Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

SHARE Yang Tak Mampu Bersuara

kadele

Adik Semprot
Daftar
26 Jan 2017
Post
133
Like diterima
61
Tak tahu apa namanya
Mungkin trauma
Mungkin pula karena titah sang takdir
Atau mungkin hal lain yang entah apa sebutannya

Itulah alasanku kenapa cinta terdefinisikan sebagai sesuatu yang asing
Dunia tak mengizinkanku mengarunginya lebih jauh
Lebih lama
Apalagi keseringan

Biarlah!
Mungkin inilah jalan satu-satunya yang semesta izinkan untuk kutempuh
Ya, yang diizinkan untuk kutempuh sampai penghujung nasibku
Nasibku sebagai seorang petarung
Petarung melawan digdayanya dunia tanpa warna-warni pelangi cinta
 
Aku datang bersama angin..
perlahan..tak pernah atas undangan
membelaimu tanpa pernah kau tahu
lembut..bahkan tak kau rasa

aku datang bersama tawa..
seketika..tanpa bisa kau cegah
mengusir hari-hari sepimu
menemanimu melewati senja

aku bukan milik siapa-siapa
aku merdeka, aku bebas, aku dan inginku
kemanapun aku pergi
dimanapun aku berdiam

beri aku ruang diharimu
aku akan mampir
mungkin saja tinggal selamanya disana
menjadi cahaya hidupmu

Akulah..sang dewi asmara


:rose:
 
Asmara...
Tak pernah semegah singgasana
Tak pula sekemilau mentari
Asmara hanyalah seutas tali yang melilit dua hati

Baiklah...
Atas nama jiwa yang lara
Serta hati yang tercabik-cabik
Aku akan menunggumu di balik senja

Kita berlayar di bahtera senyum indahmu
Melintasi cakrawala
Membuntuti bulir bulir senja

Hingga penghujung nafasku, wahai malaikat kecilku

:rose:
 
Hatimu merah merekah seumpama mawar
Cintamu putih seputih Antartika
Tapi kisahmu kelam serupa malam

Kisahmu adalah bentangan permadani berwarna gelap
Itulah sebabnya separuh hidupmu tersita air mata

Kau adalah peri yang terbuang
Potongan sayap malaikat yang tak mampu terbang tinggi

Kemarilah wahai periku
Kemarilah
Dekatlah padaku
Biar kudekap dalam dingin
Kutuntun kau menuju cahayamu yang hilang
Hilang bersama impian masa kecilmu

:rose:
 
Terakhir diubah:
Kisahmu tak seputih kulitmu
Semangatmu tak lagi semerah hatimu
Ragamu pun tak lagi sesuci cintamu

Aku bukan malaikat
Aku, hanyalah manusia berkalam iblis
Atau, iblis berwajah manusia
Aku tak tahu

Kabut senja yang membungkus anganmu
Menampik setiap kesan bahagia yang kau tawarkan
Horizon terbahak menolak mimpimu
Cakrawala berdeham sambil berpaling wajah

Kau bukan peri
Entah kisahmu yang terlalu hitam
Atau takdirmu yang terlalu buruk
Aku tak tahu

Kemarilah
Kita saling menuntun langkah
Menyongsong senja dengan senyuman
Agar malammu tak lagi sekelam kisahmu

:rose:
 
Bidadari Senja Kala

Di ufuk senja yang merayu-rayu
Terselip bintang yang mengintip malu
Bersama lara yang menyayat ingatan
Ia merajut mimpi dalam lena

Tawa yang menyungging tanpa suara
Buram dihempas bayu
Tangis yang merekah melukis masa
Meredupkan sinar berbalut luka

Kaulah bidadari senja kala
Perias mimpi yang dikhianati mimpi
Penawar racun yang tersengat racun
Pemimpi janji yang terhasut janji

Kaulah sang bidadari senja kala
Pengais asa dalam puing kepedihan
Penebar senyum di bilik tangis
Pengukir aksara sajak tentang kelamnya hari pagi

Cukupkan semua resahmu
Hentikan mata pensilmu melukis duka
Tiada indahnya kepedihan melainkan dirajut jadi puisi
Hentikan desah tangismu
Tiada indahnya tangis melainkan dalam sujud penghambaan diri

Datanglah kemari hai bidadari senja kala
Akan kurangkaikan engkau sebait puisi
Tentang cinta
Tentang mimpi
Tentang manisnya beradu rindu

Agar engkau sadar betapa sakitnya menelan janji
 
Terakhir diubah:
Duka

Pada senyum yang kau sunggingkan
Pada tatapan polos mata bulatmu
Bahkan pada tingkah manja tubuh mungilmu
Aku tahu
Di sana pernah bersemayam duka menahun

Pada gurat ujung pelipismu
Pada halus lembut pipimu
Bahkan pada jejer hidung dan dagumu
Aku tahu
Di sana pernah terukir tangis melintas musim

Ada goresan belati masa lalu di pipi pucat pasimu
Sudahlah...
Berhentilah...
Tak payah kau membungkusnya dengan bedak tebal itu
Tetesan bening dari pelupuk lebammu bercerita tentang kisah silammu

Jika kau cukup lihai menutup lukamu yang menganga
Maka air mata tak begitu bodoh melintasi pinggiran luka yang begitu dalam
 
Syukur

Jika ada duka di ujung jalan
Harusnya ada suka di ujung kisah
Ah, bodoh
Bodoh sekali
Bukankah ujung jalan adalah ujung kisah?

Jika selalu ada cinta dalam tiap bait kehidupan
Harusnya ada bahagia yang membayangi tiap lariknya
Ah, bodoh
Keliru sekali
Bukankah cinta tak mesti bertudung bahagia?

Karena hidup ini, kisah ini, perjalanan ini, tak lain adalah skenario yang terbangun atas kelalaian dan keingkaran

Kisah ini adalah alur yang terkontaminasi kedengkian dan kemunafikan

Tapi sudahlah...
Tak perlu kau risau
Sebab kitab suci telah menjanjikan banyaknya nikmat yang tak patut kau dustakan

Tersenyumlah
Bersyukurlah
Karena senyum dan syukurmu adalah nikmat yang dirindukan surga
 
Langkahku kian tertatih
menyusur tepian rindu tak berbatas
lelah...peluh mengalir menginjak bumi

tiada akhir waktu merayap
memecut jiwa dikala lena
melangkah...demi setitik asa

Senja meredup, menyambut malam
jalan panjang tak berujung menghadang
Lelah ragaku tapi tidak inginku


:rose:
 
Berkirim kabar lewat kelamnya malam
Untuk rindu yang dikangkangi senja
Hanya kebisuan yang kuterima

Aku kembali bertitip pesan lewat sepoi angin subuh
Untuk sang sepi bertudung duka
Percuma...
Angin tak pernah lagi kembali

Lalu aku berkirim salam lewat awan yang terbang ke utara
Untuk sang waktu yang dulu tersita duka
Sayang, sang awan terhempas, terbuang, lalu hancur di gusur meriam timur

Di tengah pusara nasib yang tak tentu arah
Di puncak kegelisahan maha dahsyat ini
Aku coba mendekap doa
Merangkul asa yang kian keropos
Memeluk mimpi yang kian tipis

Kepada matahari
Langit
Dan bumi
Akan kukisahkan mereka di penghujung november nanti
 
Terakhir diubah:
Langkahku kian tertatih
menyusur tepian rindu tak berbatas
lelah...peluh mengalir menginjak bumi

tiada akhir waktu merayap
memecut jiwa dikala lena
melangkah...demi setitik asa

Senja meredup, menyambut malam
jalan panjang tak berujung menghadang
Lelah ragaku tapi tidak inginku


:rose:

Tak seharusnya kau bermandi peluh
Tak semestinya kau berselimut lelah
Rona pipimu adalah pelangi di dinding senja

Jika langkahmu tak kunjung bersua tepi
Cukupkan letih sebagai pemohon jeda
Jika waktu tak pernah berhenti
Cukupkan usia sebagai pengingat
"Kau harus berhenti sejenak"

Usah kejar asa yang hilang
Usah sesali waktu yang lalu
Usah paksakan raga yang kalut

Di sini harapanmu yang sesungguhnya
Di bawah semburat mentari pagi
Disaat kau dan aku terniat menjadi kita

:Peace:
 
Terakhir diubah:
Rasaku terkurung jeruji rindu
memaksaku berdiam ditengah badai
memporak porandakan susunan aksara cinta
memadamkan temaran bintang jiwa

semesta menentangku
merengkuhmu dari ragaku
meremukkan prasasti harapan
menyita surya nuraniku

jika darah adalah tebusanmu
akan kupenuhi dengan ragaku
jika murka adalah rintanganku
akan kuhunus belati untuk menerjang

kau bintang kejora
arah aku kembali pulang
kau mentari pagi
hangatku kala malam berlalu


:rose:
 
Rasaku terkurung jeruji rindu
memaksaku berdiam ditengah badai
memporak porandakan susunan aksara cinta
memadamkan temaran bintang jiwa

semesta menentangku
merengkuhmu dari ragaku
meremukkan prasasti harapan
menyita surya nuraniku

jika darah adalah tebusanmu
akan kupenuhi dengan ragaku
jika murka adalah rintanganku
akan kuhunus belati untuk menerjang

kau bintang kejora
arah aku kembali pulang
kau mentari pagi
hangatku kala malam berlalu


:rose:

Semangatmu laksana buih
Kian terhempas kian menggumpal
Jiwamu seumpama prasasti
Tak kikis digerus jaman

Diterpa badai durja paruh waktu
Dihempas gelombang nestapa sepanjang hidup
Kau tak surut

Nuranimu seputih salju antartika
Hatimu selembut bayu bulan november
Tak pantang meski merangkak

Dilibas ribuan amarah
Dicerca jutaan prasangka
Tak setapakpun kau mundur

Tapi...
Berhentilah sejenak wahai peri kecilku

Kau hebat karna semangatmu
Kau tegar karna jiwamu
Kaupun tabah karna nuranimu
Kau sabar karna hatimu

Tapi
Berhentilah

Takdirmu adalah hawa
Tak elok bila terus menerjang

Jika benar aku kejora
Sudilah indahku menjadi lenteramu
Jika benar aku mentari pagimu
Sudilah hangatku mengusir embun yang membalut indah wajahmu

:rose:
 
Terakhir diubah:
Cukupkan semua gundah
Tak elok menggiring diri ke lembah duka
Aku tahu kau terluka
Aku tahu kau terhiris
Sembilu tajam merongrong anganmu

Sumpah serapah mengangkangi jiwa
Seribu gundah memborong asamu
Aku tahu kau menangis
Aku tahu kau ternoda

Perisai sucimu tertusuk janji terabai
Janji iblis berqalam dewa

Pandanglah ke temaram senja
Kiblat para pecandu syair
Di sana kau akan lihat bangkai berkafan emas
Air mata sekilau permata
Nafas duka seharum kasturi
Luka hati seindah cakrawala

Lantunkan sajak dukamu
Lantangkan syair perihmu
Agar menyeruak ke jendela nirwana
Karena di sana terpatri bilik keabadianmu

vJ 26/01/2018
 
Terakhir diubah:
Bait ke 3 kata 'terhunus' itu nyambung di paragraf pertama?
 
Pada rembulan yang tersenyum hampa
Pada gemawan yang melayang rapuh
Merpati kecilku meringkik di peraduan

Bersama tangisnya yang tak bersuara
Bersama mimpinya yang tak kunjung usai
Ia bersimpuh sembah pada kemahaanNya

Berselimut air mata
Dalam bayang kehancuran yang lalu
Ia tergores bersama asa yang kian terkikis

Kemarilah wahai merpatiku
Rupamu terlalu indah untuk bermuram
Sayapmu terlalu lembut untuk menjadi abu

Raih genggamanku
Kita terbang bersama senyum
Meraih asa di hadapan mimbar
Agar kau abadi bersama Nirwana

vJ 25/01/2018
 
Terakhir diubah:
Kalo misalkan sya tulis "perisai sucimu tertusuk janji yang terhunus"
Nyambung gak?
Janji itu kurang pas kalo diidentikkan dgn sajam deh..
sedangkan kata terhunus itu identik dgn sajam..
Gimana?
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd