armADA11
Pendekar Semprot
- Daftar
- 9 Jun 2011
- Post
- 1.960
- Like diterima
- 16
Menurut penelitian tentang budaya valentine baru-baru ini, para ahli memperoleh hasil yang sangat mencengangkan tentang asal-usul dari budaya valentine itu. Banyak pihak yang menyatakan bahwa valentine berasal dari kebudayaan barat. Namun ternyata salah. Karena hasil dari penelitian terbaru menyatakan bahwa valentine merupakan budaya asli dari bangssa indonesia, khususnya budaya jawa. Nah lhoo?? Pada penasaran kan ceritanya gimana kok sampai gitu?? Iya, begini nih ceritanya...
Pada zaman dahulu kala, di sebuah daerah di jawa (Daerahnya tentu saja disamarkan tepatnya). Hiduplah sebuah keluarga yang terdiri dari Bapak, ibu, anak dan seorang paman. Mereka hidup dengan sangat bahagia dan saling berbagi satu sama lain. Lalu apa hubungannya dengan hari valentine?? Tunggu dulu doonngg! Ceritanya kan belum selesai...
Lanjut....
Nah, pada suatu hari, si paman ini ingin melakukan perjalanan ke kota. Maka pada hari yang telah ditentukan (waktu itu bertepatan dengan bulan februari tanggal 14), sang paman lalu menjalankan niatnya untuk pergi ke tempat yang dia rencanakan. Belum sempat berjalan jauh, sang keponakan tahu jika pamannya pergi dan berencana untuk ikut sang paman. Dengan tergopoh-gopoh, sang keponakan segera mempersiapkan segala kebutuhannya dan berlari mengejar sang paman. Sepanjang perjalanan, dia memanggil-manggil sang paman. Dia berteriak-teriak Paklek enteni, paklek enteni... (paman tunggu, paman tunggu)... begitu terus sepanjang jalan sehingga orang-orang di sepanjang jalan juga mengucapkan itu. Nah, dari kalimat paklek enteni, paklek enteni itulah lambat laun berubah menjadi palekenten dan seiring dengan perjalanan zaman orang-orang mengucapkannya dengan palenten. Nah, ketika orang-orang eropa datang menjajah bangsa indonesia, mereka kesulitan untuk mengucapkan palenten, sehingga di keren kan menjadi valentine dan diperingati setiap tanggal 14 Bulan Februari diseluruh dunia... begitu ceritanya... bagaimana?? Masuk akal kan?? Ini hasil penelitianku sendiri lhooo.... *koplak banget ya! *timpuk bata!
Pada zaman dahulu kala, di sebuah daerah di jawa (Daerahnya tentu saja disamarkan tepatnya). Hiduplah sebuah keluarga yang terdiri dari Bapak, ibu, anak dan seorang paman. Mereka hidup dengan sangat bahagia dan saling berbagi satu sama lain. Lalu apa hubungannya dengan hari valentine?? Tunggu dulu doonngg! Ceritanya kan belum selesai...
Lanjut....
Nah, pada suatu hari, si paman ini ingin melakukan perjalanan ke kota. Maka pada hari yang telah ditentukan (waktu itu bertepatan dengan bulan februari tanggal 14), sang paman lalu menjalankan niatnya untuk pergi ke tempat yang dia rencanakan. Belum sempat berjalan jauh, sang keponakan tahu jika pamannya pergi dan berencana untuk ikut sang paman. Dengan tergopoh-gopoh, sang keponakan segera mempersiapkan segala kebutuhannya dan berlari mengejar sang paman. Sepanjang perjalanan, dia memanggil-manggil sang paman. Dia berteriak-teriak Paklek enteni, paklek enteni... (paman tunggu, paman tunggu)... begitu terus sepanjang jalan sehingga orang-orang di sepanjang jalan juga mengucapkan itu. Nah, dari kalimat paklek enteni, paklek enteni itulah lambat laun berubah menjadi palekenten dan seiring dengan perjalanan zaman orang-orang mengucapkannya dengan palenten. Nah, ketika orang-orang eropa datang menjajah bangsa indonesia, mereka kesulitan untuk mengucapkan palenten, sehingga di keren kan menjadi valentine dan diperingati setiap tanggal 14 Bulan Februari diseluruh dunia... begitu ceritanya... bagaimana?? Masuk akal kan?? Ini hasil penelitianku sendiri lhooo.... *koplak banget ya! *timpuk bata!