Seorang jenderal memanggil 3 orang prajurit yang dianggap pahlawan setelah bertugas di ACEH.
Jenderal: "Karena ini bukan benar-benar perang, saya tidak bisa memberi kalian medali. Tapi saya akan tetap memberi hadiah. Yang harus kalian lakukan adalah menentukan dua titik di tubuh kalian, dan saya akan memberikan seratus ribu untuk tiap sentinya. Kita mulai dari kamu."
Samin: "siap jendral, dari ujung kepala ke ujung kaki, jendral."
Jenderal: "Bagus, 180 cm, kamu mendapat 18 juta, lumayan untuk beli krupuk. Berikutnya...."
Kunco: "Siap jendral, dari ujung jari kiri ke ujung jari kaki kanan, jendral.."
Jenderal: "Bagus sekali, 185 senti, total 18,5 juta. Cukup buat beli cemilan... lanjutnya"
Mahdi: "Siap jendral, dari pundak ke kelingking, jendral."
Jenderal: "Aneh, tapi baiklah." Pada saat sang Jenderal mulai mengukur, "Mana kelingkingmu, Nak?"
Mahdi: "Di Aceh, jendral"
Jenderal: "Karena ini bukan benar-benar perang, saya tidak bisa memberi kalian medali. Tapi saya akan tetap memberi hadiah. Yang harus kalian lakukan adalah menentukan dua titik di tubuh kalian, dan saya akan memberikan seratus ribu untuk tiap sentinya. Kita mulai dari kamu."
Samin: "siap jendral, dari ujung kepala ke ujung kaki, jendral."
Jenderal: "Bagus, 180 cm, kamu mendapat 18 juta, lumayan untuk beli krupuk. Berikutnya...."
Kunco: "Siap jendral, dari ujung jari kiri ke ujung jari kaki kanan, jendral.."
Jenderal: "Bagus sekali, 185 senti, total 18,5 juta. Cukup buat beli cemilan... lanjutnya"
Mahdi: "Siap jendral, dari pundak ke kelingking, jendral."
Jenderal: "Aneh, tapi baiklah." Pada saat sang Jenderal mulai mengukur, "Mana kelingkingmu, Nak?"
Mahdi: "Di Aceh, jendral"