duren90an
Kakak Semprot
Mari kita lihat prilaku sex dan struktur kepribadian kita masing2 berdasarkan teori MBAH FREUD mana yg lebih dominan kita ikuti.
Menurut teori psikoanalisis dari Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen. Ketiga unsur kepribadian itu dikenal sebagai id, ego dan superego yang bekerja sama untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.
1. ID
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk memuaskan dgn segera akan semua keinginan2 dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak terpuaskan secara langsung, hasilnya adalah kecemasan atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus segera dipenuhi dgn makan atau minum dan juga kebutuhan biologis akan kontak sex atau ML ini sangat penting demi kelangsungan hidup, Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi. Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin akan mengganggu orang lain dan masyarakat tidak dapat menerima itu.
Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari obyek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
2. EGO
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani keinginan agar sesuai realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Ego berfungsi baik di pikiran sadar, ambang sadar, dan bawah sadar. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sesuai norma sosial.
Prinsip realitas mengenai kalkulasi biaya (DC / FOC ) dibanding manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atau membatalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan, ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu dan tempat yang tepat. Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses utama id / kamuflase prilaku. (pengen ML gk bisa akhirnya Colay)
3. SUPEREGO
Superego merupakan aspek kepribadian yang menampung semua standart internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat tentang nilai / value benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian atas aturan dan standart untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk hal yang disetujui oleh figur berotoritas bisa orang tua dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan bangga, berarti dan berprestasi. Hati nurani akan membisikkan tentang hal- hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat. Menerjang bisikan superego ini sering menyebabkan konsekuensi hukuman perasaan bersalah dan penyesalan.
Interaksi dari Id, Ego dan superego merupakan pertarungan antar kekuatan dan persaingan yg besar dari ketiganya. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu besar dapat menyebabkan terlalu keras hati dan terlalu sedikit ego akan mengganggu dengan tingkah liarnya.
"kepribadian yang sehat adalah keseimbangan antara id, ego, dan superego"
Menurut teori psikoanalisis dari Sigmund Freud, kepribadian terdiri dari tiga elemen. Ketiga unsur kepribadian itu dikenal sebagai id, ego dan superego yang bekerja sama untuk menciptakan perilaku manusia yang kompleks.
1. ID
Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk memuaskan dgn segera akan semua keinginan2 dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak terpuaskan secara langsung, hasilnya adalah kecemasan atau ketegangan.
Sebagai contoh, peningkatan rasa lapar atau haus harus segera dipenuhi dgn makan atau minum dan juga kebutuhan biologis akan kontak sex atau ML ini sangat penting demi kelangsungan hidup, Jika bayi lapar atau tidak nyaman, ia akan menangis sampai tuntutan id terpenuhi. Namun, segera memuaskan kebutuhan ini tidak selalu realistis atau bahkan mungkin akan mengganggu orang lain dan masyarakat tidak dapat menerima itu.
Menurut Freud, id mencoba untuk menyelesaikan ketegangan yang diciptakan oleh prinsip kesenangan melalui proses utama, yang melibatkan pembentukan citra mental dari obyek yang diinginkan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan.
2. EGO
Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani keinginan agar sesuai realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata. Ego berfungsi baik di pikiran sadar, ambang sadar, dan bawah sadar. Ego bekerja berdasarkan prinsip realitas, yang berusaha untuk memuaskan keinginan id dengan cara-cara yang realistis dan sesuai norma sosial.
Prinsip realitas mengenai kalkulasi biaya (DC / FOC ) dibanding manfaat dari suatu tindakan sebelum memutuskan untuk bertindak atau membatalkan impuls. Dalam banyak kasus, impuls id itu dapat dipenuhi melalui proses menunda kepuasan, ego pada akhirnya akan memungkinkan perilaku, tetapi hanya dalam waktu dan tempat yang tepat. Ego juga pelepasan ketegangan yang diciptakan oleh impuls yang tidak terpenuhi melalui proses sekunder, di mana ego mencoba untuk menemukan objek di dunia nyata yang cocok dengan gambaran mental yang diciptakan oleh proses utama id / kamuflase prilaku. (pengen ML gk bisa akhirnya Colay)
3. SUPEREGO
Superego merupakan aspek kepribadian yang menampung semua standart internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat tentang nilai / value benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian atas aturan dan standart untuk perilaku yang baik. Perilaku ini termasuk hal yang disetujui oleh figur berotoritas bisa orang tua dan lainnya. Mematuhi aturan-aturan ini menyebabkan perasaan bangga, berarti dan berprestasi. Hati nurani akan membisikkan tentang hal- hal yang dianggap buruk oleh orang tua dan masyarakat. Menerjang bisikan superego ini sering menyebabkan konsekuensi hukuman perasaan bersalah dan penyesalan.
Interaksi dari Id, Ego dan superego merupakan pertarungan antar kekuatan dan persaingan yg besar dari ketiganya. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu besar dapat menyebabkan terlalu keras hati dan terlalu sedikit ego akan mengganggu dengan tingkah liarnya.
"kepribadian yang sehat adalah keseimbangan antara id, ego, dan superego"