Simon memutuskan niatnya untuk menjadi
biarawan, karena itu ia pergi ke sebuah biara
dan menemui biarawan kepala. Menurut
biarawan kepala, sebelum menjadi biarawan
Simon harus menjalani dua ujian.
"Ujian yang pertama," ujar biarawan kepala,
"Anda akan dimasukkan ke dalam sebuah sel
selama enam bulan. Di sana Anda hanya
makan roti sekedarnya dan air putih, dan
setiap hari Anda harus membaca kitab suci."
"Lalu," kata biarawan kepala lagi, "kalau
Anda lulus dari ujian yang pertama, Anda
langsung akan menjalani ujian yang kedua.
Dalam ujian yang kedua ini Anda akan
ditaruh dalam sebuah ruangan tanpa
mengenakan sehelai pakaian pun. Lalu pada
penis Anda akan digantungkan sebuah
lonceng kecil.
Setelah itu kami akan memasukkan seorang
cewek telanjang bulat ke dalam ruangan
tersebut. Bila lonceng yang tergantung di
penis Anda berbunyi, maka berarti Anda
gagal jadi biarawan"
"Nah, bagaimana? Apakah Anda bisa
melewati kedua ujian itu?"
"Bisa..!," sergah Simon, mantap.
Begitulah, Simon kemudian dijebloskan ke
dalam sel kecil dan pengap dan selama
enam bulan tak ada yang dilakukannya
kecuali makan roti, minum air dan membaca
kitab suci. Dan pada akhir ujiannya, ia
dibawa menghadap biarawan kepala.
"Saya telah berhasil menjalani ujian yang
pertama," katanya dengan bangga.
"Berarti, Anda siap menjalani ujian yang
kedua?"
"Siap, boss!," sahut Simon.
Simon lalu ditaruh dalam sebuah ruangan
dan semua pakaiannya dilepas. Kemudian,
mereka memasukkan seorang cewek cantik
tanpa mengenakan selembar benang pun ke
dalam ruangan tersebut. Dan begitu wanita
bugil itu masuk, bel di alat vital Simon pun
berdentang.
"Dengan sangat menyesal Anda kami
nyatakan gagal," kata biarawan kepala.
"Heiit, tunggu dulu," protes Simon. "Apakah
Anda yakin semua biarawan di sini telah
berhasil menjalani ujian seperti itu?"
"Tentu saja, dan tak seorang pun yang
gagal."
"Baiklah," kata Simon. "Tapi sebelum saya
pulang, saya ingin melihat bukti. Saya ingin
menyaksikan biarawan lain menjalani ujian
itu."
"Oke," sahut biarawan kepala.
Mereka memasukkan sepuluh biarawan
lainnya ke dalam ruangan, semuanya tanpa
pakaian, dan semuanya dilengkapi lonceng
pada penisnya.
Lalu, masuklah seorang cewek telanjang ke
dalam ruangan itu. Benar saja, tak satu pun
lonceng yang berdentang, kecuali lonceng
Simon. Begitu hebat dentangnya, sehingga
lonceng itu terlepas dan jatuh ke lantai.
Dan, ketika Simon membungkuk hendak
memungut loncengnya, terdengarlah
dentang sepuluh lonceng lainnya...!
biarawan, karena itu ia pergi ke sebuah biara
dan menemui biarawan kepala. Menurut
biarawan kepala, sebelum menjadi biarawan
Simon harus menjalani dua ujian.
"Ujian yang pertama," ujar biarawan kepala,
"Anda akan dimasukkan ke dalam sebuah sel
selama enam bulan. Di sana Anda hanya
makan roti sekedarnya dan air putih, dan
setiap hari Anda harus membaca kitab suci."
"Lalu," kata biarawan kepala lagi, "kalau
Anda lulus dari ujian yang pertama, Anda
langsung akan menjalani ujian yang kedua.
Dalam ujian yang kedua ini Anda akan
ditaruh dalam sebuah ruangan tanpa
mengenakan sehelai pakaian pun. Lalu pada
penis Anda akan digantungkan sebuah
lonceng kecil.
Setelah itu kami akan memasukkan seorang
cewek telanjang bulat ke dalam ruangan
tersebut. Bila lonceng yang tergantung di
penis Anda berbunyi, maka berarti Anda
gagal jadi biarawan"
"Nah, bagaimana? Apakah Anda bisa
melewati kedua ujian itu?"
"Bisa..!," sergah Simon, mantap.
Begitulah, Simon kemudian dijebloskan ke
dalam sel kecil dan pengap dan selama
enam bulan tak ada yang dilakukannya
kecuali makan roti, minum air dan membaca
kitab suci. Dan pada akhir ujiannya, ia
dibawa menghadap biarawan kepala.
"Saya telah berhasil menjalani ujian yang
pertama," katanya dengan bangga.
"Berarti, Anda siap menjalani ujian yang
kedua?"
"Siap, boss!," sahut Simon.
Simon lalu ditaruh dalam sebuah ruangan
dan semua pakaiannya dilepas. Kemudian,
mereka memasukkan seorang cewek cantik
tanpa mengenakan selembar benang pun ke
dalam ruangan tersebut. Dan begitu wanita
bugil itu masuk, bel di alat vital Simon pun
berdentang.
"Dengan sangat menyesal Anda kami
nyatakan gagal," kata biarawan kepala.
"Heiit, tunggu dulu," protes Simon. "Apakah
Anda yakin semua biarawan di sini telah
berhasil menjalani ujian seperti itu?"
"Tentu saja, dan tak seorang pun yang
gagal."
"Baiklah," kata Simon. "Tapi sebelum saya
pulang, saya ingin melihat bukti. Saya ingin
menyaksikan biarawan lain menjalani ujian
itu."
"Oke," sahut biarawan kepala.
Mereka memasukkan sepuluh biarawan
lainnya ke dalam ruangan, semuanya tanpa
pakaian, dan semuanya dilengkapi lonceng
pada penisnya.
Lalu, masuklah seorang cewek telanjang ke
dalam ruangan itu. Benar saja, tak satu pun
lonceng yang berdentang, kecuali lonceng
Simon. Begitu hebat dentangnya, sehingga
lonceng itu terlepas dan jatuh ke lantai.
Dan, ketika Simon membungkuk hendak
memungut loncengnya, terdengarlah
dentang sepuluh lonceng lainnya...!