Lantaran sang suami, FA dipolisikan oleh mantan bosnya, BP (50) dengan kasus dugaan pemerasan menggunakan senjata api di sebuah mall di Senayan, 15 Oktober 2012 lalu, kini IN, istri dari FA melaporkan balik BP terkait kasus tuduhan pencabulan dan perbuatan tidak menyenangkan.
Kuasa hukum IN, Frederich Yunadi mengatakan laporan IN ke Polres Kota Tangerang tertera dalam nomor laporan LP/4389/K/XI/2012/Retsa Tangerang, tertanggal 30 November 2012.
"BP telah melakukan tindakan tidak senonoh terhadap IN pada 4 Oktober 2012 lalu sekitar pukul 14.00 WIB, di sebuah hotel berbintang di BSD Serpong Kota, Tangerang Selatan," ucap Frederich, Selasa (11/12/2012) di Jakarta.
Frederich juga mengatakan kejadian tersebut sudah berlangsung sejak IN masih bekerja di sebuah bank swasta nasional tahun 2010 lalu.
Lebih lanjut, dikatakan Frederich kejadian berawal saat IN sempat dinyatakan tidak diterima di bank swasta nasional lalu ditelepon oleh kepala cabang (BP) bank tersebut secara personal. Dan BP menawarkan IN dapat diterima sebagai tenaga lepas di tempatnya.
Lantaran butuh pekerjaan, IN menerima tawaran tersebut. Semenjak itu, BP kerap memanggil IN ke ruangan dan meminta melayaninya. BP juga memaksa IN untuk melayani hubungan badan namun itu tidak terjadi.
"Sikap BP ini membuat IN kerap jadi buah bibir di lingkungan pekerjaan. Sampai akhirnya IN terpaksa mundur dari pekerjaan karena merasa tertekan. Dan hanya bekerja selama tiga bulan di bank tersebut," ungkap Frederich.
Untuk diketahui, BP melaporkan FA ke Polda Metro Jaya dengan perkara pemerasan dan kedapatan membawa, menyimpan dan atau menguasai senjata airsoft gun tanpa hak, pasal 1 ayat 1 UU Darurat no 12 tahun 1951.
Atas perbuatannya, FA resmi ditahan di rutan polda sejak 16 Oktober 2012, dengan total pemerasan Rp 205 juta. BP terpaksa menransfer FA karena diancam akan dilaporkan ke perusahaan tempatnya bekerja karena telah berselingkuh dengan rekan sekerja.
Sumber : TribunNews
Diminta melayani tapi tidak terjadi hub badan? Maksudnya mungkin cuma di-BJ ya?
Kuasa hukum IN, Frederich Yunadi mengatakan laporan IN ke Polres Kota Tangerang tertera dalam nomor laporan LP/4389/K/XI/2012/Retsa Tangerang, tertanggal 30 November 2012.
"BP telah melakukan tindakan tidak senonoh terhadap IN pada 4 Oktober 2012 lalu sekitar pukul 14.00 WIB, di sebuah hotel berbintang di BSD Serpong Kota, Tangerang Selatan," ucap Frederich, Selasa (11/12/2012) di Jakarta.
Frederich juga mengatakan kejadian tersebut sudah berlangsung sejak IN masih bekerja di sebuah bank swasta nasional tahun 2010 lalu.
Lebih lanjut, dikatakan Frederich kejadian berawal saat IN sempat dinyatakan tidak diterima di bank swasta nasional lalu ditelepon oleh kepala cabang (BP) bank tersebut secara personal. Dan BP menawarkan IN dapat diterima sebagai tenaga lepas di tempatnya.
Lantaran butuh pekerjaan, IN menerima tawaran tersebut. Semenjak itu, BP kerap memanggil IN ke ruangan dan meminta melayaninya. BP juga memaksa IN untuk melayani hubungan badan namun itu tidak terjadi.
"Sikap BP ini membuat IN kerap jadi buah bibir di lingkungan pekerjaan. Sampai akhirnya IN terpaksa mundur dari pekerjaan karena merasa tertekan. Dan hanya bekerja selama tiga bulan di bank tersebut," ungkap Frederich.
Untuk diketahui, BP melaporkan FA ke Polda Metro Jaya dengan perkara pemerasan dan kedapatan membawa, menyimpan dan atau menguasai senjata airsoft gun tanpa hak, pasal 1 ayat 1 UU Darurat no 12 tahun 1951.
Atas perbuatannya, FA resmi ditahan di rutan polda sejak 16 Oktober 2012, dengan total pemerasan Rp 205 juta. BP terpaksa menransfer FA karena diancam akan dilaporkan ke perusahaan tempatnya bekerja karena telah berselingkuh dengan rekan sekerja.
Sumber : TribunNews
Diminta melayani tapi tidak terjadi hub badan? Maksudnya mungkin cuma di-BJ ya?
