun mbah lik al?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd