Dikutip dari shephardmedia.com (11/4/2018), lima unit AH-64E Apache Guardian tiba pada 29 Maret 2018 di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Dengan tibanya lima unit AH-64E Apache Guardian, maka telah lengkap pesanan delapan unit AH-64E yang ditempatkan untuk memperkuat Skadron 11/Serbu Lanud Ahmad Yani.
Berbeda dengan pengiriman gelombang pertama yang menggunakan jasa pesawat angkut C-17A Globemaster III, maka pada gelombang kedua pengiriman yang terdiri dari lima helikopter justru menggunakan jasa kapal kargo.
Sekilas Spesifikasinya:
Kesemua helikopter Apache TNI AD dilengkapi sensor M-TADS/PNVS (Modernized Target Acquisition Designation Sight/ Pilot Night Vision Sensor), namun berdasarkan kontrak tahun 2012 yang bernilai US$1,42 miliar, disebutkan bahwa hanya empat unit AH-64E Apache Guardian yang dipasangi radar pengendali tembakan Northrop Grumman AN/APG-78 Longbow.
AH-64E Apache Guardian TNI AD mengadopsi mesin baru, yakni digunakan sepasan mesing T700-GE-701D dari General Electric, yang punya kekuatan lebih besar dari mesin AH-64D, yakni 1.994 shp (1.487 kW). Transmisi mesin pun diubah menjadi coupe dengan tenaga ekstra. Alhasil kecepatan maksimum AH-64E bisa mencapai 300 km per jam. Meningkatnya kecepatan pada AH-64E diketahui juga berkat penggunaan material komposit baru pada pada baling-baling.
Boeing selaku produsen menyematkan sistem datalink MUM-TX lansiran L-3 Communications pada AH-64E Apache Guardian. Keunggulan dari datalink ini memungkinkan awak helikopter untuk dapat mengendalikan drone (UAV) lewat frekuensi C, D, L, dan Ku-band.
WELCOME ALL...
Terakhir diubah: