muka buluk
Semprot Baru
- Daftar
- 25 Jan 2013
- Post
- 32
- Like diterima
- 48
Sekali lagi aku menyapa semburat cahayamu yang menyentuh ujung - ujung pepohonan,
menatap sekerjap bias sinarmu di pelupuk remang fajar,
riang menyapa selarik senyum yang membuncah, terlukis indah di wajah sang mentari,
menghirup semerbak harum bunga - bunga yang bermekaran & bergelayut manja pada tangkainya,
menengadah merasakan lembut bias embun,
biarlah nyanyian kicau burung mengalunkan sebait kidung penghantar damai,
dengarlah tawa riang bocah kecil di kelokan jalan,
menawarkan kepolosan yang belum termakan oleh segala bentuk kegetiran,
ada sekilas terlintas bayang rembulan menggantung letih,
desiran angin perlahan bertiup membawa pergi setangkup mimpi - mimpi kelam,
mengusir perlahan lelah penat,
membawa sebentuk asa ke puncak - puncak bebukitan
menatap sekerjap bias sinarmu di pelupuk remang fajar,
riang menyapa selarik senyum yang membuncah, terlukis indah di wajah sang mentari,
menghirup semerbak harum bunga - bunga yang bermekaran & bergelayut manja pada tangkainya,
menengadah merasakan lembut bias embun,
biarlah nyanyian kicau burung mengalunkan sebait kidung penghantar damai,
dengarlah tawa riang bocah kecil di kelokan jalan,
menawarkan kepolosan yang belum termakan oleh segala bentuk kegetiran,
ada sekilas terlintas bayang rembulan menggantung letih,
desiran angin perlahan bertiup membawa pergi setangkup mimpi - mimpi kelam,
mengusir perlahan lelah penat,
membawa sebentuk asa ke puncak - puncak bebukitan