Mau share setelah konsultasi.
Siapa tau ada yg mengalami hal seperti saya..
Maaf ada banyak unek2 perasaan saya di awal thread ini..
Hal ini di sponsori dari
Rasa penasaran dan di dorong jugdement seseorang terhadap saya.
Serta RIP dompet yg kosong setelah pemeriksaan..
Akhirnya saya memberanikan diri untuk periksa ke dokter kulit dan kelamin.
Dengan perasaan harap-harap cemas dan malu untuk mengakui bahwa saya sudah pernah melakukan hubungan sex ke dokter dan ke suster,
padahal saya belum bersuami.
Awalnya takut terjangkit penyakit macam2.. karena kita ga tau sehari-harinya lelaki yang berhubungan dengan kita gimana kesehariannya, bersih atau kurang konsern terhadap kesehatannya..
*****
Jadi keluhan saya itu setiap berhubungan badan. Saya selalu merasakan perih di bagian kewanitaan saya..
Saya sengaja melakukan jauh-jauh dari rumah saya tinggal.
Tahapan awal-awal di rumah sakit, pendaftaran awal.. saya sedikit malu untuk mengatakan bahwa keluhan saya di bagian tersebut.. sehingga saya mengatakan saya pernah ada keluhan infeksi saluran kencing sebelumnya..
Dan di rujuk ke SpKK.
taunya kata suster pendaftarannya biasanya itu ke penyakit dalam..
Duarrrr
Bingung kan mau ngomong apa..
Saya bilang saja
"Tapi saya juga mau konsultasi masalah kulit saya sedang ada yg ruam2" hohohohoo si mba suster pendaftarannya jadi sedikit curious sama saya.. tapi dia langsung bilang, "tapi terserah mba mau ke dokter penyakit dalam atau ke SpKK, takutnya nanti malah ada penyesalan."
dengan cara yg tetap ramah. "Nanti mba langsung bertanya ke suster yg ada di Poli kulit kelamin terlebih dahulu jangan diem2 yah mba..
kalau ada apa2 nanti ke saya lagi.."
Wahhh tampak baik sekali pelayan di rumah sakit ini..
Sesampainya di poli, ketemu sama bapak2 penjaga poli, saya menceritakan sedikit agak bingung ceritanyaa karena sedikit malu, jadi saya di suruh untuk cerita keluhan ke suster yg ada di dalam.
Setelah itu si bapak dan suster mengerti..
Ahhh they know me so well..
Setelah administrasi selesai
Kemudian saya mendapatkan antrian..
Saya pun agak takut karena di sini banyak sekali ruang2 dokter spesialis kulitnya..
Kemudian saya browsing di internet..
Dan saya di rujuk ke bagian yg agak serem ada HIV, nyaa Makin bingungkan..
Ohhh my god..
Makin takut kan..
Kemudian aku di panggil lagi sama suster untuk tensi, dan ngobrol2 sama si suster, dan jadi kayak ada sesi curhatnya tapi yg terkait masalah yg saya alami.
Sampe sharing masalah waxing hahahaa.
Dan dia pun cerita sedikit masalah rumah tangga,
Pembelajarannya sih jangan terlalu percaya sama lelaki..
Hahahahahaa
Awalnya saya sihh agak ragu untuk cerita semuanya tapi susternya bilang kita di sumpah untuk merahasiakan segala kondisi pasien ketika pasien meminta untuk dirahasiakan sekali pun itu ke keluarganya..
Ahhhh aman rasanya di edukasi seperti itu.. berhubung keluarga saya ada yg bekerja sebagai tenaga medik jugaa.. saya takutnya dunia ini sempit karena kadang perputarannya di sekitar kita.. takut keluarga saya bisa tau kondisi saya..
Nah setelah itu di panggil deh
Ketemu sama dokternya.
Dan ramah juga.
Dokterpun kembali menanyakan keluhan.. ahhhh malesnyaa cerita sama si dokter..
Tapi yah mau gimana biar rasa penasaran saya hilang..
Setelah konsultasi si dokter curiga kalau saya vaginismus..
Apaaaa ituu, saya pun jadi takut..
Kata dokter intinya itu karena kamu belum siap untuk berhubungan..
Sambil sedikit bercanda dia bilang kamu kurang foreplaynya mungkin..
Kemudian sarannya gunakan pelumas sama selalu play save, with kondom.
Karena saya pernah berhubungan tidak mengunakan kondom..
Kemudian si dokter menyarankan untuk di check bagian vagina, dan yang paling serem, dari pemeriksaan itu jadi di masukin alat ke vagina kita.
Semacam cocor bebek, kata dokter.
Dan bakal ada perasaan tindak nyaman dengan alat tersebut..
Daripada tidak tuntas masalah ini..
Yah sudahlah..
Aku test ajah.
Di ruang pemeriksaan,
Seremnyaa kursi mirip2 kayak di video2 ******i ya ampunnn takutnya makin2..
Duduk dehh di kursi yang ngangkang.. itu..
Aduhh ga bisa rileks,
di situ teganggggg parah..
Tapi dokternya mulai nenanggin saya.
Mulai cerita-cerita lagi..
Dan ternyata ga enak banget ada besi ngeganjel di vagina..
Tapi tenang di kasih pelumas dulu kok sebelumnya..
(tapi sampe sekarang masih agak pedih)
Di ambil deh sampel bagian dalam vagina semacam mukus2nya..
Selesai dehhh pemeriksaan mukusnya.
kemudian di suruh ke lab buat check darah, test HIV dan sipilis, yang ini mesti nunggu beberapa hari..
Selesai test darah aku balik lagi deh ke ruang dokter itu..
Ternyata hasilnya cepet buat pemeriksaan fisik dan mukus-mukus ini..
Jreng-jrengggg~
Puji syukur aku ga kena penyakit macem-macem.. bakteri negatif, sama keadaan vagina aku ga ada masalah..
Jadi kesimpulannya aku pas lagi berhubungan vaginismus..
Yah mungkin bukan dengan suami jadi masih ada perasaan berdosa, takut hamil dan yg lainnya, jadi spasme dehh dinding vaginanya.
Selain itu bisa pedih juga kata dokter bentuk vagina lebih kecil dari rata-rata..
Sedikit share dari artikel setelah penasaran sama si vaginismus..
Hasil googling..
Vaginismus adalah suatu kontraksi yang tidak disadari dari otot vagina bagian bawah yang menghalangi masuknya penis ke dalam vagina.
***Penyebab & Faktor Risiko
Vaginismus merupakan akibat dari keinginan bawah sadar seorang wanita untuk mencegah penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina). Seorang wanita bisa menderita vaginismus jika merasakan sakit pada hubungan seksual yang terdahulu. Seorang wanita tidak ingin terlibat dalam hubungan seksual karena:
- Takut hamil
- Takut berada dibawah kendali mitra seksualnya
- Takut kehilangan kendali
- Takut mengalami sakit pada saat melakukan hubungan seksual.
***Diagnosis
Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik seringkali membantu menemukan adanya masalah fisik atau masalah psikis. Jika ditemukan masalah fisik, biasanya segera diperbaiki.
***Gaya Hidup & Perawatan di Rumah
Jika vaginismus menetap, kepada penderita diajarkan teknik untuk mengurangi kejang otot. Pada teknik pelebaran yang bertahap, seorang wanita memasukkan alat yang telah diberi pelumas ke dalam vaginanya. Pada awalnya digunakan alat pelebar dengan ukuran kecil, lalu secara bertahap digunakan alat yang lebih besar. Latihan untuk memperkuat otot panggul (latihan Kegel) bisa dilakukan pada saat alat pelebar berada di dalam vagina. Otot di sekitar vagina dikerutkan kuat-kuat dan kemudian dikendurkan, sehingga memungkinkan terbentuknya suatu perasaan bahwa penderita bisa mengendalikan otot-otot tersebut. Teknik pelebaran ini juga bisa dilatih secara teratur di rumah dengan menggunakan jari-jari tangan. Jika penderita sudah dapat menerima masuknya alat pelebar berukuran besar dengan rasa nyaman, maka dia dan mitra seksualnya bisa mencoba untuk melakukan hubungan seksual lagi. Penyuluhan terhadap penderita dan mitra seksualnya bisa mempermudah proses ini dan menghilangkan kecemasan.
Semoga bermanfaat.
Dari kaka yg pernah vaginismus dan udah sembuh
Hahaahahahaa kok aku jadi kayak agen-agen kesehatan,
Tapi ini kan wadah sharing siapa tau bermanfaat yah kan..:*
****Pesan sponsor****
- Play save yah suhu-suhu di mari.
- Jangan kebanyakan jajan di luar, setia dengan pasangannya.
- Jangan jahat sama perempuan, karena suhu-suhu juga di lahirin sama seorang perempuan..
Siapa tau ada yg mengalami hal seperti saya..
Maaf ada banyak unek2 perasaan saya di awal thread ini..
Hal ini di sponsori dari
Rasa penasaran dan di dorong jugdement seseorang terhadap saya.
Serta RIP dompet yg kosong setelah pemeriksaan..
Akhirnya saya memberanikan diri untuk periksa ke dokter kulit dan kelamin.
Dengan perasaan harap-harap cemas dan malu untuk mengakui bahwa saya sudah pernah melakukan hubungan sex ke dokter dan ke suster,
padahal saya belum bersuami.
Awalnya takut terjangkit penyakit macam2.. karena kita ga tau sehari-harinya lelaki yang berhubungan dengan kita gimana kesehariannya, bersih atau kurang konsern terhadap kesehatannya..
*****
Jadi keluhan saya itu setiap berhubungan badan. Saya selalu merasakan perih di bagian kewanitaan saya..
Saya sengaja melakukan jauh-jauh dari rumah saya tinggal.
Tahapan awal-awal di rumah sakit, pendaftaran awal.. saya sedikit malu untuk mengatakan bahwa keluhan saya di bagian tersebut.. sehingga saya mengatakan saya pernah ada keluhan infeksi saluran kencing sebelumnya..
Dan di rujuk ke SpKK.
taunya kata suster pendaftarannya biasanya itu ke penyakit dalam..
Duarrrr
Bingung kan mau ngomong apa..
Saya bilang saja
"Tapi saya juga mau konsultasi masalah kulit saya sedang ada yg ruam2" hohohohoo si mba suster pendaftarannya jadi sedikit curious sama saya.. tapi dia langsung bilang, "tapi terserah mba mau ke dokter penyakit dalam atau ke SpKK, takutnya nanti malah ada penyesalan."
dengan cara yg tetap ramah. "Nanti mba langsung bertanya ke suster yg ada di Poli kulit kelamin terlebih dahulu jangan diem2 yah mba..
kalau ada apa2 nanti ke saya lagi.."
Wahhh tampak baik sekali pelayan di rumah sakit ini..
Sesampainya di poli, ketemu sama bapak2 penjaga poli, saya menceritakan sedikit agak bingung ceritanyaa karena sedikit malu, jadi saya di suruh untuk cerita keluhan ke suster yg ada di dalam.
Setelah itu si bapak dan suster mengerti..
Ahhh they know me so well..
Setelah administrasi selesai
Kemudian saya mendapatkan antrian..
Saya pun agak takut karena di sini banyak sekali ruang2 dokter spesialis kulitnya..
Kemudian saya browsing di internet..
Dan saya di rujuk ke bagian yg agak serem ada HIV, nyaa Makin bingungkan..
Ohhh my god..
Makin takut kan..
Kemudian aku di panggil lagi sama suster untuk tensi, dan ngobrol2 sama si suster, dan jadi kayak ada sesi curhatnya tapi yg terkait masalah yg saya alami.
Sampe sharing masalah waxing hahahaa.
Dan dia pun cerita sedikit masalah rumah tangga,
Pembelajarannya sih jangan terlalu percaya sama lelaki..
Hahahahahaa
Awalnya saya sihh agak ragu untuk cerita semuanya tapi susternya bilang kita di sumpah untuk merahasiakan segala kondisi pasien ketika pasien meminta untuk dirahasiakan sekali pun itu ke keluarganya..
Ahhhh aman rasanya di edukasi seperti itu.. berhubung keluarga saya ada yg bekerja sebagai tenaga medik jugaa.. saya takutnya dunia ini sempit karena kadang perputarannya di sekitar kita.. takut keluarga saya bisa tau kondisi saya..
Nah setelah itu di panggil deh
Ketemu sama dokternya.
Dan ramah juga.
Dokterpun kembali menanyakan keluhan.. ahhhh malesnyaa cerita sama si dokter..
Tapi yah mau gimana biar rasa penasaran saya hilang..
Setelah konsultasi si dokter curiga kalau saya vaginismus..
Apaaaa ituu, saya pun jadi takut..
Kata dokter intinya itu karena kamu belum siap untuk berhubungan..
Sambil sedikit bercanda dia bilang kamu kurang foreplaynya mungkin..
Kemudian sarannya gunakan pelumas sama selalu play save, with kondom.
Karena saya pernah berhubungan tidak mengunakan kondom..
Kemudian si dokter menyarankan untuk di check bagian vagina, dan yang paling serem, dari pemeriksaan itu jadi di masukin alat ke vagina kita.
Semacam cocor bebek, kata dokter.
Dan bakal ada perasaan tindak nyaman dengan alat tersebut..
Daripada tidak tuntas masalah ini..
Yah sudahlah..
Aku test ajah.
Di ruang pemeriksaan,
Seremnyaa kursi mirip2 kayak di video2 ******i ya ampunnn takutnya makin2..
Duduk dehh di kursi yang ngangkang.. itu..
Aduhh ga bisa rileks,
di situ teganggggg parah..
Tapi dokternya mulai nenanggin saya.
Mulai cerita-cerita lagi..
Dan ternyata ga enak banget ada besi ngeganjel di vagina..
Tapi tenang di kasih pelumas dulu kok sebelumnya..
(tapi sampe sekarang masih agak pedih)
Di ambil deh sampel bagian dalam vagina semacam mukus2nya..
Selesai dehhh pemeriksaan mukusnya.
kemudian di suruh ke lab buat check darah, test HIV dan sipilis, yang ini mesti nunggu beberapa hari..
Selesai test darah aku balik lagi deh ke ruang dokter itu..
Ternyata hasilnya cepet buat pemeriksaan fisik dan mukus-mukus ini..
Jreng-jrengggg~
Puji syukur aku ga kena penyakit macem-macem.. bakteri negatif, sama keadaan vagina aku ga ada masalah..
Jadi kesimpulannya aku pas lagi berhubungan vaginismus..
Yah mungkin bukan dengan suami jadi masih ada perasaan berdosa, takut hamil dan yg lainnya, jadi spasme dehh dinding vaginanya.
Selain itu bisa pedih juga kata dokter bentuk vagina lebih kecil dari rata-rata..
Sedikit share dari artikel setelah penasaran sama si vaginismus..
Hasil googling..
Vaginismus adalah suatu kontraksi yang tidak disadari dari otot vagina bagian bawah yang menghalangi masuknya penis ke dalam vagina.
***Penyebab & Faktor Risiko
Vaginismus merupakan akibat dari keinginan bawah sadar seorang wanita untuk mencegah penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina). Seorang wanita bisa menderita vaginismus jika merasakan sakit pada hubungan seksual yang terdahulu. Seorang wanita tidak ingin terlibat dalam hubungan seksual karena:
- Takut hamil
- Takut berada dibawah kendali mitra seksualnya
- Takut kehilangan kendali
- Takut mengalami sakit pada saat melakukan hubungan seksual.
***Diagnosis
Riwayat kesehatan dan pemeriksaan fisik seringkali membantu menemukan adanya masalah fisik atau masalah psikis. Jika ditemukan masalah fisik, biasanya segera diperbaiki.
***Gaya Hidup & Perawatan di Rumah
Jika vaginismus menetap, kepada penderita diajarkan teknik untuk mengurangi kejang otot. Pada teknik pelebaran yang bertahap, seorang wanita memasukkan alat yang telah diberi pelumas ke dalam vaginanya. Pada awalnya digunakan alat pelebar dengan ukuran kecil, lalu secara bertahap digunakan alat yang lebih besar. Latihan untuk memperkuat otot panggul (latihan Kegel) bisa dilakukan pada saat alat pelebar berada di dalam vagina. Otot di sekitar vagina dikerutkan kuat-kuat dan kemudian dikendurkan, sehingga memungkinkan terbentuknya suatu perasaan bahwa penderita bisa mengendalikan otot-otot tersebut. Teknik pelebaran ini juga bisa dilatih secara teratur di rumah dengan menggunakan jari-jari tangan. Jika penderita sudah dapat menerima masuknya alat pelebar berukuran besar dengan rasa nyaman, maka dia dan mitra seksualnya bisa mencoba untuk melakukan hubungan seksual lagi. Penyuluhan terhadap penderita dan mitra seksualnya bisa mempermudah proses ini dan menghilangkan kecemasan.
Semoga bermanfaat.
Dari kaka yg pernah vaginismus dan udah sembuh
Btw vaginismus bukan keadaan ga rileks/psikologis. Vaginismus kekakuan otot vagina yg gabisa dikendalikan penderitanya dan sm WHO ditetapkan sebagai penyakit organ reproduksi & saluran kemih dengan kode N94.2. Bukan kondisi psikis yg bikin vaginismus tp vaginismus yg bikin psikis berantakan (rata2 kena anxiety disorder). Aku mantan vaginismus dan sudah sembuh. Solusinya pake tindakan dilatasi berbantu oleh dr spog di bandung. Cek aja ig nya vaginismusindonesia buat dpt info lebih dalam ttg vaginismus
Hahaahahahaa kok aku jadi kayak agen-agen kesehatan,
Tapi ini kan wadah sharing siapa tau bermanfaat yah kan..:*
****Pesan sponsor****
- Play save yah suhu-suhu di mari.
- Jangan kebanyakan jajan di luar, setia dengan pasangannya.
- Jangan jahat sama perempuan, karena suhu-suhu juga di lahirin sama seorang perempuan..
Terakhir diubah: