Siapa tak suka gorengan? Kita tak bisa menyangkal renyah dan nikmatnya makanan berminyak ini. Menggoreng dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti sauteing, stir frying, pan frying, shallow frying, dan deep frying.
Pada dasarnya, menggoreng adalah memasak makanan dalam minyak atau lemak jenis lain. Konon teknik ini berawal dari Mesir kuno, sekitar 2500 SM. Berdasarkanjumlah minyak yang dipakai serta tekniknya, ada lima jenis metode menggoreng sebagai berikut:
1. Sauteing
Sauteing atau tumis menggunakan sedikit minyak dengan suhu tinggi. Panas ditransfer secara konduksi kontak dari panci ke makanan. Makanan yang akan dimasak biasanya dipotong kecil-kecil terlebih dahulu. Setelah agak kecokelatan, makanan diaduk dengan spatula atau wajan digoncang-goncangkan agar matangnya merata. Sauteing biasanya menggunakan wajan datar.
2. Stir Frying
Stir frying sedikit mirip sauteing karena menggunakan suhu tinggi, namun minyaknya agak lebih banyak. Teknik ini banyak digunakan untuk memasak hidangan Cina, yakni menggunakan wajan wok yang sering diguncang-guncangkan. Panas sebagian besar ditransfer ke makanan melalui konduksi cairan.
Bahan-bahan aromatik dimasukkan terlebih dahulu, baru daging, sayuran, dan bahan cair. Terkadang wajan sedikit dimiringkan agar nyala api membakar minyak atau alkohol dalam makanan. Air juga bisa ditambahkan setelah makanan ditumis, lalu wajan ditutup agar terjadi proses pengukusan.
3. Pan Frying
Seperti sauteing, pan frying juga menggunakan sedikit minyak hanya untuk melumasi wajan. Namun, makanan yang dimasak biasanya berukuran lebih besar, sehingga makanan perlu dibalik sesekali agar matangnya merata. Panas ditransfer ke makanan melalui minyak. Contohnya adalah memasak beefsteak atau burger.
Shallow frying menggunakan minyak yang tingginya hanya sepertiga atau setengah makanan. Teknik ini biasa digunakan untuk menggoreng daging, ikan, perkedel, dan beberapa jenis gorengan lain secara rumahan. Minyak yang digunakan biasanya hanya dipakai sekali, lalu dibuang.
Seringkali makanannya dilapisi tepung terlebih dahulu. Hasilnya menjadi kecokelatan dan perlu dibalik-balik agar makanan matang merata.
5. Deep Frying
Di antara kelima metode tersebut, deep frying menggunakan minyak paling banyak. Makanan sampai terendam dalam minyak panas. Meski bisa juga dilakukan di wajan biasa, deep frying biasanya dilakukan dengan alat bernama deep fryer yang memiliki keranjang peniris dan pengatur suhu.
Makanan yang dimasak dengan teknik deep frying biasanya dilapisi dulu dengan tepung atau adonan tepung. Tujuannya untuk melindungi dan mengunci kelembapan alaminya. Contohnya adalah fried chicken dan french fries. Biasanya, minyak digunakan berkali-kali.