Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

AKU

mellonketjil

Adik Semprot
Daftar
12 Feb 2017
Post
122
Like diterima
71
Lokasi
Spesial Neptunus +
Aku.
Ini aku,
Bukan kamu.


Kita berbeda,
Sama sekali tak sama.
Kau lelaki dan aku wanita.

Kau Berlogika,
dan aku ber-rasa.
Akankah bisa bersama?
Mencipta Logika yang berasa.


Jika bisa,
Mari bersama.
Selamanya.

Ah, aku lupa.
Bersama tak harus sama.
Adakalanya berbeda.
Namun... Satu jua.
Untuk cinta,
Sehidup Sesurga.

:hati:

~ Mellon
 
Kamu.
Kamu adalah sesuatu.
Ketidaksengajaan yang mengesankan.
Ketidakpastian yang mendebarkan.

Kamu.
Aku tau, kamu miliknya.
Bahkan tak akan berpaling darinya.
Seperti apapun aku memaksa.


Kamu.
Aku menjaga hatiku sedemikian rupa.
Tetap saja kau curi potongan kecilnya.
Berapa kali aku terluka,
Untuk harapan yang terbangun begitu saja.
Salahku, bukan kamu.

Kamu.
Tidak salah.
Ini rasaku.
Bukan rasamu.
Berkali hatiku meradang,
Ini sayang, bukan cinta.
Tapi cemburuku mengalahkan semuanya.

Kamu.
Sanggupkah aku kiranya?
Ketika kau layangkan lembaran indah itu.
Tertulis namamu dan namanya disana.
TIDAK.
Itu bayangan yang tak ingin aku bayangkan.
Terlalu, menyakitkan.

Kamu.
Yang tidak ingin aku miliki,
Aku bagi,
Juga tidak ingin aku lepaskan.
Aku egois.
Hanya bersamamu.

Kamu.
Tidak akan pernah tau.
Seberapa berat aku menahan diri,
Mengetikkan kata demi kata di room chatmu.
Seberapa berat aku menahan diri,
untuk memberi tahu aku rindu kamu.

Kamu.
Kali ini, aku sungguhan rindu.
Kau menghilang, tak berkabar seminggu.
Sungguh, itu terasa membelenggu.
Aku Rindu.
Kamu.


F.A

:hati:

~ Mellon


 
Terakhir diubah:
Dia.
Dia diaku.
Dia bukan diaku.
Dia punya ibu.
Yang dipujanya melebihiku.
Baiklah, aku tak cemburu.


Dia.
Yang tak sampai untuk ku rengkuh.
Yang terlalu tinggi untuk ku gapai.
Yang terlalu menyakitkan untuk ku harapkan.

Dia.
Yang diam-diam menyelinap memasuki hatiku.
Mencuri sepotong hati yang aku belenggu.
Yang hadirnya aku tunggu, di mimpi-mimpi panjangku.

Dia.
Mimpiku, anganku, harapku.
Tak ingin ku mendekat.
Biarlah pemilik Cinta yang mendekatkan.
Jika memang dia takdirku.

Y.A

:hati:

~ Mellon
 
Aku

Aku pria yang bodoh
Yang tak menyadari hadirnya dirimu
Yang tak menyadari lembut kasih sayangmu
Yang acuhkan semua perhatianmu

Aku

Aku hanya deru debu yang mengalihkan pandanganmu.. tuk menatap masa depan.. melihat orang yang pantas buatmu..

Jika kamu adalah rembulan dimalam hari..

Maka aku.. aku hanya awan mendung.. yang halangi sinar lembutmu


Jika kau awan mendung,
Sejatinya kau pembawa hujan.
Dan kau tau?
Setelah hujan, ada pelangi.
Meski tak selalu ada.
Tapi itu keyakinanku.
Jadi... Kau indah.
Karna pernah ada dihidupku.



*pak bos ndak sibuk nih? :D


Woww, puisinya indah. Salut.


Terimakasih sudah mampir.. :)



Aku dan kamu
- adalah kita

Yang aku harap akan begitu, selamanya. :)
 
Aku.
Ini aku,
Bukan kamu.


Kita berbeda,
Sama sekali tak sama.
Kau lelaki dan aku wanita.

Kau Berlogika,
dan aku ber-rasa.
Akankah bisa bersama?
Mencipta Logika yang berasa.


Jika bisa,
Mari bersama.
Selamanya.

Ah, aku lupa.
Bersama tak harus sama.
Adakalanya berbeda.
Namun... Satu jua.
Untuk cinta,
Sehidup Sesurga.

:hati:

~ Mellon
Aku.
Ini aku,
Bukan kamu.


Kita berbeda,
Sama sekali tak sama.
Kau lelaki dan aku wanita.

Kau Berlogika,
dan aku ber-rasa.
Akankah bisa bersama?
Mencipta Logika yang berasa.


Jika bisa,
Mari bersama.
Selamanya.

Ah, aku lupa.
Bersama tak harus sama.
Adakalanya berbeda.
Namun... Satu jua.
Untuk cinta,
Sehidup Sesurga.

:hati:

~ Mellon


Suka puisi miss ?? Sama dung
 
Utuh tak tersentuh,
itu rasaku.
Biarlah ia bersih,
tak ternoda oleh nafsu.

Karena kau berbeda,
Kuperlakukan kaupun berbeda.
Aku tak ingin memulai,
bukan karena aku tak bisa,
hanya ingin percaya takdirNya.

Tak peduli, berapa kali aku jatuh.
Hatiku tetap kembali,
pada namamu saja.

Karena mencintaimu begitu berat,
akupun perlahan menjadi kuat.
Demi sebuah rasa yang terjaga.
Demi cinta yang tak ternoda.
Demi, pemilik Cinta.

Y.A


:hati:
~ Mellon


 
Pernah terjebak di ribuan rasa?
Sedih, sakit, miris, senang juga bahagia.
Itu yang aku rasa.
Ingin digoreskan, tapi kata2 tak mampu mewakili.
Ketika bahkan, terlalu malu mengakui.
Terlalu bingung untuk membingkai.
Ya. berakhir dengan kata-kata absurd begini.

Wanita.
Itu makhluq seperti apa?
Menjengkelkan, menyenangkan, membingungkan, tapi juga istimewa.
Iya bukan? iya aja.
Aku sedang ingin pembenaran. haha.

Lelaki.
Entah, ada wanita tak ada lelaki,
itu seperti pohon tiada tupai.
Seperti apa?
Ya begitulah intinya.

Kamu tau,
Wanita bisa menyembunyikan sejuta rindunya,
daripada sisi liarnya.
Percaya ngga percaya,
Kumohon percayalah, sebelum aku paksa percaya.
haha.

Kamu tau,
Lelaki itu istimewa, yang memang ditakdirkan istimewa.
Yang ngga, ya kurang beruntung aja hidupnya.
apaan sih, ya emang gitu takdirnya.
tapi kamu harus percaya, takdirnya pemilik takdir selalu yang terbaik yaa..

Kamu tau,
Aku tak pernah ingin jadi wanita,
tapi karna takdirku begitu,
ya aku tercipta sebagai wanita -tanpa ada rasa lelakinya-.
Aku juga tak tau bagaimana rasanya menjadi lelaki, dan tak mungkin tau rasanya.

Andai boleh,
aku mau bertukar posisi, kalo enak biarlah begitu seterusnya.
kalo tidak, ya aku kembali jadi wanita.
Eh, maaf.. itu hanya khayal semata. haha.
Aku sih bangga jadi wanita.
Karna lelaki terlahir dari wanita, dan tak ada wanita yang terlahir dari lelaki. Walaupun.. katanya sih l
elaki penebar benihnya.
Oke, namanya juga simbiosis mutualisme.
Harus sama- sama untung kan ya?
iyain aja. haha

Eum.
Kamu tau HTS?
Tanpa status, tapi cemburunya mengalahkan segalanya.
Pernah?
Aku pernah.
Sakit ya... inget, iyain aja! haha.

Aku kangen.
Ini beneran, ngga boongan.
Mau tau ama siapa?
Ama dia.
Dia siapa?
Ya dia.
Dia siapaaa???
Dianya orang. puas lo puass???
hahaha. gila.

oke, mari akhiri kegilaan ini.
karena aku masih mau bahagia.
bye bye bye.

~ Ketika senja mulai menghilang.
:hati: Mellon.

 
Aku.
Aku hanyalah seorang pengecut.
Ya, pengecut.
Diam-diam menikmati rasa.
Rasa yang sama sekali tak kau inginkan.
Tapi ini adalah aku.
Ini adalah rasaku.

Sudahlah.
Aku hanya ingin menyayangimu dari jauh.
Dalam diam.
Dalam sepi.

Tak perlu risau.
Anggap saja rasaku adalah sedekahmu.
Untuk penawar dosa yang tercipta diantara kau dan dia.
 
Aku.
Aku hanyalah seorang pengecut.
Ya, pengecut.
Diam-diam menikmati rasa.
Rasa yang sama sekali tak kau inginkan.
Tapi ini adalah aku.
Ini adalah rasaku.

Sudahlah.
Aku hanya ingin menyayangimu dari jauh.
Dalam diam.
Dalam sepi.

Tak perlu risau.
Anggap saja rasaku adalah sedekahmu.
Untuk penawar dosa antara kau dan dia.


Kamu,
Tak pernah salah menjadi pengagum rahasia.
Sungguh, aku tau rasanya.
Sangat menyiksa?
Merana dan nelangsa?

Kamu,
Jangan pernah berhenti berdoa.
Ingatlah, doa dapat menembus segala batas imajinasi kita.
Doa. Kekuatan terkuat yang kita punya, ketika kita hanya bisa diam-diam mendamba.

Kamu,
Tetaplah berjuang dengan caramu,
Janngan nodai rasamu dengan nafsu.
Karna, semua akan semu.
Tak ada yang menjamin,
Dia dan dia menjadi 'mereka',
atau kamu dan dia tak pernah menjadi 'kalian'.
Karena Tuhan, ia selalu punya berjuta cara mengukir senyummu. :hati:
 
Kamu,
Tak pernah salah menjadi pengagum rahasia.
Sungguh, aku tau rasanya.
Sangat menyiksa?
Merana dan nelangsa?

Kamu,
Jangan pernah berhenti berdoa.
Ingatlah, doa dapat menembus segala batas imajinasi kita.
Doa. Kekuatan terkuat yang kita punya, ketika kita hanya bisa diam-diam mendamba.

Kamu,
Tetaplah berjuang dengan caramu,
Janngan nodai rasamu dengan nafsu.
Karna, semua akan semu.
Tak ada yang menjamin,
Dia dan dia menjadi 'mereka',
atau kamu dan dia tak pernah menjadi 'kalian'.
Karena Tuhan, ia selalu punya berjuta cara mengukir senyummu. :hati:

Ampun suhu... Luar biasa
Puitis, imajinatif, inovativ, atau apalah namanya yang mentereng² itu.
Keren² goresannya suhu. Puisi, sajak, gurindam atau apalah namanya yg indah indah itu. Ane kagum pada tulisan suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd