Semua beach club di Bali dituntut rasis pada orang lokal oleh management/pemiliknya. Lokal Bali, Lokal Indonesia, dan yang Mirip Lokal (Thai, Phil, dll.)
Kenapa? Karena salah orang kita sendiri. Kalau suhu2 pikir orang yang masuk ke beach club, pesan 1 minuman, lalu bikin katalog foto buat setahun hanyalah para Alay, maka suhu salah total.
Ada spesies yang lebih ngeri dari Alay, yaitu Ibu2 Pansos. Masuk beach club layaknya orang paling kaya sedunia, sampai dalam pesan masing2 1 minuman termurah dan 1 pan pizza untuk ramai2, habis itu menyebar ke tiap sudut untuk selfie dan ngajak2 bule2 ganteng foto, dan foto sama bule ganteng dinyatakan selesai kalau menurut ibu pansos pose nya beliau udah bagus.
Akhirnya pemberlakuan FDC atau tiket masuk mulai berjamuran di setiap beach club. Rasis terhadap orang lokal.
Gw ga rekomen untuk suhu pergi ke beach club, karena hanya akan meninggalkan sakit hati dengan segala bentuk perlakuannya. Meskipum pegawainya orang lokal, mereka kan bekerja, jadi ya ikut perintah aja. Mending jalan2 aja keliling menikmati keindahan alam, banyak kok pantai yang gratis, gunung, air terjun, dll.
Semoga bermanfaat dan harap tersinggung, karena yang gw sebutkan tadi bisa jadi anda