[size=+2]Tok Tok Tok[/size]
Tok tok tok..
Diawali dgn kokokan ayam yg belum seharusnya..
Riuh dan nyaring beriring dengan sinar bulan,
yang seakan tak ingin tergantikan oleh terik kuning surya di ufuk timur.
Suaranya lembut menikam, membawa sebuah hajatan pertanda takdir yg tak berkehendak.
Tok tok tok..
Mimpi burukku malam tadi terasa nyata,
saat aku beranjak berlari menuju kegelisahan dan mendapatkan keheningan raga tanpa jiwa
diantara hiruk-pikuk air mata
yang beradu gema syair nan sendu.
Tok tok tok..
Memaku aku sebilah kayu brtulis nama tak bertuan
ke atas gundukan tanah yg masih basah beralas dataran luas, beratap langit biru kelabu.
Berharap ia melempar senyumnya kpd lamunku
yang mengemis akan kerinduan yang mengimaji.
Tok tok tok..
Kubuka pintu di fajar lainnya..
Kunantinya paras itu mengisi sepiku kembali dengan simpul di ujung bibirnya.
Kunantinya membelai rindu yang lama bernaung di bagian kecil dr hatiku.
Kunantinya menarik lenganku bermain di padang bunga dengan mimpi dan dosaku.
Kunantinya ia...
Kunantinya di pagi berikutnya....
Tok tok tok..
Selamat pagi, biru...
*Inspirasi dari puisi karya Himalaia berjudul "Selamat Pagi, Biru!" dan didedikasikan kepada senyum yang lebih dlu menghiasi udara segar padang bunga pagi itu..
Terakhir diubah: