Gara- gara hobi nonton tayangan motoGP membuat si Memet berambisi menjadi seorang pembalap.
Saking berambisinya, dijalan raya pun si Memet selalu menggeber motornya dengan kecepatan tinggi bagaikan seorang pembalap. Tidak ada satu kendaraan pun yang mampu menandingi kecepatannya, dari ambulance sampai bus patas disalip olehnya, hingga..
Dilihatnya ada kereta api penumpang 8 gerbong yang berjalan disamping depannya.
"aku tidak boleh kalah dari kendaraan apapun" batin si Memet.
Tak perlu menunggu lama si Memet segera menaikan kecepatan motornya, berusaha menyusul kereta api tersebut namun karena jalan raya yang tidak lurus membuat si Memet kembali tertinggal dari kereta api tersebut, akhirnya si Memet berada dijalan raya lurus tanpa hambatan persis berjejer dengan laju kereta api.
Memet kembali tancap gas, kali ini kereta api hampir disusulnya namun kembali gagal, rupanya sang masinis kereta api menambah kecepatan kereta api.
"brengsek..." batin Memet.
Tiba- tiba Memet teringat tayangan motoGP yang sering ditontonnya, bila ingin motor melaju cepat maka sang pembalap akan mencondongkan tubuhnya kedepan. Dan benar saja begitu Memet mencondongkan tubuhnya kedepan motor pun melaju lebih cepat...
Kereta api berhasil disusulnya.. disalipnya... Memet bangga..
Namun hal itu tak berlangsung lama, karena kereta api kembali berusaha menyusulnya.
Memet kembali mencondongkan tubuhnya kedepan dan menambah kecepatan sampai maksimal.
Namun kereta api tetap mampu mengejarnya.
"tidak mungkin.. mustahil.. kecepatan kereta api penumpang kan ga nyampe 100km/ jam" batin Memet kesal.
Namun alangkah terkejutnya si Memet saat melirik ke arah gerbong penumpang...
SEMUA PENUMPANG MENCONDONGKAN TUBUHNYA KEDEPAN.....
Saking berambisinya, dijalan raya pun si Memet selalu menggeber motornya dengan kecepatan tinggi bagaikan seorang pembalap. Tidak ada satu kendaraan pun yang mampu menandingi kecepatannya, dari ambulance sampai bus patas disalip olehnya, hingga..
Dilihatnya ada kereta api penumpang 8 gerbong yang berjalan disamping depannya.
"aku tidak boleh kalah dari kendaraan apapun" batin si Memet.
Tak perlu menunggu lama si Memet segera menaikan kecepatan motornya, berusaha menyusul kereta api tersebut namun karena jalan raya yang tidak lurus membuat si Memet kembali tertinggal dari kereta api tersebut, akhirnya si Memet berada dijalan raya lurus tanpa hambatan persis berjejer dengan laju kereta api.
Memet kembali tancap gas, kali ini kereta api hampir disusulnya namun kembali gagal, rupanya sang masinis kereta api menambah kecepatan kereta api.
"brengsek..." batin Memet.
Tiba- tiba Memet teringat tayangan motoGP yang sering ditontonnya, bila ingin motor melaju cepat maka sang pembalap akan mencondongkan tubuhnya kedepan. Dan benar saja begitu Memet mencondongkan tubuhnya kedepan motor pun melaju lebih cepat...
Kereta api berhasil disusulnya.. disalipnya... Memet bangga..
Namun hal itu tak berlangsung lama, karena kereta api kembali berusaha menyusulnya.
Memet kembali mencondongkan tubuhnya kedepan dan menambah kecepatan sampai maksimal.
Namun kereta api tetap mampu mengejarnya.
"tidak mungkin.. mustahil.. kecepatan kereta api penumpang kan ga nyampe 100km/ jam" batin Memet kesal.
Namun alangkah terkejutnya si Memet saat melirik ke arah gerbong penumpang...
SEMUA PENUMPANG MENCONDONGKAN TUBUHNYA KEDEPAN.....