1/
MAKMUR?
Kayukayu dan daun
Bambuku penuh gerigi
Mendaun runcing
Menusuk dengan rapi,
dan hati-hati
Kayukayu dan daun
Benderaku terlipat rapi
Berdiam dalam lemari besi
Enggan dipolitisi.pejabat tinggi
Sekarung kayu dan daun
Campuran semen dan pasir digedung tinggi
Cerita kemakmuran yang dimakan rayap korupsi
Inikah orasi?
Jenuh dan jengah
Dimulut lubang jalanan
Banyak janji, busuk
Kayukayu dan daun
Tuhan, ampuni kami
Terlalu bangsat memaknai merdeka
Selimut sejarah
Seperti perawan desa
Segar dan selalu dikejar
Prostitusi
2/
LAPAR I
Semungil wajah,
dibawah lampu merah
Tangan-tangan kasar,
mengulur lapar
Dan tak kau sisakan rupiah
Kini,
Lampu hijau menyala sudah
“Ah, persetan kau ajarkan aku warna pelangi!”
3/
LAPAR II
Kali ini ia temukan kawan
Sepisau itu ditinggalkan pemiliknya
Seorang menyimpannya disaku celana
Masih cukup tajam untuk mengiris lapar
Lorong sempit
Berpindah kaki langkah demi langkah,
gelap malam
Berpindah lapar semakin lapar,
Bayang binatang
Berpindah pisau ke genggaman tangan,
memburu kenyang
Berpindah kucing ke perut orang.
(AT) Bandung
MAKMUR?
Kayukayu dan daun
Bambuku penuh gerigi
Mendaun runcing
Menusuk dengan rapi,
dan hati-hati
Kayukayu dan daun
Benderaku terlipat rapi
Berdiam dalam lemari besi
Enggan dipolitisi.pejabat tinggi
Sekarung kayu dan daun
Campuran semen dan pasir digedung tinggi
Cerita kemakmuran yang dimakan rayap korupsi
Inikah orasi?
Jenuh dan jengah
Dimulut lubang jalanan
Banyak janji, busuk
Kayukayu dan daun
Tuhan, ampuni kami
Terlalu bangsat memaknai merdeka
Selimut sejarah
Seperti perawan desa
Segar dan selalu dikejar
Prostitusi
2/
LAPAR I
Semungil wajah,
dibawah lampu merah
Tangan-tangan kasar,
mengulur lapar
Dan tak kau sisakan rupiah
Kini,
Lampu hijau menyala sudah
“Ah, persetan kau ajarkan aku warna pelangi!”
3/
LAPAR II
Kali ini ia temukan kawan
Sepisau itu ditinggalkan pemiliknya
Seorang menyimpannya disaku celana
Masih cukup tajam untuk mengiris lapar
Lorong sempit
Berpindah kaki langkah demi langkah,
gelap malam
Berpindah lapar semakin lapar,
Bayang binatang
Berpindah pisau ke genggaman tangan,
memburu kenyang
Berpindah kucing ke perut orang.
(AT) Bandung