catwomanku
Suka Semprot
- Daftar
- 10 Jan 2024
- Post
- 20
- Like diterima
- 27
Zaman dahulu kala, hiduplah seekor lalat yang baik hati, rajin dan gemar membantu orang lain. Satu hari, di sekitar tempat tinggal si Lalat, tengah diadakan sebuah festival. Si lalat pun dengan senang hati membantu kegiatan tersebut. Tapi karena terlalu asyik membantu kegiatan festival, membuat dirinya lupa akan namanya sendiri.
Lalu si lalat memutuskan untuk bertanya pada seorang wanita tua yang tengah duduk di bawah pohon. “Maaf ibu, apakah Anda tahu nama saya?” Tanya lalat. Tapi sang ibu tidak mengetahuinya, bahkan menyuruhnya untuk bertanya pada seorang anak laki-laki, yang tidak jauh dari posisi sang ibu berdiri.
Lalat pun terbang dan menghampiri sang anak lelaki yang dimaksud. Kemudian bertanya lagi, akan pertanyaan yang sama, yang dijawab dengan gelengan, sebagai tanda bahwa sang anak lelaki tersebut tidak mengetahui nama lalat. Bahkan sang anak lelaki tersebut menyarankan untuk menanyakannya pada kapak yang dibawanya. Kembali lagi, seperti sebelumnya, sang kapak yang dipegang oleh sang anak lelaki tersebut pun tidak mengetahui nama lalat tersebut.
Hewan itu pun kembali bertanya pada orang-orang disekelilingnya, apakah ada yang tahu siapa nama dirinya sendiri. Namun tetap tidak ada yang tahu. Sampai lalat bertemu dengan seekor kuda, dan kembali bertanya. “Hai kuda, apakah kau tahu siapa namaku?”. Seperti sebelumnya, jawabannya tidak tahu, Namun kali ini, kuda, menyarankan menanyakannya pada bayi yang ada di dekatnya.
“Hai bayi kecil, apakah kau tahu namaku?”, sang lalat bertanya, dengan rasa lelah, karena terus menerus bertanya. Kali ini bayi kecil tersebut, menjawab, dengan “la…..la…la…”, belum sempat sang bayi menyelesaikan kalimatnya. Ternyata sang lalat kini kembali mengingat namanya. “Oh ya, kau bayi, aku lalat, terima kasih kau mengingatkanku akan namaku sendiri”. Kemudian sang lalat pun kembali membantu kegiatan festival dan pulang begitu acaranya selesai. Sang lalat merasa senang, karena berhasil mengingat namanya kembali.
Adapun pesan moral yang terkandung dalam cerita anak lucu ini, adalah memang baik untuk selalu membantu sesama. Tapi jangan lupa untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain, agar orang lain mengenal Anda. Tengok saja, seekor lalat yang baik hati, namun tidak ada seorangpun yang mengenal dirinya.
Lalu si lalat memutuskan untuk bertanya pada seorang wanita tua yang tengah duduk di bawah pohon. “Maaf ibu, apakah Anda tahu nama saya?” Tanya lalat. Tapi sang ibu tidak mengetahuinya, bahkan menyuruhnya untuk bertanya pada seorang anak laki-laki, yang tidak jauh dari posisi sang ibu berdiri.
Lalat pun terbang dan menghampiri sang anak lelaki yang dimaksud. Kemudian bertanya lagi, akan pertanyaan yang sama, yang dijawab dengan gelengan, sebagai tanda bahwa sang anak lelaki tersebut tidak mengetahui nama lalat. Bahkan sang anak lelaki tersebut menyarankan untuk menanyakannya pada kapak yang dibawanya. Kembali lagi, seperti sebelumnya, sang kapak yang dipegang oleh sang anak lelaki tersebut pun tidak mengetahui nama lalat tersebut.
Hewan itu pun kembali bertanya pada orang-orang disekelilingnya, apakah ada yang tahu siapa nama dirinya sendiri. Namun tetap tidak ada yang tahu. Sampai lalat bertemu dengan seekor kuda, dan kembali bertanya. “Hai kuda, apakah kau tahu siapa namaku?”. Seperti sebelumnya, jawabannya tidak tahu, Namun kali ini, kuda, menyarankan menanyakannya pada bayi yang ada di dekatnya.
“Hai bayi kecil, apakah kau tahu namaku?”, sang lalat bertanya, dengan rasa lelah, karena terus menerus bertanya. Kali ini bayi kecil tersebut, menjawab, dengan “la…..la…la…”, belum sempat sang bayi menyelesaikan kalimatnya. Ternyata sang lalat kini kembali mengingat namanya. “Oh ya, kau bayi, aku lalat, terima kasih kau mengingatkanku akan namaku sendiri”. Kemudian sang lalat pun kembali membantu kegiatan festival dan pulang begitu acaranya selesai. Sang lalat merasa senang, karena berhasil mengingat namanya kembali.
Adapun pesan moral yang terkandung dalam cerita anak lucu ini, adalah memang baik untuk selalu membantu sesama. Tapi jangan lupa untuk mampu bersosialisasi dengan orang lain, agar orang lain mengenal Anda. Tengok saja, seekor lalat yang baik hati, namun tidak ada seorangpun yang mengenal dirinya.