Untuk menjaga agar performa fisik tetap maksimal dan tingkat kewaspadaan tinggi, banyak orang yang mengonsumsi minuman energi atau minuman isotonik, padahal efek samping kedua jenis minuman ini juga cukup besar. Tak usah pusing-pusing, sebuah studi baru menemukan cara yang simpel tapi jitu yaitu mengunyah permen karet.
Studi yang dilakukan tim peneliti dari Jepang tersebut mengemukakan bahwa aktivitas mengunyah, entah itu mengunyah permen karet, kuaci maupun permen penghilang bau nafas dapat mempercepat reaksi dan tingkat kewaspadaan, termasuk meningkatkan performa atletik seseorang.
Kesimpulan tersebut diperoleh setelah peneliti meminta 17 partisipan untuk menonton sebuah video. Di dalam video tersebut nantinya akan dimunculkan isyarat-isyarat visual tertentu dan partisipan diminta bereaksi terhadapnya dengan cara menekan pemicu yang digenggam oleh masing-masing partisipan.
Setiap partisipan melakukan aktivitas yang sama secara berulang-ulang, namun ada yang sembari mengunyah permen karet dan ada juga yang tidak.
Hasilnya, mengunyah permen karet mempercepat reaksi partisipan hingga 7 persen atau rata-rata 36 mili detik (seperseribu detik). Mungkin bagi orang awam, angka tersebut tak begitu penting tapi peneliti mengungkapkan bahwa sebuah bola bisbol butuh waktu kurang dari setengah detik untuk bergerak dari tangan pelempar (pitcher) ke sarung tangan penangkap (catcher).
Dengan kata lain, dalam berbagai jenis olahraga, mili detik adalah perbedaan nyata antara pemain yang bagus dan luar biasa.
"Ketika Anda mengunyah, otot rahang Anda akan merangsang bagian tertentu di dalam otak, termasuk premotor cortex-nya. Padahal jika dirangsang, cortex tersebut akan langsung mempersiapkan otak untuk melakukan pergerakan dan reaksi, keduanya berkontribusi terhadap performa motorik yang lebih baik," terang peneliti Yoshiyuki Hirano, Ph.D. dari Chiba University, Jepang.
Studi yang dilakukan tim peneliti dari Jepang tersebut mengemukakan bahwa aktivitas mengunyah, entah itu mengunyah permen karet, kuaci maupun permen penghilang bau nafas dapat mempercepat reaksi dan tingkat kewaspadaan, termasuk meningkatkan performa atletik seseorang.
Kesimpulan tersebut diperoleh setelah peneliti meminta 17 partisipan untuk menonton sebuah video. Di dalam video tersebut nantinya akan dimunculkan isyarat-isyarat visual tertentu dan partisipan diminta bereaksi terhadapnya dengan cara menekan pemicu yang digenggam oleh masing-masing partisipan.
Setiap partisipan melakukan aktivitas yang sama secara berulang-ulang, namun ada yang sembari mengunyah permen karet dan ada juga yang tidak.
Hasilnya, mengunyah permen karet mempercepat reaksi partisipan hingga 7 persen atau rata-rata 36 mili detik (seperseribu detik). Mungkin bagi orang awam, angka tersebut tak begitu penting tapi peneliti mengungkapkan bahwa sebuah bola bisbol butuh waktu kurang dari setengah detik untuk bergerak dari tangan pelempar (pitcher) ke sarung tangan penangkap (catcher).
Dengan kata lain, dalam berbagai jenis olahraga, mili detik adalah perbedaan nyata antara pemain yang bagus dan luar biasa.
"Ketika Anda mengunyah, otot rahang Anda akan merangsang bagian tertentu di dalam otak, termasuk premotor cortex-nya. Padahal jika dirangsang, cortex tersebut akan langsung mempersiapkan otak untuk melakukan pergerakan dan reaksi, keduanya berkontribusi terhadap performa motorik yang lebih baik," terang peneliti Yoshiyuki Hirano, Ph.D. dari Chiba University, Jepang.