Kelak, aku akan mengunjungimu seperti rindunya seseorang pada museum.
Menyapu tiap ruang, mencari-cari kenangan.
Membaca sejarah, atau beberapa manuskrip dari cerita yang sudah.
Tak apa.
Aku akan menatapmu lebih lama.
Mengingat kembali warna kesukaanmu,
..... atau, sebuah pantai dengan langitnya yang biru.
Kita pernah di sana, di bangku kayu yang katamu begitu kesepian.
Seperti cinta kita yang entah kenapa telah habis oleh perjalanan.
“Hatiku adalah lautan Num. Jika kesedihan membuatmu menangis, mengalirlah padaku-- seperti sungai-sungai menemukan muara.
Seperti sabana--daun dan ranting yang rindu hujan pada kemarau panjang.”
Menyapu tiap ruang, mencari-cari kenangan.
Membaca sejarah, atau beberapa manuskrip dari cerita yang sudah.
Tak apa.
Aku akan menatapmu lebih lama.
Mengingat kembali warna kesukaanmu,
..... atau, sebuah pantai dengan langitnya yang biru.
Kita pernah di sana, di bangku kayu yang katamu begitu kesepian.
Seperti cinta kita yang entah kenapa telah habis oleh perjalanan.
“Hatiku adalah lautan Num. Jika kesedihan membuatmu menangis, mengalirlah padaku-- seperti sungai-sungai menemukan muara.
Seperti sabana--daun dan ranting yang rindu hujan pada kemarau panjang.”