Reza347
Semprot Lover
LEGENDA GUNUNG GEULIS
Dikisahkan pada zaman dahulu kala ada sepasang suami istri yang telah lama hidup berumah tangga, namun belum dikaruniai seorang anak pun. Suaminya sangat ingin memiliki anak. Ia sangat rajin memohon kepada Yang Maha Kuasa agar lekas dikaruniai anak.
Tersebutlah pada suatu malam, suaminya mendapatkan petunjuk melalui sebuah mimpi, bahwa ia harus menuju suatu tempat yang berada di sebelah timur kampung mereka. Ia harus mendatangi sebuah gunung dan harus bertapa di gunung tersebut. Pada pagi harinya, ia menceritakan mimpinya itu kepada istrinya. Istrinya mengizinkan suaminya untuk segera melaksanakan petunjuk yang datang melalui mimpi. Kemudian suaminya pergi mengembara mencari gunung yang akan dijadikan sebagai tempat untuk bertapa, memohon kepada Yang Maha Kuasa.
Setelah menemukan gunung yang dimaksud, sesuai dengan petunjuk dalam mimpinya, ia mulai bertapa yang harus dijalaninya selama empat puluh hari empat puluh malam. Pada malam terakhir, ia didatangi oleh seorang putri yang sangat cantik jelita. Putri itu merupakan makhluk penunggu gunung tersebut. Melihat putri yang sangat cantik jelita, ia jatuh hati kepada putri itu dan lupa akan niatnya semula. Akhirnya, ia menikah dengan putri itu, yang sebenarnya putri itu merupakan perwujudan seekor ular.
Setelah berbulan-bulan suaminya pergi, istrinya mencari di mana suaminya berada. Ia menemukan suaminya sedang dililit seekor ular besar. Ia merasa terkejut dan takut akan keselamatan suaminya. Karena merasa sayang pada suaminya, maka istrinya mencari cara untuk menyelamatkan suaminya. Ia mendapatkan cara untuk menangkap ular, yaitu dengan cara menjirat ular tersebut. Tidak lama kemudian, ular dapat dijirat. Karena besarnya ular tersebut, maka ular itu ditarik dengan kuda, di bawa turun dari atas gunung. Setelah tiba di suatu tempat, kuda tersebut diikat pada sebatang pohon. Tempat itu, sekarang dikenal dengan nama Cikuda.
Ketika dilihatnya ular itu akan dibunuh oleh istrinya, dengan sigap suaminya menghalangi perbuatan istrinya, sebab yang dilihatnya bukan seekor ular, melainkan seorang putri yang cantik jelita. Karena kesal, ular itu dibunuh berikut suaminya yang telah melupakan dia sebagai istrinya.
Seminggu kemudian, bangkai ular dan jasad suaminya hilang tanpa bekas. Menurut cerita jasad suaminya beruba wujud menjadi ular, kemudian hidup di gunung tersebut. Gunung itu dikenal dengan nama Gunung Geulis, sebuah gunung yang ada di daerah Jatinangor Kabupaten Sumedang.
Dikisahkan pada zaman dahulu kala ada sepasang suami istri yang telah lama hidup berumah tangga, namun belum dikaruniai seorang anak pun. Suaminya sangat ingin memiliki anak. Ia sangat rajin memohon kepada Yang Maha Kuasa agar lekas dikaruniai anak.
Tersebutlah pada suatu malam, suaminya mendapatkan petunjuk melalui sebuah mimpi, bahwa ia harus menuju suatu tempat yang berada di sebelah timur kampung mereka. Ia harus mendatangi sebuah gunung dan harus bertapa di gunung tersebut. Pada pagi harinya, ia menceritakan mimpinya itu kepada istrinya. Istrinya mengizinkan suaminya untuk segera melaksanakan petunjuk yang datang melalui mimpi. Kemudian suaminya pergi mengembara mencari gunung yang akan dijadikan sebagai tempat untuk bertapa, memohon kepada Yang Maha Kuasa.
Setelah menemukan gunung yang dimaksud, sesuai dengan petunjuk dalam mimpinya, ia mulai bertapa yang harus dijalaninya selama empat puluh hari empat puluh malam. Pada malam terakhir, ia didatangi oleh seorang putri yang sangat cantik jelita. Putri itu merupakan makhluk penunggu gunung tersebut. Melihat putri yang sangat cantik jelita, ia jatuh hati kepada putri itu dan lupa akan niatnya semula. Akhirnya, ia menikah dengan putri itu, yang sebenarnya putri itu merupakan perwujudan seekor ular.
Setelah berbulan-bulan suaminya pergi, istrinya mencari di mana suaminya berada. Ia menemukan suaminya sedang dililit seekor ular besar. Ia merasa terkejut dan takut akan keselamatan suaminya. Karena merasa sayang pada suaminya, maka istrinya mencari cara untuk menyelamatkan suaminya. Ia mendapatkan cara untuk menangkap ular, yaitu dengan cara menjirat ular tersebut. Tidak lama kemudian, ular dapat dijirat. Karena besarnya ular tersebut, maka ular itu ditarik dengan kuda, di bawa turun dari atas gunung. Setelah tiba di suatu tempat, kuda tersebut diikat pada sebatang pohon. Tempat itu, sekarang dikenal dengan nama Cikuda.
Ketika dilihatnya ular itu akan dibunuh oleh istrinya, dengan sigap suaminya menghalangi perbuatan istrinya, sebab yang dilihatnya bukan seekor ular, melainkan seorang putri yang cantik jelita. Karena kesal, ular itu dibunuh berikut suaminya yang telah melupakan dia sebagai istrinya.
Seminggu kemudian, bangkai ular dan jasad suaminya hilang tanpa bekas. Menurut cerita jasad suaminya beruba wujud menjadi ular, kemudian hidup di gunung tersebut. Gunung itu dikenal dengan nama Gunung Geulis, sebuah gunung yang ada di daerah Jatinangor Kabupaten Sumedang.