Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Secuil Kisah Tragis Lettu Pierre Andreas Tendean Dibalik Keganasan G30S/PKI

celanadalamtante

Guru Semprot
UG-FR+
Daftar
13 Dec 2013
Post
510
Like diterima
35
Lokasi
PRASOJO ( ʘ Y ʘ )
Seberapa jauh Anda mengenal Lettu Pierre Andreas Tendean..? Berikut secuil kisahnya yang perlu Anda simak dibalik ganasnya pemberontakan G30S/PKI yang merenggut nyawanya..




Lettu Andreas Pierre Tendean


Lettu Pierre Andreas Tendean yang menjadi salah satu pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G30S merupakan korban yang paling muda. Usianya baru 26 tahun saat nyawanya direnggut di Lubang Buaya oleh gerombolan penculik. Kisah perwira muda pemberani yang menjadi ajudan Jenderal Abdoel Haris Nasution (Menko Hankam/KASAB), ini amat mengharukan dan memilukan.

Dalam peristiwa ini, Nasution yang menjadi target teratas para penculik luput dari maut karena berhasil menyelamatkan diri. Namun ia kehilangan nyawa ajudannya, Lettu Pierre Andreas Tendean dan putrinya bungsunya yang masih berusia 5 tahun, Ade Irma Suryani..

Tanggal 1 Oktober 1965 merupakan hari ulang tahun ibunda Pierre, Cornet M.E yang keturunan Perancis. Dan menurut rencana, pada pagi hari 1 Oktober 1965 itu, ia berencana mudik ke Semarang untuk merayakan ulang tahun ibunya bersama Ade karena ia sudah berjanji mengajak Ade jalan-jalan ke Semarang.

Pierre dan Ade memang sangat akrab. Walau baru beberapa bulan menjadi ajudan, Pierre sudah dianggap seperti anggota keluarga oleh Jenderal Nasution sekeluarga.

Saat kediaman Jenderal Nasution di Jalan Teuku Umar No. 40 Jakarta Pusat didatangi gerombolan Tjakrabirawa, Pierre menjadi orang pertama yang menghadapi dan mengaku sebagai Jenderal Nasution. Sebelum dibawa ke Lubang Buaya, ia sempat lebih dulu diikat di pohon besar depan rumah oleh gerombolan pimpinan Lettu Doel Arief.

Para penculik menembak membabi buta di dalam rumah setelah mereka merasa melihat sosok Jenderal Nasution di dalam kamar. Ia sangat tak percaya situasi ini menimpa keluarga mereka karena pelakunya adalah Tjakrabirawa. Ia menahan pintu kamar yang dihujani tembakan gencar dengan tubuhnya agar gerombolan tersebut tidak memasuki kamar. Ajaibnya, peluru tersebut tidak ada satupun yang mengenai dirinya, namun sialnya peluru tersebut malahan mengenai Ade yang terbangun karena mendengar suara ribut.

Johanna sempat sedikit bertanya soal kedatangan mereka. Tapi salah satu dari gerombolan bak melihat sosok Nasution di balik pintu. Mereka pun sontak melontarkan tembakan. Nasution berusaha menghindar dengan menjatuhkan diri ke lantai. Bak mukjizat, peluru-peluru itu pun luput dari tubuh istri Nasution.

Jenderal Nasution meloloskan diri dengan memanjat tembok ke halaman Kedutaan Besar Irak. Ia sempat gamang dan hendak turun karena melihat Ade yang bersimbah darah dalam gendongan istrinya. "Mereka datang untuk membunuh kamu! Pergilah, biar saya yang menghadapi mereka! Selamatkan diri! Denk niet aan ons (jangan pikirkan kami)!," seru Johanna pada suaminya.

Beberapa anggota gerombolan membentak Johana, "Mana Nasution?" bentak seorang dari mereka. "Jenderal Nasution di Bandung! Sudah dua hari! Kalian kemari hanya untuk membunuh anak saya saja!," jawab Johanna dengan kesal.

Bersamaan dengan itu, terdengar isyarat bunyi peluit yang dibunyikan oleh salah satu anggota gerombolan di halaman rumah, karena mereka merasa sudah mendapati Lettu Tendean yang mereka kira sebagai Nasution.

Setelah kejadian ini, Johanna membawa putrinya ke RSPAD bersama keponakan Nasution, Saidi. Dalam perjalanan, Johanna juga sempat melaporkan kejadian itu ke Markas KKO (kini Marinir TNI AL) dekat RSPAD.

Sementara Jenderal Nasution yang kakinya cedera karena melompat dari tembok saat menyelamatkan diri, masih berlindung di balik drum air di dalam Kedutaan Besar Irak. Situasi sekitar rumah Nasution sungguh genting tak lama setelah kejadian karena banyak tentara yang mondar-mandir. Ia tidak mempercayai mereka karena bisa saja mereka anggota gerombolan yang masih mencarinya setelah gagal menemukan dirinya. Ia sendiri baru keluar diam-diam sekitar pukul 7.00 pagi dengan tiarap di lantai mobil dan bersembunyi di sebuah rumah yang alamatnya tidak pernah dipublikasikan di Tanah Abang. Sementara seluruh keluarganya mengungsi ke rumah kerabat di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Hedrianti Sahara (Yanti), putri sulung Jenderal Nasution, menceritakan bahwa saat gerombolan menembak di rumah mereka ia dan Alfiah, pembantu rumah tangga, langsung menuju ke paviliun sebelah tempat Pierre tinggal. "Kalian berdua bersembunyi disini saja", ujar Pierre yang lantas mengambil senapannya dan keluar pintu. Namun, naas, saat ia keluar pintu, beberapa anggota gerombolan langsung menangkapnya. Saat itu usianya baru 13 tahun.


---------------​


Pierre Tendean merupakan idola para wanita saat itu. Setiap Jenderal Nasution menghadiri sebuah acara atau sedang berpidato, bukannya sang Jenderal yang menjadi pusat perhatian, malahan PIerre yang menjadi pusat perhatian karena sosoknya tegap dan tampan karena masih memiliki darah Perancis yang kental.

Kedua orangtuanya mengharapkan Pierre menjadi dokter, namun Pierre malahan lebih suka memilih masuk kemiliteran. Saat menjalani pendidikan sebagai tentara, ia selalu mendapatkan nilai tertinggi. Ia pun dikenal jago berbagai cabang olahraga dan menjadi andalan teman-temannya kala menjalani pendidikan militer di Bandung apabila bertanding bola basket, bola voli dan sepakbola.


Pierre Tendean saat masih duduk di bangku Sekolah Rakyat (kini Sekolah Dasar/SD)



Pierre Tendean saat duduk di bangku SMP



Pierre Tendean saat duduk di bangku SMA



Pierre Tendean saat menjadi Taruna ATEKAD




Tidak banyak yang tahu, saat Presiden Soekarno mencanangkan "Ganyang Malaysia", Pierre pernah melakukan kegiatan intelijen dengan menyusup ke Malaysia dan Singapura lewat Kalimantan. Saat sedang beraksi ia nyaris saja tertangkap oleh tentara Inggris. Ia bersembunyi di bawah perahu boat dan berhasil meloloskan diri dengan menyamar sebagai turis. Hal ini tidak heran karena selain perawakannya seperti orang bule, kulitnya putih. Ditambah lagi ia mempunyai kemampuan berbahasa Inggris dan Perancis yang fasih.


---------------​


Ada kisah cinta yang tak sampai dalam tragedi ini. Pierre yang berpacaran jarak jauh (istilah remaja sekarang: LDR/Long Distance Relationship) dengan seorang gadis asal Deli, Sumatra Utara, bernama Rukmini dan menurut rencana akan melangsungkan pernikahan pada bulan November 1965 ternyata tak pernah sempat mewujudkan rencananya karena maut keburu menjemputnya.


Lettu Pierre A. Tendean (kiri) dan Rukmini, gadis pujaannya. Kisah cinta mereka harus dipisahkan oleh maut


Yanti menceritakan bahwa ia dan Ade kerap menggoda Pierre apabila Pierre mendapat kiriman surat dari Medan. Pierre kerap senyum-senyum sendiri di kamarnya kala membaca surat cinta dari kekasihnya tersebut. Saban datangnya surat dari pulau berbeda tersebut selalu dimanfaatkan Yanti dan Ade untuk "memalak" Om Pierre (sapaan mereka untuk Pierre) supaya diberikan cokelat atau permen. Pierre mau tak mau, tentunya dengan ikhlas (karena ia amat sayang kepada kedua anak Jenderalnya tersebut) harus meluluskan permintaan mereka agar ia tak digoda dan diganggu saat membaca dan menulis balasan surat cinta tersebut.


Lettu Pierre A. Tendean (kiri) bersama Ade Irma Suryani Nasution. Foto ini diambil 7 hari sebelum peristiwa G30S/PKI


Keluarga Bapak A.L. Tendean sempat kebingungan mengapa Pierre belum juga sampai Semarang keesokan harinya. Mereka baru mendapat kabar mengenai tewasnya Pierre pada 4 Oktober 1965.

Sedangkan Rukmini pada saat peringatan tragedi tersebut di Lubang Buaya pada 1 Oktober 1966 dipeluk erat oleh Presiden Soekarno.

Sebuah kisah yang mengharukan. Pierre mengorbankan nyawanya untuk menyelamatkan sang Jenderal beserta keluarganya yang menyebabkan dirinya tak pernah sempat menuaikan janjinya mengajak Ade, yang ikut wafat, dan menikahi pujaan hatinya.

Sempat tersiar kabar akan dibuat film berjudul "Pierre" untuk mengenang kisah hidup pahlawan tampan ini. Namun rencana ini ditolak keluarga Pierre karena semasa hidupnya Pierre merupakan orang yang dikenal pemalu, dan pendiam serta tidak suka menjadi pusat perhatian.



Foto Pierre A. Tendean saat masih berpangkat Letnan Dua (satu tingkat di bawah Letnan Satu)



Foto Lettu Pierre A. Tendean 10 hari sebelum diculik pada Peristiwa G30S/PKI



Jendral Nasution (depan, mengenakan jas dan peci) dikawal oleh Lettu Piere A. Tendean (belakang kanan). Foto ini diambil satu hari sebelum peristiwa G30S/PKI



Salah satu foto kenangan keluarga. Lettu Pierre A. Tendean (paling kiri) bersama kakak, ibu, dan ayahnya



Pierre bersama adiknya, Rooswidiati (kiri) dan kakaknya, Mitzi E. Farre (duduk)



Dibalik konspirasi besar, tersisa sedikit kenangan pilu yang terbang bersama sejarah kelam Bangsa Indonesia pada saat itu..




http://seventhnewsservice.********.co.id/2015/11/kisah-pilu-g30s-pierre-tendean-kasih.html







Kira-kira di zaman sekarang mungkin ketampanan Lettu A. Pierre seperti ini yah?



Andhika Pratama, aktor dan presenter



Andhika Pratama (kiri) sebagai perbandingan dengan Lettu A. Pierre (kanan)




Bagaimana menurut kalian? :D


:Peace:
 
Terakhir diubah:
Wah threadnya bagus bray :beer:

[K] Kisah Pilu Pierre Tendean: Kasih Tak
Sampai dan Janji Yang Tak Sempat Lunas

Semoga kita bisa meneladani sifat dan keberanian beliau dalam setiap menjalankan tugas :jempol:
 
Sedih saya om :sedih:

Tumben banget TS gak bikin trit mesum....malah bikin trit mengharukan seperti ini....:galau:
 
Wah threadnya bagus bray :beer:

[K] Kisah Pilu Pierre Tendean: Kasih Tak
Sampai dan Janji Yang Tak Sempat Lunas

Semoga kita bisa meneladani sifat dan keberanian beliau dalam setiap menjalankan tugas :jempol:

Trmksih, suhu..

Iya nih.. Ane bertanya2, masih gak yah sikap kesatria itu ditunjukkan di zaman sekarang.. Sampai dia rela mengaku jadi Jend. AH Nasution, dan rela menukarnkan nyawanya dengan nyawa beliau,.


Mgkn kalo ane yang ada di posisi doi, " Sumpah, bukan nubi, gan.. Nubi cuma pembokat cabul yang berusaha dapet poto bugil majikan.. Kl mau cari majikan ane, tunggu bentar yah, nubi panggilin di dalem, mungkin lagi mau kabur lewat pintu belakang.." :D




Sangat menarik om cel, salah satu sejarah yang jarang terekspost :jempol:

Trmksihh, Opadukun.. semoga dengan adanya secuil kisah haru tersebut akan membuka lebar2 mata pemuda jaman sekarang untuk menghargai para pahlawannya dan bersikap lebih bijakasana.
Hal itu ditunjukkan gak cuma di RL aja, tapi dimulai dari cara dan etika berforum.. :)


Sedih saya om :sedih:

Tumben banget TS gak bikin trit mesum....malah bikin trit mengharukan seperti ini....:galau:

Pengorbanan yang tulus kadang menyisakan haru..


Wkwkwkwkkk.. sekedar sharing aja, suhuu.. :D Gambar pornonya nanti lagi via BBM. Wkwkwkk..

Semoga pesan2nya tersampaikan yahhh.. :) :ampun:
 
Iya, suhu.. Ane bertanya2, masih gak yah sikap kesatria itu ditunjukkan di zaman sekarang.. Sampai dia rela mengaku jadi Jend. AH Nasution, dan rela menukarnkan nyawanya dengan nyawa beliau,.


Mgkn kalo ane yang ada di posisi doi, " Sumpah, bukan nubi, gan.. Nubi cuma pembokat cabul yang berusaha dapet poto bugil majikan.. Kl mau cari majikan ane, tunggu bentar yah, nubi panggilin di dalem, mungkin lagi mau kabur lewat pintu belakang.." :D

Wakaakkakakaa.....wasyuuuuuuuu.....
Pembantu mbhiadab...:ha:
Bukane dibebaskan malah ditusbol sama sepeleton prajurit cakrabuwana kmu mas...=)) =))
 
Pertanyaan ane dari jaman SD nonton film PKI tahun 90 an sampe skrg..
kok bisa cakra salah kenal, Nasution seorg menteri pasti wajahnya familiar di tentara, eh malah tendean yg sosoknya jelas berbeda malah dibawa..
konon katanya krn jengkel salah tangkap, tendean paling kejam disiksanya..

Tragis tapi heroik..

:galau:
 
Wakaakkakakaa.....wasyuuuuuuuu.....
Pembantu mbhiadab...:ha:
Bukane dibebaskan malah ditusbol sama sepeleton prajurit cakrabuwana kmu mas...=)) =))

Wkwkwkkk... Biadab kamu mas.. Sejarah jadi berubah =))

Mau gimana lagi..? mending eike ditusbol, cint.. :pantat:



Pertanyaan ane dari jaman SD nonton film PKI tahun 90 an sampe skrg..
kok bisa cakra salah kenal, Nasution seorg menteri pasti wajahnya familiar di tentara, eh malah tendean yg sosoknya jelas berbeda malah dibawa..
konon katanya krn jengkel salah tangkap, tendean paling kejam disiksanya..

Tragis tapi heroik..

:galau:

Iya, suhu.. sepengetahuan nubi juga begitu, Lettu Pierre disiksa lebih kejam dibandingkan dengan korban2 lainnya.. :galau: sedih dengernya. Pdhl kan ganteng yah.. :suhu:

:bata: *keceplosan..




Belum tentu, suhu.. Orang bisa mengetahui siapa itu Nasution, tapi belum tentu mengenali wajahnya. Karena pada zaman itu media komunikasi dan informasi belum seperti sekarang. Televisi masih sangat jarang (saat itu masih hitam putih dan yang memiliki televisi hanya segelintir orang. Di desa nenek buyut saya, hingga tahun 90an, hanya satu org yg memiliki televisi, itu-pun Pak Lurah kelurahan yang bersangkutan), dan tidak setiap orang membaca media massa.
Saat itu informasi lebih nyaring terdengar melalui radio2.. Jadi masyarakat mungkin mengenali nama namun tidak dengan wajah ataupun bentuk fisiknya..
 
Terakhir diubah:
keren nih keturunan Perancis Lettu piere Andreas Tendean yang loyal ama jendral Nasution dan tentunya sama indonesia
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Kira-kira di zaman sekarang mungkin ketampanan Lettu A. Pierre seperti ini yah?



Andhika Pratama, aktor dan presenter



Andhika Pratama (kiri) sebagai perbandingan dengan Lettu A. Pierre (kanan)




Bagaimana menurut kalian? :D
 
Wakaakkakakaa.....wasyuuuuuuuu.....
Pembantu mbhiadab...:ha:
Bukane dibebaskan malah ditusbol sama sepeleton prajurit cakrabuwana kmu mas...=)) =))

Wah sya jadi teringat cerita mbahku waktu gestapu suhu,,,,,itu bener ada cerita tusbol ,tapi dipake galah pring kuning(bambu kuning).ndak tau itu yg melakukan pihak PKI ato Ansor.kayak babi guling gitu dari dubur tembus mulut...secara keluarga mbahku asli kediri banyak tau "peristiwa sunduk sate "..... Dan ada banyak cerita pilu laennya
 
Wah sya jadi teringat cerita mbahku waktu gestapu suhu,,,,,itu bener ada cerita tusbol ,tapi dipake galah pring kuning(bambu kuning).ndak tau itu yg melakukan pihak PKI ato Ansor.kayak babi guling gitu dari dubur tembus mulut...secara keluarga mbahku asli kediri banyak tau "peristiwa sunduk sate "..... Dan ada banyak cerita pilu laennya

itu namanya di sula
lazim dilakukan di abad pertengahan oleh tentara romawi
 
Wah sya jadi teringat cerita mbahku waktu gestapu suhu,,,,,itu bener ada cerita tusbol ,tapi dipake galah pring kuning(bambu kuning).ndak tau itu yg melakukan pihak PKI ato Ansor.kayak babi guling gitu dari dubur tembus mulut...secara keluarga mbahku asli kediri banyak tau "peristiwa sunduk sate "..... Dan ada banyak cerita pilu laennya

itu namanya di sula
lazim dilakukan di abad pertengahan oleh tentara romawi

Buset, itu baru denger nubi, hu..! :takut: gak kebayang sampe sebegitunya.. Tapi memang pada masa2 itu, segala bentuk tindak kekerasan sangat mungkin terjadi.

Semoga hal tersebut tidak kembali terulang di Indonesia masa ini.. :ampun:



ane baru tahu om

nice share :jempol:

Siapp.. Trmksi, suhu.. Sama2 sharing aja, itung2 bertukar wawasan.. :)





itu gegara suasana rumah yg remang2 (karena lampu2 ditembaki) dan belio mengaku sebagai Nasution om, maka nya doi ikut diangkut, cb klo belio ngaku nama nya Pierre Tendean pasti gak diapa2in paling "cuma" dibogem dan diikat kaya pasukan pengawal pas Nas yg lain
:galau:

Nah, ini juga nubi baru tahu justru seperti ini kejadiannyaa.. :jempol: :ampun:
 
newbie baru tau info mengenai beliau, pengorbanan yg sdh sangat langka ditemui saat ini
makasih suhu share nya...:beer::beer:
btw memang cakep tuh om pierre:D
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd