Quantum
Semprot Kecil
MAYAT BERBICARA
Belum ada yang tau, apa ini udah malam siang atau sore.
Yang jelas dingin hari kelamnya aura, ini malam.
Sejak mulai menyajak cerita, berpaut pandangi suasana.
Yakinlah, kalau peristiwa sudah muncul disini.
Bukan karena kuat, bukan juga benar.
Sangat sadis tiap pojok, sisi-sisi ruang tempat ini, kejadian apa yang sudah datang.
Dimana hayal jadi nyata.
Kata orang-orang ini perkara salah.
Yang jelas dingin hari kelamnya aura, ini malam.
Sejak mulai menyajak cerita, berpaut pandangi suasana.
Yakinlah, kalau peristiwa sudah muncul disini.
Bukan karena kuat, bukan juga benar.
Sangat sadis tiap pojok, sisi-sisi ruang tempat ini, kejadian apa yang sudah datang.
Dimana hayal jadi nyata.
Kata orang-orang ini perkara salah.
Sesat sesaat sepi tiada siap.
Semua membisu bungkam tak ada yang berani menyahut.
Hanya hawa nafsu jahat yang sudah berdiam.
Tertawa dengan celoteh "Aku IBLIS Pencabut Nyawa!".
Semua membisu bungkam tak ada yang berani menyahut.
Hanya hawa nafsu jahat yang sudah berdiam.
Tertawa dengan celoteh "Aku IBLIS Pencabut Nyawa!".
Betapa tidaknya sakit hati, tangisnya yang sudah hilang.
Sosok mayat berdiam tak senang, ia bertanya "AKU SALAH APA!".
Cipratan darah, amukan bantaian ia tunjukkan dengan sunyi harapan.
Sudah tau peristiwa hari naas datang, mayat masih bercerita.
Tiada damai & bahagia.
Rasa kasihan mulai ingati yang lalu.
Betapa tidak hilangnya kebenaran.
Sampai ragu dosa mulai berbuat, pembunuh berjaya.
Sosok mayat berdiam tak senang, ia bertanya "AKU SALAH APA!".
Cipratan darah, amukan bantaian ia tunjukkan dengan sunyi harapan.
Sudah tau peristiwa hari naas datang, mayat masih bercerita.
Tiada damai & bahagia.
Rasa kasihan mulai ingati yang lalu.
Betapa tidak hilangnya kebenaran.
Sampai ragu dosa mulai berbuat, pembunuh berjaya.
Karena malam sudah berubah kepekat.
Harapan hilang sebegitu saja.
Yang tiada lagi mau berbicara, bahkan melihat kesunyian apa terjadi.
Hari dan tempat saat ini hancur berantakan.
Bahkan nyali tak sanggup berbual merelakan tingkah apa itu.
Cuma perkara perusak.
Dan tempat jadi liang kubur.
Sungguhlah memang lihatlah berbisik, mayat berbicara.
Harapan hilang sebegitu saja.
Yang tiada lagi mau berbicara, bahkan melihat kesunyian apa terjadi.
Hari dan tempat saat ini hancur berantakan.
Bahkan nyali tak sanggup berbual merelakan tingkah apa itu.
Cuma perkara perusak.
Dan tempat jadi liang kubur.
Sungguhlah memang lihatlah berbisik, mayat berbicara.
[28082008|111823]