Disclaimer:
- Artikel dalam thread ini didapat dari berbagai sumber, tanpa bermaksud untuk menimbulkan konflik dan pertentangan argument yang sebelumnya telah diyakini pembaca.
- Untuk metode yang terdapat dalam artikel silahkan dipraktekkan dengan risiko ditanggung oleh masing – masing, penulis tidak bertanggung jawab atas kegagalan atau keberhasilan yang didapatkan.
INTRO
PROSEDUR UMUM
POTENSI BAHAYA
KESIMPULAN
SOLUSI
1. Senam kegel
2. Jelqing
3. Scretching (Peregangan)
BONUS
Sekian yang dapat saya sampaikan..
Selamat mencoba
*diolah dari berbagai sumber
- Artikel dalam thread ini didapat dari berbagai sumber, tanpa bermaksud untuk menimbulkan konflik dan pertentangan argument yang sebelumnya telah diyakini pembaca.
- Untuk metode yang terdapat dalam artikel silahkan dipraktekkan dengan risiko ditanggung oleh masing – masing, penulis tidak bertanggung jawab atas kegagalan atau keberhasilan yang didapatkan.
INTRO
Memiliki penis yang besar mungkin menjadi kebanggaan tersendiri bagi seorang pria dan menjadikan ukuran tersebut menjadi tolak ukur kejantanan. Semakin besar ukurannya, semakin jantan dan percaya diri di ranjang. Oleh sebab itu, tidak sedikit pria yang ingin mengubah ukuran penisnya. Dilansir dari Mens’s Health, sebuah survey yang dilakukan pada 2006 terhadap lebih dari 52.00 pria dan wanita heteroseksual yang diterbitkan dalam Psychology of Men & Masculinity, 55% Pria puas dengan ukuran penis mereka dan 45% ingin ukuran yang lebih besar. Survei YouGov pada 2015 juga menemukan bahwa operasi pembesaran penis (penoplasty) adalah salah satu prosedur kosmetik yang paling diinginkan di antara pria Amerika. Padahal itu di Amrik sodara.. yang notabene ukuran “otongnya” sudah di atas rata – rata. Lalu, bagaimana dengan di Indonesia?? Jelass.. hal ini dikuatkan oleh artikel yang dibuat oleh Kang Otong Pararotong, mengenai betapa fenomenalnya Terapi Pembesaran ala Mak Erot. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh kang Otong, 55% pria dewasa tersenyum malu – malu jika disebutkan nama keramat tersebut dan 45% tersenyum lebar yang intinya, rata - rata pria indonesia pun mengidamkan hal yang sama jika disinggung masalah ukuran. Berdasarkan hasil survey YouGov dan KangOtong, dapat ditarik kesimpulan bahwa baik di dalam maupun luar negeri, ketertarikan dalam topik pembesaran penis sangat besar antusiasmenya. Ukuran Penis atau “otong” cukup berpengaruh bagi sebagian pria, walau ada juga wanita yang berujar “size doesn’t matter” itu merupakan hal lain dan mungkin ada banyak faktor yang menyebabkan sikap permissive tersebut.
PROSEDUR UMUM
Kesimpulan dari keterangan di atas, para pria baik di Amerika ataupun di Indonesia memiliki keinginan sama, yang membedakan adalah prosedur atau metodenya. Di Amerika sana menggunakan cara medis, sedangkan di Indonesia masih gandrung dengan cara mak erot yang tradisional. Namun tahukan anda dari kedua metode tersebut ternyata masih menyimpan potensi yang cukup berbahaya dan memerlukan uang yang tidak sedikit. Selain dari dua metode tersebut, ternyata ada alternative cara instan lainya yaitu dengan menggunakan Vacum dan Obat Pembesar baik itu pil maupun gel. Meskipun produsen tersebut mengklaim produknya akan meningkatkan ukuran, namun tidak ada bukti klinis yang menunjukkan produk tersebut meningkatkan kinerja seksual atau memperbesar dan memperpanjang ukuran.
POTENSI BAHAYA
Menurut FDA (Food and Drug Administration), banyak merk memasarkan produk peningkatan kemampuan seksualitas sebagai suplemen yang mengandung bahan aktif yang justru berbahaya jika penggunaannya tanpa pengawasan dokter. Hal ini dikarenakan bahan yang terkandung seperti tadalafil, sildenafil (bahan aktif dalam Viagra dan Cialis) biasanya digunakan dokter untuk mengobati disfungsi ereksi dan pembesaran prostat. Simpelnya obat – obat tersebut dikhususkan penggunaannya untuk orang yang sakit bukan orang yang sehat. Zat tersebut dapat bereaksi jika ada interaksi dengan obat lainnya yang mengandung nitrat seperti nitrogliserin, yaitu obat tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Interaksi kedua obat ini dapat menyebabkan tekanan darah rendah yang bisa mengancam nyawa. Adapun penggunaan vacuum yang salah dapat menyebabkan nyeri atau memar, kulit mati rasa, kesemutan hingga bahaya lebih ekstrim seperti pecahnya pembuluh darah dan struktur saraf pada penis yang rusak.
KESIMPULAN
Pada dasarnya, ukuran penis atau otong bukanlah penentu tingkat kejantanan, kesuburan ataupun performa seksual seorang pria, jadi tak perlu khawatir jika ukuran penis tidak terlalu jauh dari ukuran normal (Ukuran normal rata – rata di dunia adalah 13-14 cm saat ereksi dan di Indonesia rata – rata 10-12,8 cm saat ereksi). Jadi, prosedur atau produk pembesar penis tidak akan memberikan hasil yang diharapkan, justru yang ada malah membuka potensi efek samping yang dapat merugikan.
SOLUSI
Keputusan membesarkan penis butuh dipikirkan secara matang. Karena pada kenyataannya, keuntungan yang didapatkan kecil dibandingkan dengan risiko yang harus dihadapi. Namun bagi anda yang ingin mencoba membesarkan penis dengan aman, cara yang paling baik adalah dengan melakukan Olahraga
Berikut beberapa jenis olahraga yang bisa dilakukan:1. Senam kegel
2. Jelqing
3. Scretching (Peregangan)
BONUS
Metode olahraga yang saya sebutkan di atas, diyakini menjadi solusi pembesaran penis yang paling aman. Namun, tingkat keberhasilan yang didapatkan akan sangat bergantung pada usaha yang anda lakukan. Bagi anda yang ingin mencoba, berikut saya share untuk metode Jelqing & Scretching dengan masih berpedoman pada disclaimer yang saya sebutkan di atas.
Sekian yang dapat saya sampaikan..
Selamat mencoba
*diolah dari berbagai sumber
Terakhir diubah: