Bismillah... Semoga nubie tidak salah memberi jawaban berikut makalahnya :
Dalam Islam kita akrab dengan Ilmu tasawuf, yaitu ilmu yang mengkaji tentang kesadaran memurnikan lahiriyah dan batiniyah menuju Allah swt. Dalam prosesnya seorang sufi atau yang dikenal dengan istilah salik harus berlatih terus-menerus dalam mengendalikan hawa nafsunya dengan memperanyak dan memperketat diri dalam beribadah kepada Allah. Dengan demikian seorang salik pada maqom berikutnya akan mendapat futuh / pencerahan tentang hakikat diri, hakikat hidup, dan hakikat Tuhan. Para tokoh sufi tidak jarang kemudian memiliki keistimewaan dalam kehidupan sehari-harinya atau yang disebut karomah. Dengan karomah yang diberikan oleh kepada Allah inilah para laku tasawuf dapat memberi manfaat kehidupan kepada alam semesta. Para sufupun tak jarang yang kemudian mampu mengatasi berbagai problem masyarakat termasuk menyembuhkan berbagai penyakit hanya dengan mendoakan, menempelkan tangan, atau bahkan meludahi pasien.
Tasawuf dan Reiki merupakan olah spritual yang keduanya mempunyai implikasi positif bagi kualitas hidup manusia, baik secara fisik, psikis, maupun spiritual. Energi Reiki disediakan Allah di alam semesta. Ia bisa diakses oleh siapa saja untuk membersihkan dan menyelaraskan tujuh lapis tubuh manusia ; tubuh fisik, psikis, atau emosi, mental, intuisi, atma, cahaya (monade) maupun tubuh spiritual. Hal yang sama juga menjadi perhatian dalam Tasawuf dengan upaya Tazkiyyah Al Nafs (penyucian jiwa) melalui jalan takhalli (pembersihan diri dari energi negatif) dan tahalli (pemurnian diri dengan energi positif).
Reiki dan Tasawuf merupakan dua tradisi, yang di samping memiliki perbedaan-perbedaan historis dan keterikatannya dengan tradisi agama tertentu juga memiliki persamaan-persamaan . Perbedaan itu terletak pada pengembangan Reiki yang tidak dikaitkan dengan praktik agama tertentu, sedangkan Tasawuf terlahir dari rahim Islam dan menjadi bagian integral dari manifestasi Islam. Tasawuf adalah spiritualisme Islam yang juga sering disebut sufisme (paham orang-orang sufi). Praktisi Tasawuf disebut SUFI.
Adapun persamaan kerangka epistemologis antara praktik spiritual Tasawuf dan Reiki dapat dijelaskan sebagai berikut :
Pertama, baik di dalam Tasawuf maupun Reiki, keduanya mengenal ritual awal yang disebut inisiasi (attunement, ijazah). Seorang calon murid baru akan menjadi murid dan praktis dapat menjalankan pola olah psiko-spiritual setelah mendapat attunement (penyelarasan) oleh master Reiki. Begitu juga di dalam Tasawuf, identitas sebagai murid Thariqah baru dimiliki setelah melakukan bai'at (sumpah setia) yang kemudian oleh master sufi (syaikh, mursyid atau khalifah) seorang murid diberi wewenang dalam bentuk ijazah untuk mengikuti laku-laku spiritual. Inisiasi (attunement, ijazah) ini merupakan ritual universal dalam seluruh lembaga tarekat dan reiki. Inisiasi dimaksudkan untuk menyelaraskan organ-organ ruhani calon murid agar dapat melakukan aktifitas dalam tradisi spiritual yang akan dijalani.
Dengan demikian, jelas bahwa secara epistemologis, ilmu dasar spiritual dalam Tasawuf dan Reiki diperoleh melalui Transfer Energi "Langit" yang hanya dapat dilakukan oleh seorang master Reiki (dalam tradisi reiki) dan master sufi atau mursyid (dalam tradisi tasawuf) atas izin Allah SWT. Selanjutnya, pengembangan teori spiritual di dapat melalui pelajaran dan pengalaman individual.
Kedua, persamaan yang dimiliki Tasawuf dan Reiki adalah sikap no mind atau tawakkal sebagai sikap baku. Hanya dengan sikap no mind (pasrah kepada prakarsa ilahi, tanpa menggunakan kekuatan pikiran) praktik Reiki dan Tasawuf dapat dilakukan. Energi Reiki akan bekerja dengan kecerdasannya secara otomatis sesuai niat praktisi tanpa perlu diatur oleh praktisi.
Ketiga, konsep-konsep spiritualitas yang tinggi yang ditekankan dalam Tasawuf dan Reiki adalah menuju kesadaran ruhaniyyah, yaitu kesadaran bahwa manusia tidak sekedar makhluk fisik-jasmaniah. Kesadaran ini begitu penting untuk peningkatan kualitas spiritual manusia. Karena itulah maka keduanya memiliki pola-pola ritual khusus seperti dzikir dan meditasi (muraqobah) untuk meningkatkan kesehatan, keselarasan dan keseimbangan dalam arti luas. Keduanya memiliki paradigma dasar bahwa penting bagi manusia untuk menarik energi ilahi untuk membersihkan diri (self healing) dengan cara pembersihan tubuh dari segala bentuk energi negatif (takhalli) dan menghias diri dengan energi positif (tahalli). Tasawuf dan Reiki memiliki basis psikologis yang sama, yaitu upaya untuk mengakses energi Allah SWT, yang disebut energi ilahi (reiki) atau di dalam Tasawuf disebut Nur Muhammad dan menyalurkannya untuk penempaan bathin. Hal ini dimaksudkan untuk perluasan kesadaran menuju kesadaran yang lebih tinggi dari sekedar kesadaran sebagai makhluk fisik.
Keduanya memiliki tujuan eksistensial yang sama, yaitu meneguhkan manusia sebagai makhluk dwi tunggal. Tasawuf merupakan olah spiritual untuk pembersihan diri menuju kesucian sebagai prasyarat pendekatan kepada Allah SWT. Hal yang sama juga merupakan tradisi baku Reiki yang ditujukan untuk pembersihan diri dari berbagai bentuk energi negatif (penyakit fisik, psikis, dan energi negatif yang menghambat spiritualitas) . Pembersihan diri dari energi negatif dalam bentuk apa pun dan peningkatan spiritualis adalah tujuan dari Tasawuf dan Reiki. Munculnya kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh sebagian praktisi Tasawuf maupun Reiki juga menjadi persoalan inheren dalam tradisi keduanya.
Pencerahan Ruhaniyyah hanya didapatkan dengan evolusi spiritual, yaitu peningkatan spiritualitas dari maqom kehidupan yang berorientasi jasmaniah menuju kehidupan yang berorientasi Ruhaniyah Ilahiah.
(Disarikan oleh Jokotry dari Buku Mukjizat Tasawuf Reiki, karya Syamsul Bakri)
sumber:
http://www.everythingispossible*.******/2010/08/tasawuf-dan-reiki.html (maaf kalo ke blokir karena sistem)