- Daftar
- 24 Oct 2011
- Post
- >1
- Like diterima
- 98
Fyi, gue adalah seorang Matelu alias Mahasiswa telat Lulus. Gue merupakan orang yang selalu diberikan kelebihan dan kekurangan oleh Tuhan. Misalnya, kekurangan nilai IPK dan kelebihan semester. Hingga mengakibatkan gue tersesat menjadi seorang matelu yg ga kelar2 skripsi selama ber-taun2.
Ya... galau sama draft skripsi yang berdebu, yang disarangi laba-laba, yang ditulis dengan tinta keringat dan tangisan, yang berisi kalimat-kalimat jeritan dan penderitaan. hiks *airmata mengalir dipipi gue yg jerawatan*
Sebagai matelu, galau skripsi ibarat kayak cacar aer, semua orang pasti kena, semua matelu pasti kena. And You must know this, sebelum nyadar jadi matelu, gue,adalah pribadi yang periang, bijak, easy going, stay cool, tegas, dan ganteng. *bagi-bagi kantong plastik* *takut ada yang muntah*
Karakter gue adalah karakter leadership banget, yang suka orasi pas demo, yang suka koar-koar ngasih motivasi, yang suka bicara kritis, dan sering ngutang karena isi dompet gue tragis <-- ini ga nyambung.
Akan tetapi, kegalauan skripsi yang menjadi-jadi telah membuka pintu hati gue... sampe jadi setengah gila. Dan tingkat kesuiltan yg terlalu tinggi, membuat gue seperti orang yang kerasukan setan sarjana (ini spesies setan baru). Hingga akhirnya gue menjadi tua dikampus. hiks *cedih*
Lalu Matelu kayak gue, sepertinya gak akan bisa bernapas lega. Gue selalu inget pepatah, 'mati satu, tumbuh seribu'. Pepatah itu gak berlaku buat mahasiswa yang telat lulus. Bagi matelu, istilah yang cocok adalah 'lulus satu, masuk seribu' Ngerti kan maksudnya?!
Ya... beberapa bulan ke depan akan menjadi bulan yang mendebarkan bagi matelu, karena gue akan menghadapi maba-maba yang bakal segera masuk kampus. Gue gak akan habis pikir. Gue udah bisa dibikin panik cukup dengan ngeliat satu temen gue dan ade kelas gue yang duluan lulus, lah ini gak tanggung-tanggung, gue akan menghadapi ribuan mahasiswa baru yang bakal segera menggeser bangku gue di kampus. Ini masalah! Kalo terus dibiarin, kepadatan mahasiswa akan terjadi! yakale. .____..
Selain itu, dosen pembimbing skripsi belakangan ini menjuluki gue sbg 'matelu super' (semacam matelu yang punya pancaran sinar mata, yang kalo ada orang kena pancaran matanya, maka korban akan ikutan susah lulus)
Gue ini sampe dibuatin baliho sama pihak jurusan sebagai peringatan biar cepetan lulus, tapi sayangnya antisipasi itu jadi sia-sia, karena sehari setelah baliho dipasang, balihonya gue makan sampe ga tersisa *laper .____.
Kalo gue gak lupa, bunyi peringatan di baliho-nya kayak gini,
"PERINGATAN kepada MABA (mahasiswa basi), mengingat kapasitas kampus tidak mencukupi, dalam kesempatan kali ini sekaligus menyambut mahasiswa baru, KAMI MENGIMBAU AGAR MAHASISWA LAMA SEGERA LULUS!"
BAKAR!!!
***
Selama menjadi matelu, keadaan juga memaksa gue untuk berlatih beberapa jurus ninja.
"Ren H, jam 7.00 pagi ini segera menghadap saya!" kata dosbing lewat sebuah pesan singkat, di hape cina gue yang beli seken.
"Ba...baik Bu!" jawab gue terburu-buru. Lalu gue Bangun ninja, mandi ninja, lari ninja. Itulah jurus-jurus dasar ninja yang gue pelajari ketika jadi matelu, okesippp.
Sebenernya gue lagi mencari guru yang bisa ngajarin jurus ninja: jurus seribu bayangan (kayak punya Naruto gitu). Biar kalo bimbingan, gue yang asli bisa tidur, yang bimbingan bayangan gue, yang nyekripsi bayangan gue, tapi yang wisuda tetep gue yang asli. *kemudian gue digebukin bayangan sendiri*
Sebagai matelu, gue itu emang mirip-mirip kayak ninja. Menyelinap di perpustakaan. Menyelinap di kantin-kantin. Menyelinap di tempat keramaian. Menyelinap dalam malam yang sepi, tsaaah. Bukan biar keliatan keren, tapi karena malu kalo kegep sama adek kelas, jlebbb.
"Eh kakak, kapan lulus?", pertanyaan yang bisa membunuh ninja matelu seketika, jlebbb jlebbb.
Sebagai ninja yang baik, kalo ditanya begituan, gue mesti bersikap sabar alias tanpa emosi alias emotionless alias ga tau deh masih ada alias2 lagi apa enggak. Awas lo! Liat nanti malam! Emang mau ngapain nanti malem? Enggak ngapa-ngapain, okesippp.
Any way, siap jadi matelu, harus siap jadi ninja. Karena matelu harus mampu moving like a ninja. Mengintai dalam kegelapan, bergerak secepat bayangan, tsaaah.
Ninja matelu itu harus cepat, karena banyak deadline yang harus dikejar, termasuk ngejar-ngejar dosen pembimbing. Apalagi kalo disuruh revisi dan harus cepet-cepet diserahin! ARRRGGGGGG! SHURIKEN MANA SHURIKEN?!
Sneak out within the shadow: menyelinap dalam bayangan." (Bayangan temen-temen yang udah lulus, jlebbb
***
Fyi. Bagi seorang matelu. Hal yang paling nyebelin pas libur weekend adalah ketika pergi ke tempat keramaian, kemudian ketemu sama temen lama, dan temen itu nanya, "Eh apa kabar? Sekarang kuliah dimana? Udah lulus?" Jleb*muntah dosen pembimbing*
Gue ngerasain kejadian yang mirip-mirip kayak gitu, begini ceritanya...
Beberapa waktu yang lalub gue ketemu sama temen lama di pusat perbelanjaan, tepatnya di Alfam*rt (tempat disensor dikit)
"Eh Ren, ngapain lo di sini?", sebuah pertanyaan yang gak penting dan semua orang suka nanyain hal ini.
"Eh elo, apa kabar? Gue ngapain? Gue lagi mo NYOLONG!!!", kemudian gue dikeroyok sama orang Alfam*rt. Setelah gue babak belur, percakapan kembali dilanjut.
"Sekarang sibuk apa Sob?", tanya gue berbaik hati.
"Gue masih kuliah kok." dia jawab penuh selera
"Ohhh., sama donk, hehe.", gue merasa lega.
"Kuliah apa?", gue lanjut nanya sambil berbunga-bunga.
"Gue kuliah pasca sarjana Ren. Kalo elo?"
*gue melongo dongo* *berdiam bisu seolah terkutuk menjadi patung pancoran*
"Eh, sorry sorry, gue buru-buru, duluan ya?", gue gak banyak komen, takut sakit hati.
"Loh kok? O..oke deh Ren."
Kemudian gue ngacir ke kasir. "Mbak, saya buru-buru, yang bayar orang itu ya?", tanya gue ke mbak-mbak kasir sekalian nunjuk ke arah temen gue. *lari ninja*
Dear pembaca yang merasakan hal yang sama, gue doain elo semoga cepet lulus. Agak menohok emang, ketika kita punya temen satu angkatan, di sudut sendiri masih dipaksa sarjana, eh di sisi lain temen-temen udah pasca sarjana. Oke oke, mari lupakan temen gue yang udah pasca sarjana, semoga dia bahagia dan damai di sisi-Nya, aamiin.
Setelah kejadian ketemu temen yang udah pasca sarjana di usia muda, beberapa minggu setelahnya gue ketemuan lagi sama temen SMA, dan kejadian itu terjadi ketika liburan weekend juga,
"Eh Ren, apa kabar lo? Masih kuliah kah?", temen gue emang gak bisa basa basi.
"Iya nih, lagi sibuk jadi penulis...penulis skrips yg ga kelar2i.",
temen gue ketawa lebar kayak jidatnya. "Hahaha, semoga cepet jadi sarjana deh."
"Aamiin, elo sendiri sekarang ngapain?"
"Oh, gue lagi sibuk sama program PhD gue."
"Hah?! Gile lo! Keren abis! Di usia semuda ini, elo udah pengin jadi doctor?", gue kaget, antara seneng dan sumbilangen. Taukan PhD itu Philosfi of Doctor. Sebuah program yang cuma bisa didapat oleh orang2 pintar.
"Iya nih. Hebat kan gue? Eh gue duluan ya? Mau ke kantor dulu, ada panggilan."
"Eh kok buru-buru amat. Yaudah deh. Keep contact ya?", teriak gue dari kejauhan.
----------
Akhirnya gue pulang tertunduk lesu, meratapi draft skripsi gue yang entah sampai kapan akan berakhir dengan sidang. Dibanding temen-temen seangkatan gue yang udah pada lulus, gue masih tua di kampus.
Tapi. Beberapa hari kemudian, saat itu gue lagi mau nyari makan di luar, dan kayaknya gue ngeliat temen gue yang lagi sibuk sama program doctoral-nya lagi naek motor merah sambil ngebawa sesuatu di jok belakang motornya, Pas gue deketin
[end]
__________________________________________________________________________
Silahkan dikomentarin gan!!
Kalo banyak komentar yang bagus insya Allah ane bakal apdet cerita lagi disini!!
Terakhir diubah: