Purnama belum lagi sempurna,
Takbir Hari Raya pun dengungnya masih tersisa.
Namun damai itu seperti tak pernah nyata.
Repetisi kealpaan masih merajalela.
Aku diam di sini dalam keheningan
Bersiap untuk menghunuskan pedang
Tak lupa segenggam amunisi ku persiapkan
Walau tak tahu kapan hendak digunakan.
Mungkin benar, kedamaian perlu diperjuangkan.
Walau menyisakan genangan darah di jalan.
Namun apakah itu yang kita inginkan?
Ataukah hanya itu satu-satunya jalan.
Tuhan menggenapi manusia dengan cinta.
Tak hanya nafsu semata bagai animalia.
Seringkali kita harus mau mengolah rasa,
Untuk kembali menghadirkan cinta di antara kita.
Agar damai tak lagi mahal harganya.
Bogor, 13 Juni 2019
Mang Kanut
Takbir Hari Raya pun dengungnya masih tersisa.
Namun damai itu seperti tak pernah nyata.
Repetisi kealpaan masih merajalela.
Aku diam di sini dalam keheningan
Bersiap untuk menghunuskan pedang
Tak lupa segenggam amunisi ku persiapkan
Walau tak tahu kapan hendak digunakan.
Mungkin benar, kedamaian perlu diperjuangkan.
Walau menyisakan genangan darah di jalan.
Namun apakah itu yang kita inginkan?
Ataukah hanya itu satu-satunya jalan.
Tuhan menggenapi manusia dengan cinta.
Tak hanya nafsu semata bagai animalia.
Seringkali kita harus mau mengolah rasa,
Untuk kembali menghadirkan cinta di antara kita.
Agar damai tak lagi mahal harganya.
Bogor, 13 Juni 2019
Mang Kanut
Terakhir diubah: