Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Tempat wisata seks indonesia (Gang dolly, Sarkem & Saritem)

Ada banyak tempat diindonesia yang jadi tampat wisata seks:mot: di indonesia..
& ni ane terangin kayak apa aja & di mana aja tempet tempatnye..:preman:


1***ng dolly
Gang dolly adalah salah satu Lokasi dan tempat wisata seks di Surabaya. Nah, buat yang demen wisata seks ada baiknya anda membaca artikel ini terlebih dahulu. Tau gak sich kalau Indonesia salah satu tempat prostitusi terbesar di Asia Tenggara?...
Berbicara tentang surabaya, Tak lepas dari image dolly. Konon, dolly lebih terkenal ketimbang surabaya. Waktu di BALI , ada orang AUSIE dan BRAZIL yang lebih tahu DOLLY ketimbang SURABAYA!! Hebat banget nama ini.


Menurut sejarah, Dolly berdiri sejak jaman penjajahan BELANDA. Saya sendiri kurang mengetahui sejak kapan dolly berdiri. Dolly didirikan oleh TANTE DOLLY yang ASELIE keturunan NONIK BELANDA, turunan Tante dolly masih ada hingga kini , tapi ga ada yang ngurusin DOLLY lagi. Sebagai pencetus dan pendiri dolly, tante dolly terbilang sukses. Buktinya , dolly adalah salah satu prostitusi terbesar di asia tenggara mengalahkan Phat Pong di Bangkok, Thailand dan Geylang di Singapura, gila kan?.

Kawasan Dolly berada di tengah kota, berbaur dengan pemukiman penduduk yang padat, di kawasan Putat, Surabaya. Di sana, tak hanya terdengar derungan suara mesin kendaraan yang lewat, tetapi juga ada desahan napas para kupu-kupu malam yang terdengar sayup-sayup di balik kamar sempit.


2. Sarkem



Pasar Kembang atau orang sering menyebutnya Sarkem, terletak di Kampung Sosrowijayan. Orang Jogja pasti mengenal kawasan ini. Sebuah kawasan malam yang sangat melegenda, mungkin hingga mancanegara. Letaknya pun sangat strategis yakni di jantung kota Jogjakarta tepatnya di ujung utara Jalan kondang Malioboro bersebelahan dengan Stasiun Tugu. Bila Surabaya punya Gang Dolly, Semarang punya Kawasan Sunan Kuning, Bandung punya Saritem, maka Jogjakarta punya Sarkem yang setara dengan kawasan-kawasan malam itu.

Bagi lelaki-lelaki hidung belang pemuja malam tentulah Sarkem menjanjikan kenikmatan tersendiri. Disana mereka dapat menjaring kupu-kupu malam mulai dari kelas ciblek (cilik-cilik betah melek) hingga kelas wanita paruh baya, dari kelas gopek hingga yang ratusan ribu. Disana mereka juga dapat bermain di bilik-bilik sempit ataupun menyewa losmen atau hotel kelas melati yang bertebaran di sekitarnya. Bagi wisatawan mancanegara, kawasan ini mungkin merupakan tempat favorit selama berwisata ke Jogja. Citarasa eksotis wanita Asia dapat mereka kecap disini. Jadilah lokasi ini juga punya andil yang cukup banyak bagi dunia pariwisata. Maka tak mengherankan, semenjak dulu hingga sekarang Sarkem selalu bertahan sebagai kawasan malam yang melegenda, tak banyak yang mengusiknya bahkan pemerintah daerah sekalipun.

Nama Sarkem kembali menjadi wacana menarik belakangan ini ketika banyak orang mengusulkan agar dijadikan kawasan wisata andalan bagi Prpvinsi DIY. Termasuk kemungkinan sebagai wisata seks. Salah satu tokoh pariwisata dan perhotelan Jogjakarta dalam sebuah koran terbitan lokal mengemukakan bahwa banyak sekali tamu hotel yang minta diantar ke Sarkem setiap berkunjung ke Jogja sehingga kawasan ini cocok sekali digunakan sebagai sentra wista seks. Ia kemudian mencontohkan bahwa Malaysia dan Singapura pun telah memilikinya. Karena itu, selain akan menambah pendapatan daerah juga bisa memantau penyebaran ***/AIDS sehingga terkendali sebab para PSK-nya terpusat di satu tempat saja.

Tentu saja wacana ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat Jogjakarta. Bahkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X sampai turut angkat bicara. Secara tegas orang nomor satu di keraton Jogjakarta itu menolak wacana tersebut. Sultan menginginkan Jogjakarta maju dan terkenal karena budaya dan keramahannya, bukan karena sisi gelapnya. Janganlah menghalalkan segala cara untuk mencapai sesuatu yang kemungkinan besar akan menimbulkan gesekan-gesekan di masyarakat.

Sebenarnya sudah menjadi rahasia umum bahwa dunia pariwisata ujung-ujungnya akan berkaitan dengan dunia malam atau sejenisnya. Setiap lokasi wisata yang terkenal dan maju umumnya juga memiliki wisata seks yang maju pula. Misalnya saja negara tetangga kita Thailand yang sangat maju dalam pariwisata. Disana wisata seks diolah dan digarap sedemikian rupa sehingga menarik minat turis asing untuk berdatangan. Seks menjadi hal yang umum di negara itu. Tetapi ekses negatifnya adalah penyebaran dan penularan ***/AIDS juga berkembang pesat juga disana.

Sebagai orang yang pernah sedikit mengenyam ilmu dan berkecimpung di dunia pariwisata, saya tahu betul dilema-dilema dalam memajukan pariwisata di negara kita. Salah satunya adalah seperti hal diatas. Yang mungkin tidak pernah dipikirkan banyak orang adalah mengapa kita tidak mencari terobosan atau inovasi baru yang lebih fresh dan khas daripada melulu mengutak-atik seks sebagai sebuah komoditi wisata. Misalnya saja menggagas wisata buku atau wisata cyber yang banyak menggeliat di kota ini. Bukankah lebih baik kita menciptakan trend daripada mengekor trend? Siapa tahu hasilnya malah lebih menjanjikan…

Lepas dari itu semua, biarlah orang-orang pintar dan berkompeten yang berwacana di publik dan memikirkannya. Sebagai orang biasa, kita hanya bisa melihat dan mungkin sedikit mengkritisinya seperti ini saja. Biarlah Sarkem tetap dengan dunianya, melepaskan syair-syair malam diantara masyarakat Jogja yang sedang berubah. Yang penting sekarang ini seperti alunan lagu Kla Project...NIKMATI BERSAMA SUASANA JOGJA dengan segala warna-warninya.

Kompleks lokalisasi Dolly menjadi sumber rezeki bagi banyak pihak. Bukan hanya PSK, tetapi juga pemilik warung, penjaja rokok, tukang parkir, tukang becak dan lain-lain. Di sana juga terdengar sayup-sayup seorang anak sedang melantunkan ayat-ayat suci, dan kalimat-kalimat bijak di tengah-tengah majelis pendidikan. Kompleks banget kegiatan disini.

Pernah terlintas Dolly dimasukkan icon wisata bagi kota surabaya!!. Hahaha. pingin ketawa jadinya, terjadi kontroversi untuk memasukkan Gang Dolly sebagai salah satu daerah tujuan wisata Surabaya bagi wisatawan mancanegara.

Pihak Pemkot surabaya jelas mikir 20003 kali kalau membuang atau menutup dolly layaknya KRAMAT GANTUNG di JAKARTA, SARITEM di BANDUNG. Kenapa? penghasilan perbulan dari dolly mencapai 34 milyar rupiah!! Bukan HOAX, tapi itulah fakta yang aku dapatkan dari teman yang kerja di pemkot, hebat kan.



3. Saritem

Saritem adalah sebuah lokalisasi yang terletak di kota Bandung, Jawa Barat. Lokalisasi ini terletak di dekat stasiun kereta. Tepatnya di antara jalan Astana Anyar dan Gardu Jati. Dari dulu berkali-kali diumumkan akan ditutup tapi tak pernah terjadi. Di depan jalan ini didirikan pesantren Dar Al Taubah, yang ironisnya menjadi pintu gerbang kompleks lokalisasi ini.

Saritem berdiri jauh sebelum kemerdekaan RI, dan konon didirikan sehubungan dengan pembuatan jalan kereta api di akhir abad 19.

Dengan adanya Perda Kota Bandung No. 11/1995, efektif mulai November 2006 semua kompleks lokalisasi akan mulai dihapuskan. Semua kegiatan lokalisasi Saritem akan diakhiri pada 17 April 2007 pukul 24.00, dan Saritem akan ditutup pada 18 April 2007 pukul 09.00 WIB. (tapi masih aja ada tempat tempat yang buka buat prostitusi.. kalok kata orang orang sana "SEX NEVER DIE'')


nah skarang tinggal agan agan mau pilih yang mana..
smua tersedia dalam semua variant dan berbagai harga...:cum:

Sex Yang Nikmat dan Sehat KLIK

Blog HK-Toys KLIK
Official Web Fleshlight on Hk-toys KLIK



ANE BERHARAP ENTE PADA APPRECIATE DENGAN NGASIH IJO IJO KE ANE..
MAMPIR KE SIGGY ANE GAN..

gambardownload.gif

 
saritem msh aktip, tp sembunyi2 yes ituh :D
sarkem numero uno dah, malam2 k angkringan, beres makan mampir ke sarkem dulu :D ajiiibb;)
 
Gile gile lu pade wkwkwj
 
lucu ya... PERDA udah muncul.... tetep aja Saritem kunjungan utama wisatawan....
perekonomian di daerah sana melaju.... pedagang ikut mendapat pengaruhnya... (biasa klo dr sana, makan di jl gatsu)
 
saritem dah pernah coba.. gang dolly di surabaya katanya rame.. tapi belum pernah coba
 
Dolly....kerajaan besar...pegel kaki di sapa: "monggo mampir mas, ada barang baru"::oleh para pria berpakaian batik. ' ndak apa-apa mas, monggo liat2 saja dulu'. Luasnya brayyyyy....edannnn....
 
lama tinggal di bandung tp blum pernah ke saritem juga... malah tempat di kota laen yg udah pernah wkwkwk
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd