Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Saab Tawarkan Paket Kekuatan Udara Lengkap Pengganti F-5

black_cat

Senpai Semprot
UG-FR+
Daftar
11 Feb 2013
Post
915
Like diterima
14
167787


Menghadapi persaingan yang makin keras terkait program penggantian pesawat tempur F-5E Tiger II milik TNI Angkatan Udara, pabrikan pertahanan asal Swedia, Saab, memutuskan bertempur habis-habisan dengan menawarkan sebuah "paket kekuatan udara lengkap".
"Berlawanan dengan apa yang ditawarkan Sukhoi, kami menawarkan paket kekuatan udara lengkap, tidak hanya pesawat. Sukhoi hanya menawarkan pesawat," kata Peter Carlqvist, Wakil Presiden Saab dan Kepala Saab Indonesia, kepada para wartawan Indonesia, termasuk Kompas, di Stockholm, Swedia, Kamis (12/3).
Carlqvist mengaku telah mendengar bahwa TNI AU masih menginginkan pesawat tempur Sukhoi Su-35 karena ingin memiliki kemampuan daya angkut persenjataan yang besar dan daya jelajah yang tinggi. "Kami juga mendengar bahwa mereka juga akan gembira memiliki Gripen, tetapi itu terserah Kementerian Pertahanan dan Presiden (Indonesia) untuk memutuskan," katanya.
Menurut dia, paket terbaru yang ditawarkan Saab saat ini meliputi jet tempur JAS39 Gripen, sistem peringatan dini dan kendali udara (AEW&C) Erieye, sistem tautan data taktis (tactical data link) yang bisa diintegrasikan dengan aset tempur matra lain, ditambah pusat perawatan pesawat dan pusat operasi penerbangan taktis (operation tactical flight center) untuk para pilot. "Karena ini bukan cuma soal pilot bisa lepas landas dan mendarat dengan pesawat itu. Mereka juga perlu tahu apa saja senjata dan sensor yang mereka bawa di pesawat," ujar Carlqvist yang mengatakan, pilot akan dilatih melakukan operasi taktis, tidak sekadar bisa menerbangkan Gripen. Paket itu juga meliputi berbagai pilihan senjata, termasuk rudal Meteor dan RBS-15. Terkait rudal RBS-15, Saab bahkan sudah menawarkan proses perakitan dilakukan di PT Dirgantara Indonesia di Bandung.
Selain itu, demikian kata Carlqvist, Gripen menawarkan biaya operasi yang jauh lebih murah, yakni 4.700 dollar AS per jam, dibandingkan Sukhoi Su-30 yang mencapai 40.000 dollar AS-49.000 dollar AS per jam. Ia juga mengklaim bahwa biaya operasi Gripen hanya seperempat dibandingkan biaya operasi pesawat Eurofighter Typhoon yang juga menjadi salah satu kandidat pengganti F-5 TNI AU.
Persaingan para calon pengganti Si Macan Terbang pun makin panas.

Sistem Radar Terbang Erieye Bisa Dipasang di Pesawat Buatan PT DI

DSC5877.jpg


Perusahaan sistem pertahanan Swedia, Saab Group, menjelaskan, secara prinsip sistem peringatan dini dan kendali terbang (airborne early warning and control/AEW&C) Erieye buatannya bisa dipasang di pesawat-pesawat jarak menengah buatan PT Dirgantara Indonesia, seperti CN-235 dan CN-295.

4870540_20130105124427.jpg


1989865.jpg


C295.jpg


Selama ini, sistem radar canggih AESA (active electronically scanned array) tersebut dipasang di atas platform tiga pesawat sipil, Saab 340 dan Saab 2000 yang bermesin turboprop serta Embraer E145 yang bermesin jet (turbofan).

EMB145_NW.jpg


embraererieye1.jpg


Erieye berbasis Saab 340, misalnya, dipakai Angkatan Udara (AU) Swedia, Thailand, dan Pakistan. Sementara Erieye berbasis Embraer E145 dipakai AU Brasil dan Meksiko. Lars Ekstrom, mantan perwira AU Swedia yang kini menjadi pejabat di bagian Pengembangan Bisnis Sistem Pengawasan Udara Saab, Senin (9/3), mengatakan, secara prinsip radar Erieye yang berbentuk seperti papan yang dipasang di atas badan pesawat tersebut bisa dipasang di platform CN-235 atau CN-295. "Kami bersedia memasangnya di platform-platform baru, termasuk pesawat CN-235 atau CN-295," ujar Ekstrom kepada enam wartawan Indonesia, termasuk Kompas, di Gothenburg, Swedia.
Akan tetapi, Wakil Presiden dan Kepala Bagian Sistem Pengawasan Udara Saab Lars Tossman mengingatkan, proses pemasangan radar sistem Erieye di platform pesawat baru bukanlah proses yang bisa mudah dan cepat dilakukan. Bentuk radar yang besar dan dipasang di atas badan pesawat akan mempengaruhi aerodinamika pesawat dan perlu dilakukan modifikasi desain sayap vertikal pesawat.
"Dan, itu membutuhkan tambahan dana hingga ratusan juta dollar AS, belum ditambah proses sertifikasi kelaikan udaranya yang bisa memakan waktu dan biaya lagi," papar Ekstrom. Sistem AEW&C Erieye saat ini menjadi sistem peringatan dini udara yang paling laris di luar produk buatan AS.
Sistem ini serupa dengan sistem AEW&C semacam E-2 Hawkeye yang digunakan, antara lain, oleh AS, Jepang, dan Singapura; atau Boeing E7A Wedgetail yang dipakai Australia.
(Tawaran paket yang sangat menarik, ayok dipilih...:D:D:D)
sumber:kompas
 
kompas tgl 13 Maret gan
untuk foto ane ambil dr beberapa sumber.
 
tawaran menarik :)
tp utk erieye lbh recomended ttp dngn platform awal karena klo mnggunakan platform cn235 d butuhkan waktu dan development cost. kecuali kedepanny d jadikan jualan PT DI
 
Ia nih gan, SAAB termasuk perusaan yang sangat getol "menggoda" menawarkan produknya ke kita, beragam paket ditawarkan dengan jeli melihat kebutuhan militer kita. Nampaknya sampai tikungan terakhir persaingan semakin sengit.
Yang sudah ada prototipnya sih platform C295 yang dimodifikasi dibeberapa bagian.
Cukup menggiurkan....
 
Ia nih gan, SAAB termasuk perusaan yang sangat getol "menggoda" menawarkan produknya ke kita, beragam paket ditawarkan dengan jeli melihat kebutuhan militer kita. Nampaknya sampai tikungan terakhir persaingan semakin sengit.
Yang sudah ada prototipnya sih platform C295 yang dimodifikasi dibeberapa bagian.
Cukup menggiurkan....

klo c295 AEW itu Elta. pke piringan. tp msh model utk menguji kekuatan struktur pesawat
 
Seandainya gak kepilih buat gantiin F-5, apa paket ini tetap berlaku misalnya buat tender pengadaan skuadron baru atau kohanudnas ya ?

Saab juga gencar menawarkan paket ground radars sama platform angkatan laut.
 
Seandainya gak kepilih buat gantiin F-5, apa paket ini tetap berlaku misalnya buat tender pengadaan skuadron baru atau kohanudnas ya ?

Saab juga gencar menawarkan paket ground radars sama platform angkatan laut.

Msh berlaku selama kebutuhan itu ada. lbh menguntungkan lagi jika dlm jumlah besar semisal 2 sku hawk 109/209 d gnti gripen E/F maka ind bisa meminta perakitan di PT DI dan lbh banyak benefit kerjasama.

utk ground radar mngkin yg cocok hnya giraffe 8A yg kira2 setara dngn master T (range 500 km) mengingat wilayah yg d cover sanat luas. platform AL dlm bentuk trimaran klewang 2. gw.brharap klewang ini bs lancar.....
 
dengan skema armada pemukul utama dan armada "pe-ronda" pilihan Gripen dengan segala penawaran yang menarik dari SAAB patut menjadi pertimbangan.
Ground radar tercanggih yang dimiliki TNI saat ini bertumpu pada Master T buatan Thales Raytheon System Perancis, dan nampaknya masih menjadi pilihan utama.
SAAB cukup gencar menawarkan kerjasama, baik untuk matra darat, udara dan laut, dan TNI sdh sangat familiar dengan penggunaan peralatan dari SAAB.
So peluang SAAB masih terbuka lebar nih...
 


Nambahin gambar pas kunjungan ke thailand, cek platform di lapangan.

Btw, denger2 kita juga ditawarin E-2C hawkeye ya ?
 


Nambahin gambar pas kunjungan ke thailand, cek platform di lapangan.

Btw, denger2 kita juga ditawarin E-2C hawkeye ya ?

Wah dah di display di negeri tetangga, Thailand, nih. Kira2 bakal diboyong ke Indonesia tidak ya (kan simulatornya dah pernah :D:D:D)???
 
Kayaknya itu pesanan thailand yang baru kemaren suhu :D, sekalian nanya2 gimana testimonial sama ngecek FR nya :p
 
Iya jg ya juragan, RTAF dah punya 12 unit Gripen C/D dan 2 unit pesawat AEW&C.
Boleh ngak ya kt pinjam buat "test drive"??:D:D
 
Kohanudnas ini, sebetulnya wacananya butuh berapa skadron sih?
Trus nanti pembagian tugas sama armada nya AU, bagaimana? Apa yang satu defense, yang satu offense?
 
Kohanudnas ini, sebetulnya wacananya butuh berapa skadron sih?
Trus nanti pembagian tugas sama armada nya AU, bagaimana? Apa yang satu defense, yang satu offense?

wing 300 kohanudnas di rencanakan di isi 4 sku atw 1 sku per kosek. konsepny kira2 sprti air national guard...
 
Berarti skuadron kohanudnas role nya condong ke intercept atau air superiority ya ?
 
Berarti skuadron kohanudnas role nya condong ke intercept atau air superiority ya ?

klo d lihat dari tupoksi kohanudnas maka arahny k sana. intercept, workhorse patrool, defence air superiority dan komplemen medium/long range SAM :)
 
Pd prinsipnya Kohanudnas menyelenggarakan upaya pertahanan dan keamanan terpadu atas wilayah udara nasional, baik secara mandiri (kekuatan tempur sendiri) ataupun bekerjasama dengan Komando Utama Operasional TNI lainnya (TNI AD maupun AL).
Kira2 dengan rencana Kohanudnas memiliki skadron tempur sendiri, menurut sy lebih tepatnya memilih tipe pesawat yang memiliki operasional cost murah, contohnya ya si "Grippen E/E".
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd