pisang_tanduk
Adik Semprot
Seorang pujanga terkenal krn syair2 puisinya pulang dari Merantau.
Di sebuah jembatan sungai yg deras, dia melihat seorang cewek sedang terisak menangis dipinggir jembatan.
Sang pujangga mulai melancarkan jurus syair mautnya : “duhai wanita idaman, sedang apakah gerangan dinda berdiri disana?.
Cewek : Jangan cegah saya!. Saya Mau bunuh diri ! # ketus #
Pujangga: “Baiklah, kanda tidak akan mencegah, namun sudilah berikan kecupan dinda yg terakhir sebagai kenangan”
Tanpa ragu sang cewek menghampiri Pujangga, dan memberikan kecupan yg sangat mesra dan bergairah dibibirnya, dan pujanggapun membalas melumat bibir dan lidah si gadis yg mulai mendesah2 ouuuugh membangkitkan birahi, setelah sekian lama mereka berciuman sang pujanggapun bertanya kembali
Pujangga: “Dinda, sungguh lembut nan nikmatnya kecupanmu. Satu hal yang kanda mau tanya, kenapa dinda mau bunuh diri?”
Sambil terisak2 dalam tangis si cewek menjawab..
“Hidup saya sudah tidak berarti Bang. Kedua orang tua saya melarang saya berdandan seperti wanita..hiks hiks”
Pujangga: Cuih. Cuih.. Kampreet..najis… Banci sialaaan lu,,,!!!:s
Di sebuah jembatan sungai yg deras, dia melihat seorang cewek sedang terisak menangis dipinggir jembatan.
Sang pujangga mulai melancarkan jurus syair mautnya : “duhai wanita idaman, sedang apakah gerangan dinda berdiri disana?.
Cewek : Jangan cegah saya!. Saya Mau bunuh diri ! # ketus #
Pujangga: “Baiklah, kanda tidak akan mencegah, namun sudilah berikan kecupan dinda yg terakhir sebagai kenangan”
Tanpa ragu sang cewek menghampiri Pujangga, dan memberikan kecupan yg sangat mesra dan bergairah dibibirnya, dan pujanggapun membalas melumat bibir dan lidah si gadis yg mulai mendesah2 ouuuugh membangkitkan birahi, setelah sekian lama mereka berciuman sang pujanggapun bertanya kembali
Pujangga: “Dinda, sungguh lembut nan nikmatnya kecupanmu. Satu hal yang kanda mau tanya, kenapa dinda mau bunuh diri?”
Sambil terisak2 dalam tangis si cewek menjawab..
“Hidup saya sudah tidak berarti Bang. Kedua orang tua saya melarang saya berdandan seperti wanita..hiks hiks”
Pujangga: Cuih. Cuih.. Kampreet..najis… Banci sialaaan lu,,,!!!:s