Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Allah itu lbh dekat dr urat nadi kita sndiri

Itulah salah satu perkembangan dari rasa ingin tahu.
Mungkin mod C.P.P dengan aliran nurani-isme nya & mod himalaia dengan agama kasih sayang nya sudah melihat agama/kepercayaan yg tidak lagi murni.
Sudah ada campur tangan untuk urusan dan kepentingan tertentu.
Jadi mereka berusaha mencari tahu jawaban terbaiknya.
Yang mgkin saja didapat dari laku diri.

Dan satu lg om, memang hubungan antara khaliq dan makhluq itu harus ada aturannya ya om?

Ada om itu terdapat pada bagian ibadah...

end coment om moga bisa di pahami..
 
Banyak aturan tentang ibadah, dan setiap agama punya cara sendiri-sendiri. Semua kan mengaku bahwa itu sudah sesuai petunjuk dari Tuhan.
Ane berhubungan dengan tuhan dengan cara bikin sesajen di pohon mangga besar di depan rumah ane. Sayang sekali tetangga ane menyebut ane syirik, menyembah pohon. Padahal sudah ane bilang bahwa ane nggak menyembah pohon. tapi ane lagi berhubungan dengan tuhan dengan cara itu.
Trus tetangga ane bilang, Caranya sudah diatur dlm kitab, itu adalah syariat terbaru, semua harus mengikuti pentunjuk itu.
Ane ikuti.. ane umak-umik mengucapkan mantra itu dalam hati, melakukan gerakan2. Sayang sekali gak kena di hati, ane malah jadi gak kagum sama tuhan, merasa gak lagi berhubungan dengan tuhan.
Berbeda dengan ketika ane ke Pantai, Mendaki gunung, Menyusuri sungai, Masuk hutan, Melakukan pertemuan-pertemuan dengan masyarakat, saat belajar astronomi, ketemu sama WP/TO yg sangat menggairahkan, saat ane orgasme, dll. Justru saat itu ane jadi ingat bahwa ada causa prima yang menyebabkan semua itu "ada". Artinya ane ingat tuhan justru ketika melakukan aktivitas yang ane sebut sebagai "membaca tanda alam".
 
Ben gayeng

Mikro-Makro-Kosmologi
Pendapat bahwa firman Tuhan itu disekat waktu, seperti wacana verbal manusia, semula diam, berbicara, lalu diam, sudah semestinya dikoreksi justru karena adanya ruang dan waktu karena firman Tuhan. Menurut Filsafat Proses/Filsafat Organisme, Tuhan itu mempunyai dua sifat hakiki, yaitu primordial nature dan consequent nature. Manusia itu mikro-kosmologis, berkenaan dengan tubuh jasmaninya, sebagai akibat dari consequent nature Tuhan, sementara jiwanya/ruhnya makro kosmologis berkenaan dengan primordial nature-nya Tuhan. Di antara keduanya yang mikro dan yang makro, alam ini menjadi “sekat”, ALING-ALING.

Ayo dho MULIH_PULIH.....
 
Banyak aturan tentang ibadah, dan setiap agama punya cara sendiri-sendiri. Semua kan mengaku bahwa itu sudah sesuai petunjuk dari Tuhan.
Ane berhubungan dengan tuhan dengan cara bikin sesajen di pohon mangga besar di depan rumah ane. Sayang sekali tetangga ane menyebut ane syirik, menyembah pohon. Padahal sudah ane bilang bahwa ane nggak menyembah pohon. tapi ane lagi berhubungan dengan tuhan dengan cara itu.
Trus tetangga ane bilang, Caranya sudah diatur dlm kitab, itu adalah syariat terbaru, semua harus mengikuti pentunjuk itu.
Ane ikuti.. ane umak-umik mengucapkan mantra itu dalam hati, melakukan gerakan2. Sayang sekali gak kena di hati, ane malah jadi gak kagum sama tuhan, merasa gak lagi berhubungan dengan tuhan.
Berbeda dengan ketika ane ke Pantai, Mendaki gunung, Menyusuri sungai, Masuk hutan, Melakukan pertemuan-pertemuan dengan masyarakat, saat belajar astronomi, ketemu sama WP/TO yg sangat menggairahkan, saat ane orgasme, dll. Justru saat itu ane jadi ingat bahwa ada causa prima yang menyebabkan semua itu "ada". Artinya ane ingat tuhan justru ketika melakukan aktivitas yang ane sebut sebagai "membaca tanda alam".
haaaaaa wah boleh di coba ga om pastur klo ane lagi orgasme gthu mungkin ane mangkin akan inggat tuhan haaaaaaaaa keren idenya om
 
Pruralisme bener .. Bnyk macem bener d trid ini. Nubi sndiri yg lg blajar mendekat ke tuhan nubi jd bnyk wacana, kok jadi sampe kurang mikiri cari uang yaa..
 
Okehh.. ane setiap pengajian kan selalu ndeprok di depan.

Pak guru lagi nyari referensi.
 
Hahahahahasyuuu..

iki cuplikane :

+ Sing mbok dusi sapa?
- Awakku
+ Apa wae?
- Kabeh
+ apa wae?
- Soko ujung rambut nganti tekan ujung kuku
+ ana Tuhan katut kedusan ora?
- Oralah
+ Lha kog ra katut wong tuhan neng awake dewe?
- Ora Tuhanne, Dzat e
+ Lha iya.. Dzate kog ora katut kedusan. Opo nggone neng jero..

Dah cuplikkannya segitu ajah ya..
translate tanya momod.
 
Bahaya tenan ya lek pondasi ne urung kuat.
Jane ki nyapo kok podo nggoleki tuhane dw?
Nunut tuhane koncone opo gak oleh to yaaa?
 
mohon mf bila melenceng, karna ane yg jawab.
Sebelum ny, kenapa suhu tidak langsung tanyakan ke keturunan ny saja?
#mf bila dianggap sombong, tapi ini kenyataan, entah sudah berapa kali ane ketemu beliau(keturunan shech siti jenar) dan beberapa teman dekat ane menjadi murid/pengikut beliau.
(yg ane tau), hanya satu yg beliau pegang teguh untuk tidak dilanggar, jangan pernah membantah ibu sendiri. Adapun ajaran ny memang sesuai islam.
#hanya itu saja suhu, karna terkadang beliau sering bercerita seputar pergaiban yg lucu, jadi keterangan ane sedikit. Insya Allah bila suhu ingin bertemu beliau, dengan niat baik akan lancar tanpa hambatan berarti.

Dimanakah itu? Bagaimana caranya?
 
agama ane adalah agama kasih sayang....
semua agama semakin politis. padahal ane lebih seneng mempolitisir diri ane sendiri. lalu ane harus ikut agama yang mana?
agama mana yang memberi kebebasan umatnya untuk menemui tuhannya? untuk eksplorasi atas diri sendiri?
ah...
sudahlah....

Kalo om hima, dlam mendukung pencarian jumlah tuhan dan keberadaan tuhan, pake kitab suci apa ya?
#tergelitik
 
:((::((:((
eaahhh
bisa pusing dan meledak isi kepala ane bila harus memikirkan tentang siapa Tuhan..

:ampun::ampun:
sampai kini ane tetap mengikuti dogma yang diajarkan atau yang tlah ane pelajari.

kembali ke bahasan di judul dan berhubungan dengan ajaran Sech Siti Djenar.

ane pertama kali tau tentang ajaran itu saat baca buku-buku karangan Agus Mustofa ex watawan koran asal surabaya.

untuk berfikir tentang keberdaan Tuhan yang sebagai dzat yang melampaui seluru jagat raya dengan segala isinya. benar-benar tidak sampai lah isi kepala kita yang hanya sebagai makhluk dengan wujud tiada seiprit pun di luasnya belantara jagad ini.

jadi bisa kita persempit saja dalam membuat analogi yang bisa terbaca atau diartikan oleh panca indra manusia.

Ibaratnya segelas teh itu adalah sebuah jagad raya. dan larutan teh itu isi didalamnya. bisa dibayangkan betapa kecilnya (kita) dalam genggaman.

Jadi, bukan Tuhan yang ada dalam tubuh kita, tapi sebenarnya kita lah yang ada di dalam (Kuasa)Nya.. begitulah mungkin yang dimaksud 'lebih dekat'. karena Tuhan begitu melampaui segala Ciptaan-Nya.

jika untuk menjawab pertanyaan apakah kenal dengan Tuhan dan bagaimana Wujudnya... Sukar menjelaskan nya. yang pasti Tuhan jauh lebih mengenal kita. dan kita hanya mampu mengenali melalui tanda-tanda Kebesaran Nya.


:pusing:duchh bisa panjang nechh..
mata sudah mulai ngantuk:fiuh:


:ampun::ampun:
mohon maaf bila tak berkenan​

.......:goyang:zzzZzzz
 
:((::((:((
eaahhh
bisa pusing dan meledak isi kepala ane bila harus memikirkan tentang siapa Tuhan..

:ampun::ampun:
sampai kini ane tetap mengikuti dogma yang diajarkan atau yang tlah ane pelajari.

kembali ke bahasan di judul dan berhubungan dengan ajaran Sech Siti Djenar.

ane pertama kali tau tentang ajaran itu saat baca buku-buku karangan Agus Mustofa ex watawan koran asal surabaya.

untuk berfikir tentang keberdaan Tuhan yang sebagai dzat yang melampaui seluru jagat raya dengan segala isinya. benar-benar tidak sampai lah isi kepala kita yang hanya sebagai makhluk dengan wujud tiada seiprit pun di luasnya belantara jagad ini.

jadi bisa kita persempit saja dalam membuat analogi yang bisa terbaca atau diartikan oleh panca indra manusia.

Ibaratnya segelas teh itu adalah sebuah jagad raya. dan larutan teh itu isi didalamnya. bisa dibayangkan betapa kecilnya (kita) dalam genggaman.

Jadi, bukan Tuhan yang ada dalam tubuh kita, tapi sebenarnya kita lah yang ada di dalam (Kuasa)Nya.. begitulah mungkin yang dimaksud 'lebih dekat'. karena Tuhan begitu melampaui segala Ciptaan-Nya.

jika untuk menjawab pertanyaan apakah kenal dengan Tuhan dan bagaimana Wujudnya... Sukar menjelaskan nya. yang pasti Tuhan jauh lebih mengenal kita. dan kita hanya mampu mengenali melalui tanda-tanda Kebesaran Nya.


:pusing:duchh bisa panjang nechh..
mata sudah mulai ngantuk:fiuh:


:ampun::ampun:
mohon maaf bila tak berkenan​

.......:goyang:zzzZzzz

Kalo ini cara pandang yg berbeda, tp ini perbedaan yg indah.
Keyakinan itu mmg Privacy, pribadi, apa yg di yakini, coba buktikan, lalu yakini dg lbh dalam dan yakin itu bs menyelamatkanmu , silahkan di yakini, tp kalo bs jgn nanggung, kalo bs jgn cm jadi wacana. Seseorang bs saja 3tahun memperlajari kitab suatu agama A dg filosofi2nya, tp ttp beragama B krn yg d pelajari cm jd wacana. Betul makaten?
 
:((::((:((
eaahhh
bisa pusing dan meledak isi kepala ane bila harus memikirkan tentang siapa Tuhan..

:ampun::ampun:
sampai kini ane tetap mengikuti dogma yang diajarkan atau yang tlah ane pelajari.

kembali ke bahasan di judul dan berhubungan dengan ajaran Sech Siti Djenar.

ane pertama kali tau tentang ajaran itu saat baca buku-buku karangan Agus Mustofa ex watawan koran asal surabaya.

untuk berfikir tentang keberdaan Tuhan yang sebagai dzat yang melampaui seluru jagat raya dengan segala isinya. benar-benar tidak sampai lah isi kepala kita yang hanya sebagai makhluk dengan wujud tiada seiprit pun di luasnya belantara jagad ini.

jadi bisa kita persempit saja dalam membuat analogi yang bisa terbaca atau diartikan oleh panca indra manusia.

Ibaratnya segelas teh itu adalah sebuah jagad raya. dan larutan teh itu isi didalamnya. bisa dibayangkan betapa kecilnya (kita) dalam genggaman.

Jadi, bukan Tuhan yang ada dalam tubuh kita, tapi sebenarnya kita lah yang ada di dalam (Kuasa)Nya.. begitulah mungkin yang dimaksud 'lebih dekat'. karena Tuhan begitu melampaui segala Ciptaan-Nya.

jika untuk menjawab pertanyaan apakah kenal dengan Tuhan dan bagaimana Wujudnya... Sukar menjelaskan nya. yang pasti Tuhan jauh lebih mengenal kita. dan kita hanya mampu mengenali melalui tanda-tanda Kebesaran Nya.


:pusing:duchh bisa panjang nechh..
mata sudah mulai ngantuk:fiuh:


:ampun::ampun:
mohon maaf bila tak berkenan​

.......:goyang:zzzZzzz

Salam tuk Suhu dan Master semua,,,
sedikit coretan nubi tuk trit ini,,,
klo menurut ane komen Suhu mtroyes emang bener, tidak akan mampu akal pikiran manusia bisa menjabarkan Tuhan dimana, bentuknya gimana,,,,
terlalu dangkal akal pikiran manusia tuk sampai kesana, contoh kisah kejadian Nabi Musa yang ingin melihat penampakan Allah dibukit Sinai pun tidak sanggup apa lagi kita yang cuma manusia biasa,,,
mengenai Allah lebih dekat dari urat nadi dileher manusia, penfasirannya menurut ane adalah sebuah keyakinan,,
apabila urat nadi putus, Insyallah darah ngucur terus dan kita akan meninggal,,,,
kita yakin akan itu, karena itu pasti,,,
begitu juga Allah, tidak akan pernah ada Allah, atau pun Tuhan didalam pikiran dan hati orang yang nga meyakininya,,,,

sebenarnya judul trit ini sudah termasuk peng-kajian yang berat,,,,
dan mungkin untuk mendapatkan jawaban pastinya melalui komen atau-pun penjabaran dari member semprot yang lain tidak lah mudah,,,,
karena nantinya akan kembali kediri kita sendiri, bagaimana memahami Allah lebih dekat dari urat nadi dileher manusia,,,

sekian komen ane, klo ada nyang salah ane minta maaf sebelumnya,,,
 
Nubi mncoba menulis seauatu:

Setelah sadar dan tahu kalimat judul ini, dan bs mengenal sifat-sifat Nya, maka bersatulah hamba dan gusti (bagusing ati yg = Sifat2 Allah), yg secara bahasa jawa : Manunggaling kawulo Gusti.

Kr2 apa benar begitu? Atau kurang bagaimana? Mohon di koreksi
 
Nubi mncoba menulis seauatu:

Setelah sadar dan tahu kalimat judul ini, dan bs mengenal sifat-sifat Nya, maka bersatulah hamba dan gusti (bagusing ati yg = Sifat2 Allah), yg secara bahasa jawa : Manunggaling kawulo Gusti.

Kr2 apa benar begitu? Atau kurang bagaimana? Mohon di koreksi

heheheee,,,,, :)
Salam tuk Suhu Kanjeng Jr.
pencapaian Manunggaling kawulo Gusti tuh dah sama dengan Maqrifatullah yang pernah kita bahas ditrit yang lain Hu,,,,
karena itulah Syeikh Siti Djenar ditegur pada awalnya, disebabkan materi pengajarannya tidak kepada masyarakat atau khalayak yang tepat,,, ( ane nulis pernyataan ini, berdasarkan hasil membaca dan kaji buku mengenai Syeikh Siti Djenar yang pernah diterbitkan )
perumpamaannya, nga mungkin memberi materi pelajaran SMA kepada murid SD,,,,

sedikit rekomen, coba Suhu mencari tahu atau emang sudah tahu dan paham mengenai 7 tingkatan maqam,,
itu ada sedikit co-relasi nya mengenai Manunggaling kawulo Gusti,,
begitulah pemahaman ane Hu,,,
mohon koreksinya klo ada yang salah,,,
 
Mohon berkenan dibabar 7 maqam itu hu.. nubi nyimak dr suhu stone aja, biar gk pisah2
 
Sudah nubi baca sekilas ttg 7 tingkatan maqam,
Beruntung nya nubi bs mempelajari hal begini.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd